Ticker

6/recent/ticker-posts

Tingkatkan Kepatuhan Pengobatan TB, Mahasiswa UNAND Gelar Pengabdian Terintegrasi MBKM di Puskesmas Kuranji




Padang, Desember 2024 – Tuberkulosis (TB) tetap menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia, yang merupakan negara dengan jumlah kasus TB terbanyak kedua setelah India. Meski pengobatan TB telah lama tersedia, penyakit ini masih menjadi penyebab kematian dengan lebih dari 10 juta kasus setiap tahunnya. 



Di Indonesia, TB diperkirakan menginfeksi lebih dari 845.000 orang dan menyebabkan 98.000 kematian setiap tahun.

Penemuan kasus secara dini serta peningkatan kepatuhan pengobatan menjadi kunci utama untuk memutus rantai penularan dan menekan angka kematian akibat TB. Namun, pengobatan TB yang memerlukan durasi panjang sering kali menjadi tantangan bagi pasien dan petugas kesehatan. Ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat Anti-Tuberkulosis (OAT) dapat menyebabkan kegagalan pengobatan atau bahkan resistensi obat, yang memerlukan terapi lebih lama dan rumit di rumah sakit rujukan.

Menyadari pentingnya peran puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer, kelompok 4 MBKM mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM UNAND) melakukan pengabdian masyarakat terintegrasi melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Puskesmas Kuranji, Kota Padang. Program ini bertujuan meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien TB melalui pendekatan dukungan sosial.

Kelompok yang tergabung dalam MBKM Peminatan Epidemiologi dan Biostatistik ini terdiri dari Ardian Eka Putra (ketua), Nadchua Shifa Kirani, Dinda Nurul Athifah, dan Salsabilla Nazwa, dengan bimbingan akademik dari Bapak Ratno Widoyo, SKM., MKM., Ph.D. Kegiatan berlangsung selama November 2024 setiap Selasa, bertepatan dengan jadwal pengambilan obat pasien TB di Puskesmas Kuranji.

Melalui pendekatan personal, mahasiswa berdiskusi ringan dengan pasien TB untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini, tingkat motivasi, serta tantangan dalam menyelesaikan pengobatan. Selain memberikan dukungan moral, mahasiswa juga memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang peran mereka dalam memotivasi dan mengawasi konsumsi obat secara teratur. Leaflet edukasi juga dibagikan untuk memperkuat pemahaman pasien dan keluarga mengenai gejala TB, cara penularan, pencegahan, serta pentingnya menyelesaikan pengobatan.

Sebagai bagian dari kegiatan, kelompok mahasiswa juga mengadakan dua penyuluhan. Penyuluhan pertama ditujukan kepada pengunjung Poli Umum Puskesmas Kuranji, membahas gejala TB, metode pencegahan, serta pentingnya pemeriksaan dini untuk menekan risiko penularan. Penyuluhan kedua dilaksanakan di Pustu Taruko dengan fokus pada hubungan antara TB dan Diabetes Mellitus (DM). Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan promosi kesehatan mengenai pengelolaan kedua penyakit tersebut untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Selain promosi kesehatan, kelompok mahasiswa bekerja sama dengan tim promosi kesehatan Puskesmas Kuranji dalam melakukan skrining terhadap pengunjung untuk mendeteksi gejala TB. Skrining dilakukan menggunakan kuesioner khusus yang dirancang untuk mengidentifikasi kasus TB secara dini. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pasien segera mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga risiko penyebaran penyakit dapat diminimalkan.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pasien, keluarga, dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kuranji mengenai pentingnya kepatuhan pengobatan dan dukungan sosial. Selain memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat, kegiatan ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi puskesmas dan masyarakat setempat.

“Program ini menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya melalui penanggulangan Tuberkulosis,” ujar Ardian Eka Putra, ketua kelompok MBKM.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS