Ticker

6/recent/ticker-posts

Peningkatan Kepatuhan Pengobatan Tuberkulosis Melalui Dukungan Sosial Keluarga di Puskesmas Kuranji, Kota Padang





Padang, Desember 2024 – Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dan disembuhkan. Namun, penyakit ini tetap menjadi penyebab kematian tertinggi kedua akibat infeksi setelah Covid-19, dengan lebih dari 10 juta kasus setiap tahunnya di seluruh dunia. 



Di Indonesia, negara dengan angka kasus TB tertinggi kedua setelah India, tercatat sekitar 845.000 orang terinfeksi dan 98.000 kematian akibat penyakit ini setiap tahun. 


Di Kota Padang, jumlah kasus TB mengalami peningkatan signifikan, dari 2.488 pada 2021 menjadi 4.395 pada 2022, dengan tingkat kesembuhan yang masih rendah.

Puskesmas memiliki peran yang sangat penting sebagai ujung tombak dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis (TB) di tingkat komunitas. Sebagai fasilitas kesehatan pertama yang diakses oleh masyarakat, Puskesmas menjadi garda terdepan dalam upaya deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan penyebaran TB. Mengingat peran strategisnya, kelompok 4 MBKM Epidemiologi dan Biostatistik FKM UNAND memilih Puskesmas Kuranji sebagai tempat pengabdian untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan dan memberikan dukungan sosial kepada pasien TB. Salah satu faktor utama rendahnya angka kesembuhan adalah ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi obat Anti-Tuberkulosis (OAT), yang sering kali dihentikan sebelum selesai, sehingga menghambat proses penyembuhan dan memperburuk penyebaran penyakit.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM UNAND) yang tergabung dalam kelompok 4 MBKM Peminatan Epidemiologi dan Biostatistik, berinisiatif untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat guna meningkatkan kepatuhan minum obat dan dukungan sosial keluarga terhadap pasien TB di wilayah kerja Puskesmas Kuranji. Kelompok ini terdiri dari Ardian Eka Putra, Nadchua Shifa Kirani, Dinda Nurul Athifah, dan Salsabilla Nazwa, dengan dosen pembimbing lapangan, Bapak Ratno Widoyo, SKM., MKM., Ph.D.

Program ini dilaksanakan pada bulan November 2024 selama satu bulan penuh, setiap hari Selasa saat pengambilan obat oleh pasien TB di Puskesmas Kuranji. Kegiatan yang dilakukan mencakup wawancara dengan pasien TB dan keluarga mengenai kepatuhan minum obat dan dukungan sosial yang diberikan. Selain itu, dilakukan juga pemberian leaflet dan penyuluhan mengenai Tuberkulosis, dampak ketidakpatuhan dalam pengobatan, serta peran penting keluarga dalam mendukung kesembuhan pasien TB. Leaflet yang dibagikan berisi informasi tentang pengertian TB, gejala, cara penularan, pencegahan, faktor risiko, serta pentingnya minum obat secara teratur hingga selesai.

Sebagai bagian dari program ini, juga dilakukan dua kali kegiatan penyuluhan kepada masyarakat di Puskesmas Kuranji. Penyuluhan pertama dilakukan kepada pengunjung Poli Umum mengenai Tuberkulosis secara umum, mencakup gejala, penularan, serta pencegahan TB. Penyuluhan kedua diadakan khusus untuk ibu-ibu anggota Prolanis (Program Lansia) yang hadir di Pustu (puskesmas pembantu) Taruko, dengan fokus pada hubungan antara TB dan Diabetes Mellitus (DM), serta pentingnya pengelolaan kedua kondisi tersebut secara bersamaan untuk menghindari komplikasi yang lebih serius. Selain itu, Kelompok 4 MBKM fokus pada peningkatan kepatuhan minum obat dan dukungan sosial kepada pasien TB. Bersama dosen pembimbing, tim memberikan buah tangan kepada pasien TB di Puskesmas Kuranji sebagai bentuk dukungan.

Kelompok mahasiswa ini juga melakukan skrining terduga TB kepada pengunjung Puskesmas Kuranji menggunakan kuesioner skrining TB, dengan bantuan Ibu Wita dan tim promosi kesehatan Puskesmas Kuranji. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kasus TB lebih awal, sehingga pengobatan dapat segera diberikan dan penyebaran penyakit dapat ditekan.

Harapannya, melalui kegiatan ini, pasien TB dan keluarga pasien di wilayah kerja Puskesmas Kuranji akan lebih peduli terhadap pentingnya kepatuhan dalam pengobatan dan dukungan sosial yang diberikan kepada pasien TB. Program ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, sekaligus memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian masyarakat yang langsung bersentuhan dengan kondisi nyata di lapangan.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penanggulangan Tuberkulosis.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS