Ticker

6/recent/ticker-posts

Denni Meilizon, Penulis Buku Cerita Anak Masih Langka

Jurnalis Sumbar
Bertempat di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pasaman Barat, Kamis (12/12) diadakan kegiatan Workshop Menulis Cerita Anak bersama Penulis cerita anak Nasional Kak Wulan Mulya Pratiwi. 

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Komunitas Wonderland Family bersama Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat yang didukung oleh pihak MTs N 3 Pasaman Barat dan Komunitas Penulis Penggiat Literasi Pasaman Barat (KPPL) binaan Kanwil Departemen Agama Sumatera Barat. Sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari guru, pelajar dan umum memenuhi ruangan yang disiapkan pihak sekolah. 


"Marilah ke toko buku dan tuju bagian rak buku anak, saya yakinkan kita semua bahwa di sana nanti bakal kita jumpai beragam buku cerita bergambar untuk anak usia 0-7 tahun, kemudian beralih ke rak di sebelahnya bakal berjumpa lagi kita dengan pelbagai novel konsumsi anak usia 8-11 tahun. Pada sebagian toko buku, rak-rak itu kecil saja, dan acapkali novel yang dipajang tidak akan seberapa jumlahnya. Cobalah tanya kepada penjaga toko buku itu, apakah ada buku buat anak usia 12-15 tahun, saya katakan kepada Bapak dan Ibu semua yang hadir saat ini, jangan kaget jika jawabannya adalah tidak ada atau paling sopan mereka akan mengatakan stok habis atau belum datang dari distributor penerbit," tutur Denni Meilizon Ketua FPL Pasaman Barat yang berkesempatan memberikan kata sambutan dalam pembukaan kegiatan itu. "Sebab itu, menjadi penulis cerita anak sesungguhnya pekerjaan langka saat kini, namun coba kita tanyakan kepada Kak Wulan nanti, apa sih yang dia inginkan sehingga begitu sabarnya ia memilih menekuni pekerjaan langka itu? Coba Bapak dan ibu perdalam lagi pertanyaan, menulis cerita anak ini menghasilkan peningkatan ekonomi ngga sih bagi penulisnya? Lalu jika demikian kenapa di pasaran buku Nasional, susah sekali kita memperoleh buku bacaan yang pas dan cocok bagi anak-anak kita? Kenapa yang banyak dijumpai malah buku-buku cerita anak terjemahan dari pengarang luar?" tukasnya lagi. 


Gusmayenti S.Pd. M.Pd Kepala Madrasah Tsanawiyah 3 Pasaman Barat menyampaikan motivasinya kepada peserta Workshop agar menggiatkan literasi baik bagi diri sendiri maupun lingkungan semisalnya di sekolah. Pada kesempatan itu pula beliau mengapresiasi guru-guru yang sudah membukukan tulisan dan menerbitkannya.

 "Alhamdulillah, di lingkungan MTsN 3 Pasaman Barat hari ini baru ada 4 orang guru yang menulis dan insya Allah buku mereka akan terbit yaitu, saya sendiri, Ibu Sri Adhani, S.Pd, Ibu Dewi Harlisna, S.Pd dan Ibu Fera Susanti, S.Pd," terangnya dengan berbinar. 

Atas kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan madrasah yang dipimpinnya itu, Gusmayenti pun menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya. "Terimakasih saya mewakili keluarga besar MTsN 3 Pasaman Barat atas penyelenggaraan kegiatan Workshop menulis ini di sekolah kami, kepada Wulan yang mau berbagi ilmu dan pengalaman serta kepada rekan-rekan di FPL Pasaman Barat yang membawa kegiatan ini kepada kami. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus kita sinergikan," pungkasnya sembari membuka acara secara resmi. 

Selain menyambut dengan Tari Pasambahan, pembukaan acara dimeriahkan oleh penampilan peserta didik MTsN 3 Pasaman Barat berupa pembacaan puisi bertema buku dan penampilan paduan suara membawakan mars dan hymne MTsN. Fera Susanti, S.Pd, sekretaris KPPL Pasaman Barat bertindak sebagai pembaca acara. 

Wulan Mulya Pratiwi memberikan materi terkait penulisan cerita anak dan proses kreatifnya selama satu jam. "Apakah kemampuan  menulis itu sebuah bakat?" demikian Penulis 20 lebih buku cerita anak terbitan Gramedia dan Penerbit Kompas itu memancing minat peserta.  

Menurut Wulan, menulis bukan soal berbakat tapi bagaimana niat dan tekad lalu dijadikan kebiasaan sehari-hari. Maka, menulis sama saja dengan makan atau mandi. Ia nanti akan menjadi kebutuhan. Bakat bisa dilatih, begitu intinya. 

Penulis produktif yang menyabet posisi Juara 1 pada Lomba Komik Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada November 2019 lalu itu memperkenalkan teknik membaca nyaring bagi anak usia pra sekolah dan sekolah. 

"Disamping membuat hubungan orangtua lebih dekat dengan anak, juga dapat menanamkan kecintaan si kecil kepada keluarganya sejak dini. Jika dia punya masalah di luar, maka merdunya suara ibu atau ayah ketika membacakan cerita dengan nyaring kepadanya, bakal terngiang lagi. Alam bawah sadarnya akan menyuruhnya untuk kembali kepada keluarga. Mengadukan permasalahannya kepada keluarga inti, kekayaan sejati yang kita semua punyai," jelasnya. 

Pendiri komunitas menulis Wonderland Family sekaligus penerbitan indie CV. Wonderland Family Publisher ini memang sudah jadi langganan memenangi berbagai lomba kepenulisan tingkat nasional. 

"Saya masih belajar untuk dapat tampil dan berbagi ilmu di depan umum," ucapnya merendah, padahal menurut penelusuran media ini, Wulan Mulya Pratiwi pernah menjadi asisten dosen di kampusnya dulu.  

Selama satu jam, peserta diajak berlatih dan mempraktekkan teknik menulis cerita anak yang diajarkan oleh Wulan. "Sebetulnya, untuk benar-benar mangkus, butuh waktu minimal 2 hari atau maksimal seumur hidup belajar menjadi penulis cerita anak yang bagus," pungkasnya. 

Masing-masing peserta memperoleh sertifikat tanda keikutsertaan workshop. Pada akhir acara, Ketua FPL Pasaman Barat menyerahkan cenderamata berupa piagam ucapan terimakasih kepada pemateri Wulan Mulya Pratiwi serta kepada penyelenggara MTs N 3 Pasaman Barat yang langsung diterima Kepala madrasah, Gusmayenti, S.Pd.M.Pd. 

Untuk daerah Pasaman Barat, sekiranya pihak sekolah ingin mengundang Kak Wulan Mulya Pratiwi datang ke sekolah untuk mengisi materi kepenulisan, diskusi permasalahan parenting dan anak, silakan hubungan FPL Pasaman Barat melalui kontak ketuanya Denni Meilizon, 081378605943. 

(DIF)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS