THE ROLE OF SEXUAL EDUCATION IN PREVENTING DEVIANT SEXUAL BEHAVIOR
Gabriella Angelie Uliena P1 Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
gabyprangin@gmail.com
ABSTRAK
Pendidikan seksual memiliki peran penting dalam mencegah perilaku seksual menyimpang, terutama di kalangan remaja.
Artikel ini membahas pentingnya penerapan pendidikan seksual yang komprehensif sebagai upaya preventif terhadap perilaku yang melanggar norma sosial dan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengkaji literatur dan data survei terkait pendidikan seksual. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan seksual yang tepat dapat meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, membangun kesadaran tentang risiko perilaku menyimpang, dan menanamkan nilai-nilai moral yang sesuai.
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan seksual sebagai bagian dari kurikulum formal maupun nonformal untuk meminimalisir perilaku seksual menyimpang.
Kata kunci: pendidikan seksual, perilaku seksual menyimpang, remaja, kesehatan reproduksi, pencegahan
ABSTRACT
Sex education plays an important role in preventing deviant sexual behavior, especially among adolescents. This article discusses the importance of implementing comprehensive sex education as a preventive measure against behavior that violates social and health norms. This study uses a qualitative descriptive method by reviewing literature and survey data related to sex education. The results show that appropriate sex education can improve adolescents' understanding of reproductive health, build awareness of the risks of deviant behavior, and instill appropriate moral values. The conclusion of this study emphasizes the importance of sex education as part of both formal and non-formal curricula to minimize deviant sexual behavior. In addition, the importance of parental and community leader involvement is a determining factor in the success of implementing sex education in various social contexts.
Keywords: sex education, deviant sexual behavior, adolescents, reproductive health, prevention
PENDAHULUAN
Perilaku seksual menyimpang menjadi salah satu tantangan sosial yang terus meningkat, terutama di kalangan remaja. Fenomena ini sering kali berakar dari kurangnya pemahaman akan pendidikan seksual yang benar dan minimnya informasi tentang risiko kesehatan serta dampaknya terhadap norma sosial. Berdasarkan survei oleh Remaja (2021), banyak remaja yang menunjukkan ketidaktahuan terhadap konsekuensi dari perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya kesadaran ini menciptakan celah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai bentuk perilaku menyimpang.
Pendidikan seksual menjadi salah satu solusi utama dalam menanggulangi masalah ini. Melalui pendidikan seksual, remaja dapat diberikan pemahaman yang komprehensif tentang aspek biologis, psikologis, dan sosial dari seksualitas. Penelitian sebelumnya oleh Patty et al. (2022) menunjukkan bahwa sosialisasi pendidikan seksual dapat menurunkan tingkat risiko penyakit menular seksual (PMS) dan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pendidikan seksual dalam mencegah perilaku seksual menyimpang dengan fokus pada efektivitas pendekatan yang digunakan.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Sumber data berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, buku, dan laporan survei terkait pendidikan seksual dan perilaku seksual menyimpang. Lokasi kegiatan dilakukan secara virtual melalui pengumpulan data dari sumber daring. Analisis data dilakukan melalui interpretasi tematik untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara pendidikan seksual dan pencegahan perilaku seksual menyimpang.
Prosedur penelitian meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, seleksi literatur yang relevan, serta analisis kritis terhadap temuan sebelumnya. Data juga diolah menggunakan teknik analisis komparatif untuk membandingkan efektivitas program pendidikan seksual di berbagai konteks sosial dan budaya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksual yang diberikan secara komprehensif mampu memberikan dampak positif dalam mencegah perilaku seksual menyimpang. Berdasarkan temuan Patty et al. (2022), remaja yang mengikuti program pendidikan seksual menunjukkan peningkatan pemahaman tentang risiko perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab, seperti kehamilan tidak diinginkan dan penyebaran penyakit menular seksual. Selain itu, penelitian oleh Masykuroh & Qosyasih (2023) menunjukkan bahwa pendidikan seksual yang melibatkan orang tua memiliki dampak lebih signifikan dibandingkan program yang hanya melibatkan sekolah, karena keterlibatan keluarga dapat memperkuat nilai-nilai yang diajarkan di lingkungan pendidikan formal.
Pelaksanaan program pendidikan seksual sering menghadapi kendala, seperti stigma sosial, kurangnya pelatihan bagi tenaga pendidik, dan resistensi dari masyarakat tertentu yang menganggap pendidikan seksual sebagai topik tabu. Namun, keberhasilan program ini dapat ditingkatkan melalui pendekatan kolaboratif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan komunitas lokal untuk mempromosikan pentingnya pendidikan seksual. Sebagai contoh, Farisa et al. (2013) menggarisbawahi pentingnya modul pendidikan seksual yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, seperti menggunakan media interaktif untuk menjelaskan konsep yang kompleks.
Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, temuan ini mendukung pandangan bahwa pendidikan seksual bukan hanya solusi preventif tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk membangun kesadaran moral dan sosial di kalangan remaja. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan holistik, pendidikan seksual dapat membantu membentuk generasi muda yang tidak hanya memahami risiko, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitas jangka panjang dari berbagai metode pendidikan seksual, khususnya dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda.
KESIMPULAN
Pendidikan seksual memegang peran penting dalam mencegah perilaku seksual menyimpang. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif, pendidikan seksual mampu meningkatkan kesadaran remaja terhadap risiko kesehatan dan norma sosial. Selain itu, program ini juga dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang aspek emosional dan psikologis yang terkait dengan perilaku seksual, sehingga membantu remaja mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih bertanggung jawab.
Program pendidikan seksual membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat, agar dapat diimplementasikan secara efektif dan merata. Peran aktif dari tenaga pendidik yang kompeten, orang tua yang terlibat, serta lingkungan sosial yang mendukung menjadi kunci keberhasilan program ini. Selain itu, perlu adanya evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas pendekatan yang digunakan, termasuk mengadaptasi materi pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan remaja saat ini.
Keberlanjutan program ini sangat bergantung pada adanya pendekatan yang inklusif dan berkesinambungan dalam setiap tahap pelaksanaannya. Hal ini mencakup pengintegrasian pendidikan seksual ke dalam kurikulum formal maupun kegiatan ekstrakurikuler, serta penyediaan sumber daya yang memadai untuk mendukung pelaksanaan program secara menyeluruh. Dengan demikian, pendidikan seksual dapat berkontribusi secara signifikan dalam membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya kesehatan reproduksi dan norma sosial.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan konstruktif selama proses penulisan artikel ini.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada rekan-rekan kelompok yang telah bekerja sama dalam menyediakan data dan referensi yang relevan, serta mendukung proses analisis hingga terselesaikannya artikel ini.
Dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat berarti dalam menghasilkan penelitian yang komprehensif ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, A. A., Fitri, R., & Zulyusri, Z. (2022). Persepsi mengenai pendidikan seksual pada remaja: a literature review. Khazanah Pendidikan, 16(2), 111-116.
Farisa, T. D., Deliana, S. M., & Hendriyani, R. (2013). Faktor-faktor penyebab perilaku seksual menyimpang pada remaja tunagrahita SLB N Semarang. Developmental and Clinical Psychology, 2(1).
Masykuroh, K., & Qosyasih, N. N. S. (2023). Pelatihan peningkatan kesadaran orang tua pada pendidikan seksual anak usia dini. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 4(1), 21-27.
Patty, F. U., Hukubun, R. D., Mahu, S. A., Tetelepta, N., & Linansera, V. (2022). Sosialisasi Sex Education: Pentingnya Pengenalan Pendidikan Seks pada Remaja sebagai Upaya Meminimalisir Penyakit Menular Seksual. ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi, 1(2), 225-231.
Putra, F. B. M., & Pinasti, V. I. S. (2020). Perilaku Menyimpang Mahasiswa Kontrakan Di Yogyakarta. E-Societas: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 9(4).
Ramailis, N. W. (2017). Homo Seksual Potret Perilaku Seksual Menyimpang Dalam Perspektif Kriminologi, Islam dan Budaya Melayu. Sisi Lain Realita, 2(2), 01-12.
Remaja, P. S. K. (2021). Kebutuhan pendidikan seksual pada remaja: berdasarkan survei persepsi pendidikan seksual untuk remaja. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 5(01).
0 Comments