Oleh : Haditsa Vania (Mahasiswa Sastra Minangkabau Fib Unand)
Sumatera Barat memiliki banyak sekali destinasi wisata. Salah satunya Air Terjun Tapian Puti. Lokasinya ada di Sikabu Bukik, Nagari Sikabu, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Tapian Puti merupakan sebuah lokasi objek wisata yang dikenal juga dengan lokasi pemandian alam. Suasana pemandian Tapian Puti ini masih sangat alami. Pesona pemandangan alam yang disuguhkan mulai dari perjalanan masuk ke desa sampai tiba di tempat ini dijamin akan membuat anda terpukau.
Kawasan wisata Tapian Puti ini merupakan aliran air dari atas bukit yang mengalir turun ke bawah membentuk beberapa air terjun kecil dengan kolam-kolam kecil dibawah air terjunnya. Kolam kecil inilah yang sering digunakan pengunjung untuk berendam atau mandi. Terdapat tujuh tingkat tempat pemandian yang sangat mengasikkan untuk dicoba, dimana setiap tingkatnya terdapat air terjun dengan kolam-kolam yang terbentuk secara alami di antara batuannya. Yang menarik di tempat ini adalah di setiap tingkatan memiliki karakteristik air terjun yang berbeda-beda, begitu pula dengan kolamnya yang memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk. Kolam ini sangat jernih dan bersih, membuat badan menjadi segar jika berendam di dalamnya. Selagi berendam, pemandangan di sekitar dapat dinikmati sambil menghirup udara yang bersih dan sejuk.
Menurut legenda yang tersebar pada berbagai kalangan masyarakat daerah Lubuk Alung, Tapian Puti ini dulunya adalah tempat pemandian bagi para bidadari dari khayangan. Konon, menurut penduduk setempat dulunya ada 7 bidadari yang turun dari langit mandi dan juga membasuh diri di tempat pemandian alam yang indah ini. Oleh sebab itu, maka nama tempat ini kemudian dinamakan sebagai Tapian Puti, yang memiliki arti tempat pemandian bagi para putri. Kisah tersebut berkembang ke kisah cinta yang terjalin antara Malin Deman dan Puti Bungsu. Dahulu, Malin Deman mengambil selendang milik Puti Bungsu sehingga tak bisa pulang ke khayangan. Setelah itu, Malin Deman mengajak Puti Bungsu pulang ke rumahnya dan akhirnya menikah. Pada awalnya, mereka hidup bahagia, namun setelah kelahiran Sutan Duano, putra mereka, Malin Deman jadi pemalas. Kisah berlanjut hingga kemudian Puti Bungsu menemukan selendang yang dahulu hilang. Karena Puti Bungsu marah, ia pun pergi ke khayangan bersama putranya.
Selain dipergunakan untuk tempat berwisata, pemandian alami Tapian Puti ini juga digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat melakukan tradisi balimau. Saat tradisi digelar, suasana pemandian ini akan menjadi sangat ramai, dimana akan terdapat banyak penjual makanan dan minuman dadakan yang menjajahkan dagangannya.
0 Comments