Ticker

6/recent/ticker-posts

Iluni Sejarah UNP Padang Kunjungi Mahyeldy Ansyarullah


Tujuh orang sejarawan sekaligus pengurus Ikatan Alumni (Iluni) Sejarah IKIP/UNP diterima Gubernur Terpilih Mahyeldi di kediaman walikota Padang jalan A Yani hari ini (12/1).


Ketujuh orang itu adalah DR Zusmelia, Dr.Rusdi, DR. Aisah, Barlius, M.Khudri, Ety Kasyanti dah Iryasman. Barlius yang juga kepala BPBD Padang membuka pertemuan dengan memperkenalkan rekan rekannya kepada Mahyeldi.


Ketua Iluni Sejarah IKIP /UNP diwakili Ketua Bidang SDM M.Khudri dalam antaran katanya mengatakan tujuan utama kedatangan dia dan kawan-kawan adalah bersilaturrahmi sekaligus

mengucapkan selamat secara langsung Mahyeldi yang baru saja dipilih oleh warga Sumbar untuk menjadi Gubernur Sumbar 2021-2025.


Alumni sejarah juga menyampaikan harapannya, Gubernur Mahyeldi nantinya memberikan perhatian lebih kepada pembangunan pendidikan dan tidak meninggalkan sejarah, budaya dan kearifan lokal Sumatera Barat dan Minangkanau khususnya.


Semua yang hadir pada pertemuan berlangsung akrab itu menyampaikan pemikirannya kepada Gubernur terpilih untuk menjadi bahan tambahan kebijakan pemerintahan Sumbar pasca Irwan Prayitno.


Rusdi, Ketua jurusan sejarah UNP, Aisyah Peneliti Pendidikan Sejarah UNP dan Eti Kasyanti ketua MGMP Sejarah menyampaikan harapannya, agar Pemprov Sumbar mengangkat guru-guru sejarah dengan status honor daerah untuk menutupi kekurangan guru sejarah.


“Guru sejarah di sekolah SMP dan SMA sangat kurang, mungkin Pemprov bisa angkat guru honor daerah ” kata Ety Kasyanti.


Secara khusus disampaikan bahwa kurikulum sekarang mulai mendegradasi pembelajaran sejarah. ” Di SMK pelajaran sejarah dihilangkan buya ” kata Iryasman.


Padahal di sisi lain STKIP PGRI Sumbar serius mengembangkan pembelajaran Budaya Minangkabau sebagaimana yang disampaikan oleh ketua STKIP Zusmelia.


” Kami di STKIP PGRI menjadikan mata kuliah budaya Minangkabau sebagai mata kuliah wajib, agar Minangkabau

itu tidak hilang di Sumatera Barat. Ini salah satu bahagian yang kami ambil untuk membantu membangun daerah Minangkabau” kata Zusmelia yang sedang melengkapi bahan untuk menjadi Profesor Bidang Sosiologi.


Rusdi dan Aisah selalu akademisi Pendidikan Sejarah di UNP mengatakan hal yang sama, mereka serius mempersiapkan calon guru sejarah dan sejarawan. Kepada Gubernur Terpilih

keduanya berharap agar Pemda Sumbar memperkuat usaha mereka dengan menyediakan beasiswa bagi guru guru yang berpotensi untuk meningkatkan keilmuannya baik melalui program S2 ataupun S3.


“Sudah banyak guru yang ingin S2 dan S3, untuk memotivasi mungkin bisa dianggarkan bea siswa untuk mereka buya” kata Aisah.


Rusdi mengungkapan peran jurusan sejarah dalam mensukseskan pembangunan museum PDRI di Koto Tinggi 50 Kota. ” Kami bersama sama membangun sinerji dengan Kementerian

membangun museum PDRI, kami bersama memberikan masukan agar museum itu sesuai dengan sejarah PDRI itu sendiri ” kata Rusdi.


Mahyeldi, Gubernur Terpilih dalam merespon para tamunya mengatakan bahwa pembelajaran sejarah sangat penting sehingga tidak boleh dihilangkan dan dibelok belokkan. Dia menyebutkan peran orang Minangkabau dalam berbagai peristiwa sejarah nasional dalam mendirikan negara ini, mulai dari Pergerakan Nasional, Perumusan Dasar Negara dan Proklamasi, Pemerintahan Darurat (PDRI), Mosi Integral M.Natsir dan Kembali ke negara

kesatuan .


“Kalau sejarah dihilangkan, Itu sama dengan menghapus peran orang Minangkabau di NKRI ini ” kata Mahyeldi.


Karena itu Mahyeldi menyambut baik kedatangan para akademisi sejarah ini dan mengajak secara bersama sama menyelematkan nilai nilai sejarah. Khusus PDRI, Mahyeldi meminta para Iluni Sejarah IKIP/UNP untuk menyusun kronologi peristiwa PDRI itu dari hari kehari yang jumlah sebanyak 217 hari.


“Silakan tulis peristiwa hari demi hari aktifitas PDRI itu, Itu kita jadikan dokumen penting di moseum ini ” kata Mahyeldi.


Bahkan setelah dilantik nanti menjadi Gubernur Mahyeldi akan membangun sebuah SMA Taruna untuk mempersiapkan generasi muda menjadi calon Perwira melalui Akademi Militer.


“Kita bangun SMA Taruna disana, tanah seluas 50 hektar sudah disiapkan disana. Kita dorong kabupaten kota untuk membiayai siswa siswa yang berpotensi menjadi siska akademi militer

“katanya.


Mahyeldi berjanji akan mengajak Iluni Sejarah IKIP/UNP untuk memikirkan pembangunan pendidikan dan sejarah di Sumatera Barat. (M.Khudri)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS