Korban Tenggelam, Romi Ditemukan di Pusaran Irigasi Batang Ampu

Jurnalis Sumbar

Romi Suranto (20 tahun) warga jalur 7 timur Jorong Jambak  Pasbar akhirnya di temukan dalam keadaan meninggal dunia, setelah dua jam tenggelam bendungan irigasi Batang Ampu Simpang Tiga Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumbar.

Suroto paman korban menuturkan " Saya dapat informasi dari kawan dari kawan nya bahwasanya Romi tenggelam,".

Kronologis kejadiannya Romi bersama   teman-temannya mandi di sungai irigasi tersebut sekitar jam 15.00 Wib. Sekitar jam16.00 saat mandi-mandi tersebut, curah hujan di hulu sungai cukup deras dan tanpa disadari datang gulungan air bah dari mudik sehingga rekan-rekannya yang lain berhasil menyelamatkan diri masing-masing ke permukaan sungai.a

Dalam kejadian tersebut Romi hendak menolong rekannya bernama Bayu (18), sedangkan Bayu berhasil diselamatkan, dan korban tidak timbul dari sungai, tidak bisa menyelamatkan diri karena arus air sungai yang cukup deras.

Tim SAR Pasaman beserta TRC BPBD Pasbar mendapat informasi dari masyarakat dan meluncur ke lokasi kejadian, Perahu Karet di turunkan ke bantaran irigasi,  setelah di lakukan penyisiran di terjunan air irigasi ,terdapat tumpukan pohon sawit yang berada dalam pusaran air, setelah berusaha menarik pohon sawit tersebut, tiba-tiba tubuh korban Romi mengambang dan hanyut ke hilir, tim SAR berusaha mengejar dengan perahu karet, masyarakat histeris  menyaksikan korban hanyut terbawa arus.

Tim SAR dan BPBD dapat mengangkat tubuh korban yang hanyut sekitar 350 meter dari titik awal irigasi. Korban dibawa ke RSUD Pasbar Jambak,  naas nyawa korban tidak dapat di selamat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat Edi Busti melalui Decky H Saputra Kabid Kedaruratan dan logistik, menghibau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah rawan air bah seperti di sungai bendungan irigasi.

Kuria Sakti anggota TRC BPBD menuturkan " kami bersama tim SAR sudah berusaha menemukan korban, namun takdir, korban wafat, semoga keluarga sabar dan ikhlas. Kami turut beduka".tutur Kuria sambil menyeka air mata.

(DIF)