Ticker

6/recent/ticker-posts

HARI KEMENANGAN UMAT ISLAM


Oleh : Fauzan aziman caniago


www.jurnalissumbar.id

Sebulan penuh kita telah melaksanakan kewajiban kita pada bulan yang suci ini, yaitu kewajiban berpuasa dibulan ramadhan. Tanpa terasa bulan ramadhan telah meninggalkan kita dengan memiliki sejuta kebaikan yang ada di dalam bulan yang suci tersebut. Semoga dengan perginya ramadhan ini iman dan taqwa kita kepada Allah semakin bertambah dan ibadah puasa kita sebulan penuh dapat diterima oleh Allah Swt. Sekarang waktu yang di tunggu-tunggu telah tiba, yaitu hari kemenangan untuk ummat islam sedunia telah tiba, khususnya untuk wilayah negara Indonesia yaitu Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1441 H. Hari dimana seluruh ummat islam merayakannya sebagai bentuk ketaqwaanya kepada Allah Swt. Takbir telah dikumandangkan di tiap-tiap masjid yang menandakan hari kemenangan ummat islam sedunia  telah datang, berbagai macam suku bangsa yang merayakannya bersama sanak saudara dan keluarga besar mereka, rasa sedih karena telah di tinggalkan bulan suci ramadhan, bercampur dengan rasa senang karena telah datangnya hari kemenangan ummat islam.
Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1441 H, pada tahun ini sangatlah berbeda. Akibat dampak dari munculnya covid-19 membuat hari raya pada tahun 2020 ini menjadi kurang meriah, di karenakan efek covid19 ini membuat masyarakat terus waspada dan berhati-hati jika tidak ingin terkena penyakit tersebut. Menjumpai sanak saudara atau kerabat salah satu aktivitas yang dapat membuat penyakit tersebut timbul di sekitar kita, kerana kita tidak tau apakah kerabat atau sanak saudara yang kita kunjungi tersebut bersih dari penyakit. Maka dari itu pemerintah meimbau masyarakat agar Hari Raya Idul Fitri tahun ini  sebaiknya dirumah saja. Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang mana masyarakat akan saling maaf memaafkan dengan berjabat tangan dengan orang yang ia jumpai dengan melihat dengan siapa ia akan berjabat tangan apakah mahromnya atau tidak, akan tetapi berbeda jauh dengan Hari Raya pada tahun ini. Karena dampak virus covid-19 sangat berpengaruh besar jika tidak dihindarkan, maka aktivitas seperti itu alangkah lebih baiknya jika dilakukan dengan hanya ucapan saja atau bisa dibantu dengan gerakan tangan yang menghimpit kedua telapak tangan.
Adapun kegiatan Hari Raya Idul Fitri yang harus dilaksanakan yaitu shalat Id. Shalat Idul Fitri atau biasa di sebut dengan solat Id, merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ummat muslim di pagi hari saat Hari Raya Idul Fitri. Biasanya shalat ini di tanah terbuka, mengingat banyaknya jamaah yang hadir pada saat pelaksanaan shalat Id tersebut. Di lansir dari laman NU online, Rasulullah keluar menuju tempat yang cukup luas untuk melaksanakan shalat Id. Hal ini sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan muslim, keduanya meriwayatkan hadist dari Abu sa’ad yang artinya: “Sunnah itu melaksanakan shalat Id di mushallah jika masjid desa sempit sebagaimana riwayat yang mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW keluar menuju ke mushallah dan masyarakat banyak (yang hadir) pada shalat Id,” (lihat imam An-nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, [kairo, Al- Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz v, halaman 7). Akan tetapi dalam kondisi darurat, seperti kasus penyebaran covid-19 sekarang ini, pelaksanaan shalat Id bisa dilaksanakan di rumah dan melibatkan sedikit jamaah.
Hari kemenangan yang ditandai dengan berkumandangnya takbir, tahmid dan tasbih di seluruh masjid menandakan telah berakhirnya bulan suci ramadhan. Maka dari itu, dengan datangnya hari kemenangan yaitu  hari Raya Idul Fitri yang menjadikan seluruh ummat islam kembali suci dengan sebulan penuh berpuasa pada bulan ramadhan. Akan tetapi, kembali suci bukan berarti semua ummat islam bisa dapat gelar tersebut. Hanya orang-orang yang mampu menuntaskan berpuasa sebulan penuhlah yang dapat gelar fitri tersebut, lebaran bisa siapa saja yang mengikutinya akan tetapi gelar fitri hanya di tujukan bagi ummat islam yang mampu menuntaskan puasa sebulan penuh pada bulan suci ramadhan tanpa yang batal sedikitpun.
Adapun tata cara shalat Id berjamaah sebagai berikut:
Sebelum shalat, di sunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
Menyerukan “Ash-shalata jamiaah”, tanpa adzan dan iqomah
Sebelum shalat diawali dengan membaca niat shalat Id yang berlafadzkan: “Usholli sunnatan ‘Iidil Fithri Rok’ataini Ma’muuman Lillahi Ta’aalaa.
Membaca takbiratul ihram
Membaca doa iftitah
Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca: “Subhanalllah wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Membaca Al-fatihah, di teruskan dengan membaca ayat pendek dari Al-qur’an.
Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, lalu berdiri seperti semula.
Pada rakaat kedua sebelum membaca Al-fatihah di sunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan.
Membaca Al-fatihah diteruskan dengan membaca ayat pendek dari Al-qur’an.
Rukuk, sujud, dan seterusnya hinga salam
Setelah salam di sunnahkan mendengarkan khutbah Id.
Itulah tata cara shalat Id berjamaah, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga juga kita selalu dalam ampunan dan selalu berada dalam lindungan Allah Swt di jauhkan dari marabahaya dan penyakit-penyakit yang ada pada saat ini. Semoga juga virus yang ada saat ini cepat hilang agar kita dapat beraktivitas seperti biasanya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS