www.jurnalissumbar.id
Kepala BPS Sumbar merilis terkait tentang perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Sumatera Barat Desember 2019. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Desember 2019, Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Barat November 2019, Perkembangan Ekspor dan Impor Sumatera Barat November 2019
Hal ini Disampaikan oleh Teguh Sugiyarto bidang Statistik Distribusi pada kamis (2/1) gedung BPS Sumbar Jalan Khatib Sulaiman Padang
Bahwa pada Bulan Desember 2019 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dan Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0,01 persen
Di Kota Padang pada bulan Desember 2019 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 142,07 pada bulan November 2019 menjadi 142,17 pada bulan Desember 2019.
Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Desember 2019 adalah sebesar 1,72 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Desember 2019 terhadap Desember 2018) sebesar 1,72 persen.
Kota Bukittinggi pada bulan Desember 2019 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,59 pada bulan November 2019 menjadi 133,58 pada bulan Desember 2019.
Laju Inflasi tahun kalender sampai bulan Desember 2019 sebesar 1,31 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Desember 2019 terhadap Desember 2018) adalah sebesar 1,31 persen
Komuniti Cabe merah penyumbang inflasi yang cukup tinggi atau negatif Padang maupun di Bukittinggi
Beberapa komoditas yang sama yaitu ada pada cabe hijau serta buncis sayur Makanan apa yang mendominasi mengalami deflasi.
Dari tahun 2017 sampai 2018 sampai 2019 dapat kita ketahui bahwa inflasi pada tahun 2019 menurun dibandingkan tahun sebelumnya
NTP Sumatera Barat bulan Desember 2019 tercatat sebesar 97,96 atau naik 0,99 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 96,99 (November 2019
Pada bulan Desember 2019 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 95,14 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 82,14 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 104,79 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 105,31 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 102,55 untuk subsektor perikanan (NTPN).
Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 105,56 dan 101,82.
Pada bulan Desember 2019 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami peningkatan sebesar 0,58 persen dari Rp 5.734,22 per kg (November 2019) menjadi Rp 5.767,53 perkg(Desember2019).
#Fal
0 Comments