Ticker

6/recent/ticker-posts

RASULULLAH SAW MELARANG UMATNYA TIDUR PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU

 


Oleh : Prof. H.   Asasriwarni

Tidur merupakan aktivitas yang dibutuhkan bagi tubuh setiap makhluk hidup. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda bahwa tubuh memiliki hak untuk beristirahat. Adapun sabda tersebut dimuat dalam hadits berikut ini : 

 

 حَدَّثَنَا ابْنُ مُقَاتِلٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا الأَوْزَاعِيُّ، قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏”‏ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ ‏”‏‏.‏ فَقُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ‏.‏ قَالَ ‏”‏ فَلاَ تَفْعَلْ، صُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا، فَإِنَّ ذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ ‏”‏‏.‏ فَشَدَّدْتُ، فَشُدِّدَ عَلَىَّ، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً‏.‏ قَالَ ‏”‏ فَصُمْ صِيَامَ نَبِيِّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَلاَ تَزِدْ عَلَيْهِ ‏”‏‏.‏ قُلْتُ وَمَا كَانَ صِيَامُ نَبِيِّ اللَّهِ دَاوُدَ ـ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ـ قَالَ ‏”‏ نِصْفَ الدَّهْرِ ‏”‏‏.‏ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَقُولُ بَعْدَ مَا كَبِرَ يَا لَيْتَنِي قَبِلْتُ رُخْصَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم‏.


*Rasulullah pernah berkata kepadaku: “Wahai Abdullah, bukankah telah dikabarkan kepadaku bahwa engkau biasa puasa di (setiap) siang hari dan shalat di (sepanjang) malam hari?”. “Iya, wahai Rasulullah,” jawabku. Beliau lalu memberikan nasihat: “Jangan engkau lakukan lagi. Puasalah dan berbukalah. _Bangunlah untuk shalat dan tidurlah. Karena tubuhmu memiliki hak terhadapmu_. Matamu pun punya hak terhadap-mu. Demikian pula istrimu memiliki hak terhadapmu  dan tamu Anda memiliki hak atas Anda Dan cukup bagi Anda untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, karena pahala perbuatan baik dikalikan sepuluh kali, jadi akan seperti puasa sepanjang tahun. ” Saya berkeras (berpuasa) dan karena itu saya diberi instruksi keras. Saya berkata, “Ya Rasulullah (ﷺ)! Saya memiliki kekuatan.” Nabi (ﷺ) berkata, “Puasa seperti puasa Nabi (ﷺ) Daud dan jangan berpuasa lebih dari itu.” Saya berkata, “Bagaimana puasa Nabi (ﷺ) Allah, Daud?” Dia berkata, “Setengah tahun,” (dia biasa berpuasa setiap hari alternatif). Setelah itu, ketika Abdullah menjadi tua, dia biasa berkata, “Akan lebih baik jika saya menerima izin dari Nabi (yang dia berikan kepada saya untuk berpuasa hanya tiga hari dalam sebulan)* (HR. Al-Bukhari No. 1975 hadits sahih)


Tidur mampu membuat tubuh menjadi rileks dan tenang setelah lelah beraktivitas. Mereka yang kurang tidur atau bergadang sama saja menzolimi badannya sendiri.

 

Agama Islam pun sudah mengatur waktu tidur umatnya.  Meski begitu, Rasulullah SAW menyampaikan ada waktu yang hendaknya dihindarkan untuk tidur, yakni : 


*_1. Tidur Waktu Pagi Hari (Setelah Shalat Subuh) :_*


Terdapat banyak amalan yang dapat dikerjakan setelah sholat Subuh. Salah satunya adalah berdzikir. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT seperti di bawah ini : 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا(41)  وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا(42)


*Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang*  (QS. Al-Ahzaab Ayat : 41-42)


Dari Anas Ibnu Mali mengatakan bahwa Rasulullah SAW juga bersabda sbb : 


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيل، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً 


*Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : _“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah ta’ala mulai shalat Subuh hingga terbit matahari_ lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak dari anak Ismaa’iil. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah mulai shalat ‘Ashar hingga tenggelam matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak* (HR: Abu Daawud, Al-Baihaqiy)


Mengingat betapa afdhalnya waktu pagi untuk berdzikir, maka Rasulullah SAW sangat tidak berkenan kepada umuatnya yang tidur di pagi hari.  Oleh karena itu, beliau bersabda sbb :


إني لأسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه


*Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya* (HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 No. 25442 dengan sanad yang shahih).


Bahkan Ibnul Qayyim Rahimahullah Mengatakan, bahwa :


وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ


*Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak* (Madarijus Salikin, 1: 369)


*_2. Tidur Sebelum Sholat Isya :_*

 

Dari Abu Barzah Radhiallahu ‘Anhu mengatakan : 


أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا


*Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya*  (HR. Bukhatri & Muslim).


Kemudian Syaikh Abdulah Al-Faqih menjelaskan, bahwa : 


فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم ينام أول الليل بعد العشاء، إذ كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها


*Adalah kebiasaan Nabis shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di awal malam setelah salat Isya, karena dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya*  (Fatawa As-Syabakiyyah No. 251950)


Selanjutnya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah menjelaskan :


فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل صلاة العشاء والحديث بعدها وإذا أطال الإنسان السهر فإنه لا يعطي بدنه حظه من النوم، ولا يقوم لصلاة الصبح، إلا وهو كسلان تعبان، ثم ينام في أول نهاره عن مصالحة الدينية والدنيوية، والنوم الطويل في أول النهار يؤدي إلى فوات مصالح كثيرة


*_Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang (tidak bermanfaat) setelahnya_.  Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangn dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak*  (Liqaa’ Asy syahri 1/333)

 

*_3. Tidur Setelah Makan :_*

 

Nabi Muhammad, SAW pernah bersabda : Janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut ini :  


أذِيبُوا طَعامَكُمْ بِذِكْرِ الله والصَّلاةِ وَلَا تَنامُوا عليه فتقسوا قلوبكم


*Cernalah makanan kalian dengan (terlebih dahulu) berzikir pada Allah dan shalat. Janganlah kalian tidur dalam keadaan kenyang, karena itu dapat membuat hati Anda keras* (HR.  Ibnu Suni dan Abu Nu‘aim :  dari Aisyah RA).

 

Berkaitan dengan hadits tersebut, Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir mengutip pendapat Imam al-Ghazali mengenai bahaya langsung tidur setelah makan, yakni : 


قال الغزالي: وفيه أنه يستحب أن لا ينام على الشبع فيجمع بين غفلتين فيعتاد الفتور ويقسو قلبه ولكن ليصل أو يجلس يذكر الله فإنه أقرب إلى الشكر وأقل ذلك أن يصلي أربع ركعات أو يسبح مئة تسبيحة عقب كل أكلة وكان الثوري إذا شبع ليلة أحياها وإذا شبع يوما واصله بالذكر.


*Imam al-Ghazali berpendapat bahwa hadis tersebut mengindikasikan disunahkan agar tidak tidur saat dalam keadaan kenyang. Hal ini karena kondisi kenyang itu akan menimbulkan dua kelalaian, yaitu _kemalasan dan kekerasan hati_. Karena itu shalat dan berzikirlah, karena hal itu lebih mendekatkan diri pada rasa syukur. Paling minimal itu shalatlah empat rakaat atau bertasbih sebanyak seratus kali setiap habis makan. Imam al-Tsauri itu selalu menghidupkan malam (dengan shalat) di saat kenyang, dan berzikir di siang hari saat kenyang*

 

Wallahu a'lam bish-shawabi

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS