Badan
Pusat Statistik Sumbar menyampaikan
perkembangan profile kemiskina di sumatera barat pada bulan Maret 2020, jumlah
penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah
Garis Kemiskinan) di Sumatera Barat mencapai 344,23 ribu orang dengan
persentase (6,28 persen), bertambah sebesar 1,14 ribu orang dibandingkan dengan
kondisi September 2019 yang sebesar 343,09 ribu orang (6,29 persen).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan
pada September 2019 sebesar 4,71 persen naik menjadi 4,97 persen pada Maret
2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September
2019 sebesar 7,69 persen turun menjadi 7,43 persen pada Maret 2020.
Selama periode September 2019-Maret 2020, jumlah
penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 7,54 ribu orang (dari 120,58
ribu orang pada September 2019 menjadi 128,12 ribu orang pada Maret 2020),
sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 6,40 ribu orang (dari 222,51 ribu
orang pada September 2019 menjadi 216,11 ribu orang pada Maret 2020).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis
Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2020
tercatat sebesar 76,03 persen.
Tiga jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, cabe merah (di perkotaan dan di perdesaan). Sedangkan lima komoditi bukan makanan yang paling dominan adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan dan perlengkapan mandi.
Tiga jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, cabe merah (di perkotaan dan di perdesaan). Sedangkan lima komoditi bukan makanan yang paling dominan adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan dan perlengkapan mandi.
0 Comments