www.jurnalissumbar.id
Kondisi pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan karena gencarnya semen asal China yang menjual harga di bawah pasaran di pasar semen Indonesia.
Anggota DPR RI Andre Rosiade menyampaikan, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan produk semen Indonesia.
"Pasar semen lokal dalam kondisi sangat memprihatinkan atau terancam bangkrut. Kenapa itu bisa terjadi karena ada kebijakan predatory pricing, di mana investor semen China yakni semen Conch dengan sengaja menjual semen di Indonesia dengan harga merugi," kata Andre, Kamis (18/7/2019).
"Jadi industri semen lokal itu terancam karena semen asal China karena mereka terindikasi menjual dengan menggunakan predatory pricing sehingga semen kita yang dimotori Semen Indonesia Grup BUMN kita hancur berantakan," sambung Andre.
Anggota DPR RI terpilih dari Dapil Sumatera Barat I ini berujar, akibat kebijakan sepihak yang dilakukan semen Conch, berdampak langsung terhadap penjualan hingga produksi semen dalam negeri yang menurun. Andre pun mencontohkan harga semen asal China jauh berbeda dengan semen lokal yang bisa dilihat di situs jual beli online.
"Pabrik Semen di Aceh, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Gresik, dan Semen Tonasa terpaksa menurunkan kapasitas produksinya, karena semen mereka tidak laku karena kalah bersaing. Juga karena kebijakan semen Conch yang terindikasi menggunakan predatory pricing itu. Di situs jual beli online harga semen lokal itu berkisar di Rp51.000 sedangkan semen asal China berkisar di harga Rp34.000," ujarnya.
Selain itu, lebih jauh Andre menduga jika ada agenda semen asal China ingin mengambil alih pasar semen di Indonesia dengan langkah awal menjual harga semennya di pasaran atau predatory pricing itu. Jika mereka berhasil menghancurkan pasar perusahaan semen dalam negeri, menurutnya tidak menutup kemungkinan jika nantinya perusahaan-perusahaan semen dalam negeri akan diambil alih oleh perusahaan semen asal China.
"Mereka terindikasi ingin menghancurkan semen lokal, setelah hancur mereka akan take over industri semen dalam negeri ini dan ini membahayakan industri strategis kita yaitu industri semen," kata Andre.
Agar bisa menyelamatkan produksi semen lokal, Andre meminta kepada pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo memanggil beberapa menteri terkait dan segera melakukan langkah-langkah solutif. Hal tersebut bertujuan, agar BUMN di sektor semen bisa menjadi salah satu pondasi ekonomi bangsa.
"Untuk itu saya meminta pemerintah untuk segera melakukan langkah konkret untuk menyelamatkan semen kita. Apalagi asosiasi semen kita sudah berkirim surat kepada Menteri Perindustrian agar juga menghentikan dan moratorium pembangunan perusahaan semen baru dari investor luar apalagi produksi semen kita sudah over supply," bebernya.
"Kita juga meminta kepada Menteri Perdagangan untuk menghentikan segala bentuk impor klinker (bahan utama pembuatan semen). Dan juga presiden memanggil Menteri BUMN karena dianggap tidak ada pembelaan terhadap semen Indonesia yang merupakan notabene merupakan BUMN kepunyaan bangsa kita juga berharap Presiden Jokowi turin tangan melakukan konsolidasi memanggil tiga menteri ini untul menyelamatkan semen Indonesia. Pelaku industri semen lokal sudah berteriak melalui Asosiasi Semen Indonesia maka silakan saja Pak Jokowi memanggil saja asosiasi agar lebih valid dari mereka," kata Andre.
0 Comments