www.jurnalissumbar.id
Sebanyak 40 Peserta bimtek Jitu Pasna BPBD Sumbar kunjungi lokasi bencana di Pangkalan Kabupaten 50 Kota pada Jumat (1/11).
Rombongan disambut Rifdal Datuak Laksamano Wali Nagari Pangkalan.
Rifdal menyebutkan, "banjir pernah terjadi pada tahun 2017, saat ini sudah dapat di atasi, alhamdulillah semenjak dilakukan penggalian sungai yang tertimbun, banjir tidak terjadi lagi," ungkapnya pada media ini.
Bukan itu saja nagari pangkalan juga membangun bendungan di 11 korong sebagai antisipasi banjir, dan membuat jalan - jalan sebagai jalur evakuasi agar peristiwa yg sama tidak terjadi lagi.
Untuk menyampaikan peristiwa banjir Bandang Nagari Pangkalan Koto Baru pada tahun2017silam di daerah itu, kepala BPBD Sumbar yang diwakili oleh Oktafiandri kabid dan didampingi Wali Nagari Pangkalan Rifdal Laksamano menyampaikan, dari 11 jorong yang ada di nagarinya, ada 6 jorong yang rentan terhadap bencana banjir karena terletak di daerah aliran sungai (DAS). “Kalau sudah hujan selama dua hari, masyarakat di 6 jorong itu selalu was-was akan datangnya banjir bandang,” ujarnya.
Sekarang, menurut Pak Wali, sudah dibangun jalan evakuasi menuju tempat yang tinggi, bukit kecil di belakang nagari. “Begitu juga dengan pemasangan bronjong di aliran sungai, sudah dikerjakan oleh BPBD kabupaten,” ucapnya.
Permasalahan yang ada, bagaimana dengan PLTA Koto Panjang. Saat banjir besar tahun 2017, dilema bagi PLTA Koto Panjang untuk membuka bendungan. Kalau dibuka lebar maka Kabupaten Kampar Provinsi Riau akan kebanjiran akibar air yang akan mengalir ke daerah tersebut.
Kalau tidak ya itu kejadiannya, daerah Pangkalan banjir setinggi kurang lebih 2-3 meter.
“Kemudian agar masyarakat siap siaga dengan bencana, saat ini, kata Pak Wali, sudah dibentuk 3 Kelompok Siaga Bencana (KSB) di tiap jorong yang ada di Nagari Pangkalan. Kelompok ini dibimbing BPBD kabupaten dan provinsi,”
Suryadi Kabid RR menghimbau kepada masyarakat dan wartawan agar dapat bekerja sama dalam memberikan dan menyampaikan informasi agar bantuan dapat di salurkan dengan cepat.
"Jangan biarkan mereka yang menjadi korban bertambah deritanya," ujarnya
0 Comments