JURNALISSUMBAR|
PADANG- Sejak dibukanya posko pengaduan bagi
jamaah umroh yang gagal berangkat ke tanah suci melalui travel haji dan
umroh PT. Bumi Minang Pertiwi (BMP)
melalui agen PT. Rindu Baitullah Padang.
Ketua
komisi IV DPRD padang Haji esa mengakui
telah menerima laporan pengaduan dari
jamaah yang menjadi korban. Ya, sekitar sembilan atau sepuluh orang yang datang
melaporkan dengan membawa bukti dan datanya," ungkap politisi muda yang
akrab disapa Esa tersebut, Senin, 16 April 2018.
Namun,
jelas Esa, maka data mereka masih
dirahasiakan karena permintaan dari jamaah tersebut. Ini karena para korban
masih diberi janji dan harapan untuk tetap diberangkatkan ke tanah suci Makkah,
meskipun tanpa ada kejelasan waktu.
Tak
hanya jamaah, ungkap Ketua DPC PPP Kota Padang ini, masih ada sejumlah mitra,
agen dan vendor yang melapor. Pasalnya, akibat kasus tersebut mereka harus
mengganti uang para jamaah dan ada juga yang belum dibayarkan uang perlengkapan
umrah.
“Kalau
agen dan mitra kebanyakan dari daerah, dan mereka minta waktu untuk melengkapi
data. Mereka terpaksa harus menutupi kerugian yang ditimbulkan, bahkan ada yang
sampai menjual rumah,” terangnya.
Menyikapi
laporan yang masuk, tegas Esa, pihaknya akan segera memanggil dan mengadakan
pertemuan dengan kedua travel umrah tersebut. Bahkan ada sejumlah advokat dan
lembaga konsumen yang akan membantu mengungkap kasus ini.
“Kita
masih menunggu kelengkapan dan jumlah laporan masuk, tapi telah direncanakan
untuk mengadakan pertemuan dan teman-teman dari advocat serta sejumlah lembaga
konsumen yang siap membantu,” ujarnya.
#Red/rel)
0 Comments