Untuk meminimalisir penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19) Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat ( Pasbar ), Sumbar, bakal mengeluarkan surat edaran terhadap jasa
penyedia transportasi umum, untuk membatasi operasional angkutan orang guna menghentikan
transportasi untuk sementara waktu di daerah ini.
Sebut Rizaldi
Kepala Dinas Perhubungan Pasbar Jumat (3/4/2020). Permintaan penghentian operasi
angkutan transportasi umum ini berlaku hingga batas waktu yang tidak
ditentukan. Hal tersebut dilakukan pemerintah setempat, dan mengatur pergerakan
warga.
Rizaldi menyampaikan "Kita akan membuat surat edar
untuk penyedia jasa angkutan umum yang ada di Pasbar, dan meminta menghentikan operasi kegiatan pelayanan
transportasi.
Ia mengatakan, kegiatan penghentian operasi
pelayanan angkutan penumpang umum ini seperti AKAP, AKDP, AJAP, AJDP, Angdes
dan pariwisata, rencananya akan mulai diberlakukan pada Senin (6/4/2020), hingga
batas waktu yang belum ditentukan.
Dan berdasarkan Permenhub No.25 Tahun
2020, jenis kendaraan yang dikecualikan selama masa pengendalian mudik Tahun
2020, yakni kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara, kendaraan dinas
operasional berplat dinas, kendaraan dinas TNI, kendaraan dinas jalan tol,
kendaraan dinas Kepolisian RI, mobil pemadam kebakaran, ambulance dan mobil
jenazah dan angkutan barang dan logistik.’Ujarnya
Lanjutnya, penghentian ini bertujuan untuk mengatur
pergerakan warga dan pencegahan penyebaran, baik yang hendak masuk dan keluar
dari Pasbar . Sebab kata dia, setiap riwayat perjalanan orang dari
luar daerah pandemi patut diwaspadai terpapar corona.
"Jika
nanti ditemukan, ada pelayanan transportasi umum tetap beroperasi melintas ke
luar perbatasan, kita akan tindak tegas, salah satunya dengan menurunkan
sebagian penumpang dari jumlah kapasitas angkutan," katanya.
Misal, angkutan bus kapasitas angkut sebanyak 7 orang
penumpang, nanti akan diturunkan sebagian di perbatasan. Meski demikian
tindakan yang dilakukan, diimbau kepada para supir atau pengelola kendaraan
angkutan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan riwayat perjalanan
penumpang yang akan dibawa, baik yang keluar maupun yang masuk.
"Ini
tak lain demi keselamatan bersama, riwayat perjalanan orang kita tidak tahu.
Keselamatan penumpang dan supir itu sendiri harus dipertimbangkan dan
diutamakan, ingat keluarga dirumah dan orang sekitar," jelas Rizaldi.
Dan untuk sosialisasi penutupan sementara
Terminal Simpang Empat, sudah kami sampaikan secara lisan kepada pengendara
mobil bus dan petugas Terminal setempat, kalau secara tulisan akan di buat hari
ini surat ederannya dan kami sebarkan.
Robbi
0 Comments