JURNALIST SUMBAR| PARIAMAN-Ribuan masyarakat dari berbagai daerah ikut serta meramaikan puncak Pesta Budaya Tabuik yang dihelat oleh Pemerintah Kota Pari aman Sumatera Barat (Sumbar).
"Pesta budaya tabuik setiap tahunnya selalu menarik ribuan masyarakat atau pengunjung untuk menyaksikan langsung even tersebut," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, di Pariaman, Minggu.
Ia mengatakan pesta budaya tabuik yang digelar pemerintah daerah secara berkelanjutan harus dapat berimbas kepada perekonomian masyarakat luas.
Pihaknya menilai selama ini setiap penyelenggaraan pesta budaya tabuik ramainya kunjungan wisatawan hanya terjadi pada hari puncak saja.
"Even ini memiliki skala yang besar, namun sayangnya perputaran ekonomi tidak bertahan lama, sehingga menjadi kerugian tersendiri bagi daerah" ujar dia.
Ke depan pihaknya meminta pemerintah daerah harus bisa memikirkan bagaimana menahan wisatawan agar lebih lama dan betah di Kota Pariaman.
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan ujar dia, di antaranya pembangunan penginapan atau hotel berbintang, kuliner khas daerah, dan lain sebagainya.
Selain itu kata dia, diharapkan masyarakat juga dapat menerapkan sapta pesona, tidak melakukan pungutan liar dan ramah tamah terhadap pengunjung.
"Jangan sampai masyarakat atau wisatawan yang datang hanya bertahan satu hari saja, lalu pulang tanpa meninggalkan dampak ekonomi secara signifikan," ujarnya.
Terkait program jangka panjang katanya, pihaknya berharap Kota Pariaman memiliki sosok kepala daerah yang memiliki visi misi pariwisata sehingga sejalan dengan potensi daerah.
"Kota Pariaman pada 2018 salah satu peserta Pilkada serentak, diharapkan lahir pemimpin yang memiliki visi misi jangka panjang terkait pariwisata," katanya.
Pada 2017 Sumbar menargetkan tujuh juta wisatawan nusantara, dan 60 ribu wisatawan mancanegara. Ia mengatakan dari 19 kota dan kabupaten di provinsi itu hanya tujuh daerah yang baru mau berkomitmen dan fokus kepada pengembangan sektor pariwisata.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan pihaknya terus berbenah mengemas pesta budaya Tabuik agar lebih optimal. Masyarakat dan pelaku pariwisata di Kota Pariaman mendapatkan keuntungan ekonomi darinya.
Jika pengunjung bertahan lebih lama di Kota Pariaman, kata dia, terus berdampak peningkatan pemesanan penginapan, makanan dan jasa lainnya.
"Kita akan kemas penyelenggaraanya tahun depan. Jika setelah puncak Tabuik pengunjung kembali pulang, kita akan tetap buat pengunjung tetap bertahan di Kota Pariaman dengan menambah iven lanjutan," sebutnya.
Pemerintah kata dia, akan terus berkomitmen mewujudkan Kota Pariaman sebagai tujuan pariwisata. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah demi meningkatkan kunjungan wisata, salah satunya menggelar iven promosi wisata.
Di tahun 2017 ini saja, terdapat 9 iven yang tercantum dalam kalender wisata Kota Pariaman 2017 yang diselenggarakan satu kegiatan setiap bulannya. Penyelenggaraan tersebut ia yakini, akan mengundang wisatawan berkunjung ke Kota Pariaman.
"Kita laksanakan 9 iven di tahun ini yang kita gelar setiap bulannya. Kita harapkan, dengan iven pariwisata, wisatawan akan ramai datang ke kota Pariaman dan dampak ekonominya makin banyak bagi masyarakat," pungkasnya.
Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengapresiasi persiapan pelaksanaan pesta budaya Tabuik 2017. Kerja keras seluruh panitia, kata dia mengantarkan kesuksesan pesta budaya tabuik tahun ini.
"Pesta budaya Tabuik tahun ini telah berjalan dengan sukses, berkat kerja keras panitia dan Tuo Tabuik. Kita sangat apresiasi," ujarnya.
Ramainya kunjungan wisatawan tiap perhelatan Tabuik, mendorong pihaknya meningkatkan alokasi anggaran agar kemasan pesta budaya lebih ramai lagi menyedot kunjungan wisatawan.
"Sesuai dengan fungsi anggaran, kita akan dukung kebutuhan anggaran tabuik tahun berikutnya," ulasnya.
Pesta budaya Tabuik sendiri dilaksanakan selama 10 hari berturut-turut. Dimulai dengan ritual maambiak tanah, pesta budaya tabuik resmi ditutup dengan prosesi puncak mambuang Tabuik ke laut pada hari ini
"Pesta budaya tabuik setiap tahunnya selalu menarik ribuan masyarakat atau pengunjung untuk menyaksikan langsung even tersebut," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, di Pariaman, Minggu.
Ia mengatakan pesta budaya tabuik yang digelar pemerintah daerah secara berkelanjutan harus dapat berimbas kepada perekonomian masyarakat luas.
Pihaknya menilai selama ini setiap penyelenggaraan pesta budaya tabuik ramainya kunjungan wisatawan hanya terjadi pada hari puncak saja.
"Even ini memiliki skala yang besar, namun sayangnya perputaran ekonomi tidak bertahan lama, sehingga menjadi kerugian tersendiri bagi daerah" ujar dia.
Ke depan pihaknya meminta pemerintah daerah harus bisa memikirkan bagaimana menahan wisatawan agar lebih lama dan betah di Kota Pariaman.
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan ujar dia, di antaranya pembangunan penginapan atau hotel berbintang, kuliner khas daerah, dan lain sebagainya.
Selain itu kata dia, diharapkan masyarakat juga dapat menerapkan sapta pesona, tidak melakukan pungutan liar dan ramah tamah terhadap pengunjung.
"Jangan sampai masyarakat atau wisatawan yang datang hanya bertahan satu hari saja, lalu pulang tanpa meninggalkan dampak ekonomi secara signifikan," ujarnya.
Terkait program jangka panjang katanya, pihaknya berharap Kota Pariaman memiliki sosok kepala daerah yang memiliki visi misi pariwisata sehingga sejalan dengan potensi daerah.
"Kota Pariaman pada 2018 salah satu peserta Pilkada serentak, diharapkan lahir pemimpin yang memiliki visi misi jangka panjang terkait pariwisata," katanya.
Pada 2017 Sumbar menargetkan tujuh juta wisatawan nusantara, dan 60 ribu wisatawan mancanegara. Ia mengatakan dari 19 kota dan kabupaten di provinsi itu hanya tujuh daerah yang baru mau berkomitmen dan fokus kepada pengembangan sektor pariwisata.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan pihaknya terus berbenah mengemas pesta budaya Tabuik agar lebih optimal. Masyarakat dan pelaku pariwisata di Kota Pariaman mendapatkan keuntungan ekonomi darinya.
Jika pengunjung bertahan lebih lama di Kota Pariaman, kata dia, terus berdampak peningkatan pemesanan penginapan, makanan dan jasa lainnya.
"Kita akan kemas penyelenggaraanya tahun depan. Jika setelah puncak Tabuik pengunjung kembali pulang, kita akan tetap buat pengunjung tetap bertahan di Kota Pariaman dengan menambah iven lanjutan," sebutnya.
Pemerintah kata dia, akan terus berkomitmen mewujudkan Kota Pariaman sebagai tujuan pariwisata. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah demi meningkatkan kunjungan wisata, salah satunya menggelar iven promosi wisata.
Di tahun 2017 ini saja, terdapat 9 iven yang tercantum dalam kalender wisata Kota Pariaman 2017 yang diselenggarakan satu kegiatan setiap bulannya. Penyelenggaraan tersebut ia yakini, akan mengundang wisatawan berkunjung ke Kota Pariaman.
"Kita laksanakan 9 iven di tahun ini yang kita gelar setiap bulannya. Kita harapkan, dengan iven pariwisata, wisatawan akan ramai datang ke kota Pariaman dan dampak ekonominya makin banyak bagi masyarakat," pungkasnya.
Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengapresiasi persiapan pelaksanaan pesta budaya Tabuik 2017. Kerja keras seluruh panitia, kata dia mengantarkan kesuksesan pesta budaya tabuik tahun ini.
"Pesta budaya Tabuik tahun ini telah berjalan dengan sukses, berkat kerja keras panitia dan Tuo Tabuik. Kita sangat apresiasi," ujarnya.
Ramainya kunjungan wisatawan tiap perhelatan Tabuik, mendorong pihaknya meningkatkan alokasi anggaran agar kemasan pesta budaya lebih ramai lagi menyedot kunjungan wisatawan.
"Sesuai dengan fungsi anggaran, kita akan dukung kebutuhan anggaran tabuik tahun berikutnya," ulasnya.
Pesta budaya Tabuik sendiri dilaksanakan selama 10 hari berturut-turut. Dimulai dengan ritual maambiak tanah, pesta budaya tabuik resmi ditutup dengan prosesi puncak mambuang Tabuik ke laut pada hari ini
0 Comments