Nagari Andaleh, 21 Oktober 2024 – Dalam rangka mitigasi bencana setelah musibah banjir galodo yang melanda Sumatera Barat pada 11 Mei 2024 lalu, mahasiswa KKN MBKM Kebencanaan dari Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas menginisiasi kegiatan simulasi evakuasi gempa bumi di SDN 07 Andaleh.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di Nagari Andaleh, yang terletak di kaki Gunung Marapi, salah satu wilayah rawan gempa di Sumatera Barat.
Simulasi yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 11.00 ini diikuti oleh 41 siswa kelas 4 dan 5 SDN 07 Andaleh. Keterbatasan kapasitas aula membuat kegiatan ini difokuskan pada kelas tertentu, namun antusiasme peserta tetap tinggi. Jalur evakuasi diarahkan menuju lapangan sekolah, yang telah ditetapkan sebagai titik kumpul aman dalam kondisi darurat.
Kegiatan ini didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar yang diwakili oleh Kasi Kesiapsiagaan, Bapak Hendra Arma, beserta timnya. Selain itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Andaleh, Bapak Haji Angku Ladang, dan Sekretaris Nagari Andaleh, Bapak Yosi Frankosingga, turut hadir untuk memberikan dukungan.
“Simulasi ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Mereka jadi tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi,” ujar Bapak Haji Angku Ladang. Ia juga mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN dalam menyelenggarakan kegiatan yang relevan dengan kondisi wilayah mereka.
Pelaksanaan simulasi dimulai dengan penjelasan teori terkait gempa bumi, potensi dampaknya, serta langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan. Setelah itu, para siswa diajak untuk mengikuti simulasi evakuasi secara langsung, dengan skenario gempa bumi yang disesuaikan dengan kondisi nyata.
Sebagai bagian dari evaluasi, mahasiswa KKN juga memberikan pretest dan posttest kepada peserta untuk mengukur tingkat pemahaman sebelum dan setelah kegiatan. Hasil tes menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa mengenai langkah-langkah evakuasi dan kesiapsiagaan bencana.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga melibatkan masyarakat secara luas,” ujar Bapak Yosi Frankosingga, mewakili Wali Nagari Andaleh.
Simulasi ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran dan kesiapan masyarakat Nagari Andaleh terhadap potensi bencana dapat meningkat, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan di masa mendatang.
0 Comments