Wakil Bupati PadangPariaman Pertahankan Sebagai Wilayah Lumbung Padi Nagari

Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, mengunjungi sejumlah heler penggilingan padi atau rice milling di beberapa Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (14/04).

Dalam kunjungan tersebut, Suhatri Bur, berpesan kepada pemilik Heler maupun masyarakat, agar tidak menjual beras ke luar daerah. Menurutnya, saat ini Padang Pariaman butuh ketahanan pangan.

“Kami meminta kepada pemerintah nagari untuk membentuk lumbung pangan nagari. Pembentukan lumbung pangan Nagari tersebut dapat berupa suntikan modal kepada Bumnag atau bisa berupa alokasi dana Nagari dalam bentuk subsidi pangan,” terangnya.

Salah satu rice miling yang dikunjungi Wabup, adalah Heler Madin, berada di Kecamatan Lubuk Alung. Heler Madin bisa memproduksi beras sekira 3 ton/hari.

Madin, pemilik Heler mengatakan, biasanya dapat memproduksi beras sekitar 5 ton/ hari, namun kini produksi menurun.

“Beras bantuan telah berdatangan, otomatis permintaan dari luar provinsi menjadi berkurang, sehingga produksi Heller kami menurun,” tuturnya.

Selanjutnya, Wabup mengunjungi Heler gabah milik Al, di Kecamatan Batang Anai. Di sini, kondisinya berbeda dengan Heler Madin, Heler gabah Al alami kenaikan jumlah produksi.

“Produksi kami sedang banyak, namun padi ini semuanya milik masyarakat, kami hanya menyediakan jasa penggilingan saja,” ungkapnya.

Sedangkan, di Kecamatan Ulakan Tapakis, Heler utama milik Hendri mengatakan bahwa produksi beras rata rata bisa mencapai 3,5 ton/hari.

“Biasanya, langganan kami dari Payakumbuh dan pasar Pariaman sering pesan, tetapi dalam satu bulan ini agak menurun,” tambahnya.

Dalam sejumlah kunjungan, diketahui rata-rata heler menjual beras dengan harga kisaran 11.000/kg – 11.500/kg, tergantung kualitas beras dan varietas padinya.

Pada kesempatan tersebut, Aciak-sapaan akrab Wabup-mengingatkan bahwa keadaan Pandemi Covid-19 ini bisa saja berlangsung sampai lama.

“Oleh karena itu, ketahanan pangan kita harus diperkuat,” tegasnya.