Ticker

6/recent/ticker-posts

Membangun Kesadaran dan Tindakan : Studi Kasus Partisipasi Mahasiswa dalam Mengatasi Masalah Sampah dan Pengelolaan Sampah di Kampus Universitas Andalas



Oleh Kelompok 1

1. Farrel Maulana (2310952011).                     2. Desta Ayu Dwiyana (2310612022),              3.  Rama Rizky Saputra (2310953003),        4.Nur Azizah Fithriyyah (2410611094).           5 Rezi Tri Gina (2411213077)



Sampah merupakan masalah yang semakin kompleks dan mendesak di kalangan mahasiswa, bukan hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga berdampak bagi kesehatan, ekonomi, dan keberlanjutan sumber daya alam. 

Sampah berasal dari kegiatan manusia yang tidak dapat terhindarkan, baik itu dari aktivitas rumah tangga, industri, pertanian, maupun sektor lainnya. 

Sampah sering kali di definisikan sebagai material yang di anggap tidak berguna lagi dan dibuang oleh pemiliknya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan kesadaran lingkungan yang semakin tinggi, banyak jenis sampah yang dapat didaur ulang, dimanfaatkan kembali, atau diolah menjadi produk yang berguna.


Gaya hidup modern cenderung menghasilkan lebih banyak limbah, terutama dari kemasan produk, makanan, serta barang sekali pakai. Namun, keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, ditambah rendahnya kesadaran masyarakat terutama di lingkungan kampus Universitas Andalas tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik, mengakibatkan banyak sampah yang tidak tertangani dengan baik, sehingga mencemari lingkungan.


Kesadaran mahasiswa Universitas Andalas dalam mengelola sampah memiliki peran kunci untuk menciptakan pengelolaan limbah yang efektif. 


Edukasi terkait pentingnya memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mendaur ulang barang yang tidak lagi digunakan perlu menjadi prioritas. 

Di sisi lain, institusi pendidikan juga memiliki peran penting

 

dalam menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai dan merumuskan kebijakan yang mendukung pengurangan limbah serta pelestarian lingkungan kampus. Upaya ini diperlukan untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dengan semakin tingginya perhatian terhadap isu sampah, langkah nyata sangat penting untuk mengurangi jumlah limbah, mengelola sampah secara lebih ramah lingkungan, dan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih serta sehat bagi generasi mendatang.

Jenis-Jenis Sampah

Beragam jenis sampah dapat ditemukan di sekitar kita. Berdasarkan kandungan zat kimia di dalamnya, sampah terbagi menjadi dua kategori utama :

1. Sampah Organik

Sampah organik mengandung senyawa organik dan berasal dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Sampah organik dibedakan lagi menjadi dua jenis, pertama sampah organik basah yaitu sampah dengan kandungan air tinggi, misalnya kulit buah dan sisa sayuran. Kedua, sampah organik kering yaitu sampah dengan kandungan air rendah, seperti kertas, kayu, ranting pohon, atau daun kering.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme dan umumnya tidak tersusun dari senyawa organik. Sampah ini tidak berasal dari makhluk hidup, tetapi dari bahan buatan manusia. Beberapa sampah anorganik dapat didaur ulang, seperti plastik dan logam. Contoh lainnya seperti kaca, botol, kain, kayu, serta sampah lembut seperti debu dan abu. Pembagian ini membantu memahami karakteristik sampah sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Sumber Sampah

Sumber sampah adalah berbagai aktivitas atau tempat yang menghasilkan sampah sebagai produk sampingan. Sumber-sumber sampah antara lain :


1. Sampah dari pemukiman penduduk

Di pemukiman, sampah biasanya dihasilkan oleh keluarga yang tinggal di rumah atau asrama. Jenis sampah yang umum ditemukan cenderung berupa sampah organik, seperti sisa makanan, sampah basah, kering, abu, plastik, dan lainnya. Sampah ini sering disebut sebagai sampah domestik, yakni limbah yang berasal dari aktivitas sehari-hari.

2. Sampah dari Tempat Umum dan Perdagangan

Tempat umum adalah area di mana banyak orang berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan. Contohnya adalah kantin. Tempat ini memiliki potensi besar menghasilkan sampah, seperti sisa makanan, sampah kering, abu, plastik, kertas, kaleng, dan limbah lainnya.

3. Sampah dari Sarana Pelayanan Masyarakat

Sampah jenis ini berasal dari fasilitas milik umum, seperti masjid, rumah sakit. Limbah yang dihasilkan dapat berupa sampah basah maupun kering, tergantung pada aktivitas di lokasi tersebut.

Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah

1. Sistem Pengumpulan atau Pembuangan Sampah

Metode pengumpulan sampah berpengaruh pada efisiensi penanganannya. Misalnya, pengumpulan menggunakan gerobak lebih lambat dibandingkan dengan truk pengangkut, sehingga memengaruhi volume sampah yang terkelola.

2. Pemanfaatan Kembali Bahan Sampah

Beberapa bahan dari sampah diambil kembali karena masih memiliki nilai ekonomi bagi sebagian orang. Frekuensi pengambilan ini bergantung pada kondisi pasar, seperti harga bahan tersebut. Jika harga tinggi, limbah yang tersisa biasanya lebih sedikit.

3. Faktor Geografis

Lokasi geografis, seperti daerah kampus Universitas Andalas yang dekat dengan bukit memengaruhi jumlah, jenis, dan metode pengelolaan sampah.


4. Faktor Waktu

Produksi sampah juga bervariasi berdasarkan waktu, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Contohnya, jumlah sampah siang hari cenderung lebih banyak dibandingkan pagi hari.

5. Faktor Musim

Pada musim hujan, sampah sering kali terjebak di saluran air atau penyaringan air limbah, yang dapat meningkatkan akumulasi limbah di titik-titik tertentu.

6. Faktor Kebiasaan

Kebiasaan mahasiswa memengaruhi volume dan jenis sampah yang dihasilkan. Mahasiswa yang sering menggunakan produk sekali pakai atau kemasan plastik akan menghasilkan lebih banyak limbah dibandingkan mereka yang menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan lebih sadar lingkungan.

Dampak Sampah

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap kesehatan, lingkungan, sosial ekonomi, hingga memicu terjadinya bencana. Beberapa dampak sampah :

1. Dampak Terhadap Kesehatan

Penumpukan sampah menjadi tempat ideal bagi berbagai organisme penyebab penyakit untuk berkembang biak. Selain itu, makhluk lain yang tertarik pada lingkungan kotor, seperti virus, bakteri, lalat, belatung, bahkan hewan seperti kucing dan anjing, dapat menjadi perantara penyebaran penyakit ke manusia, terutama jika tumpukan sampah berada dekat permukiman. Berbagai penyakit, seperti infeksi cacing, tifus, diare, gastroenteritis, hepatitis A, dan kolera, sering kali muncul akibat lingkungan yang tidak bersih. Cacing gelang dan cacing tambang, misalnya, dapat hidup di tumpukan sampah sekaligus menginfeksi manusia.

2. Dampak Terhadap Lingkungan

Sampah tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan manusia, tetapi juga merusak ekosistem di sekitarnya. Banyak orang membuang sampah padat dan cair ke saluran air atau


sungai, menyebabkan pencemaran yang berdampak pada kehidupan biota air. Kualitas air yang menurun tidak hanya mengurangi sumber makanan ikan, tetapi juga menyebabkan kematian dan kepunahan beberapa spesies. Selain itu, limbah industri kimia yang dibuang ke perairan turut mencemari lingkungan, karena senyawa kimia membutuhkan waktu lama untuk terurai. Limbah ini dapat menghasilkan asam organik yang berbau busuk dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan ledakan di lingkungan air.

3. Dampak Terhadap Risiko Bencana

Kebiasaan membuang sampah ke aliran air seperti selokan dan sungai dapat menyebabkan sumbatan yang menghambat aliran air. Ketika aliran terhalang dan volume air meningkat, risiko banjir pun tak terhindarkan. Genangan air awalnya hanya terjadi di sekitar saluran, tetapi seiring waktu dan tingginya curah hujan, hal ini dapat menyebabkan banjir besar yang merugikan banyak pihak.

Masalah pengelolaan sampah di lingkungan kampus merupakan isu yang krusial dan memerlukan perhatian serius. Universitas Andalas, sebagai institusi pendidikan terkemuka, menghadapi tantangan dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus akibat aktivitas mahasiswa yang padat. Minimnya kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik sering menjadi faktor utama dalam permasalahan ini.

Berdasarkan data hasil wawancara mahasiswa Universitas Andalas, sampah merupakan sisa pembuangan dari suatu makanan atau minuman baik berupa plastik ataupun berupa kemasan lainnya. Dampak yang akan ditimbulkan jika membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan banjir, penyakit karna sampah itu kotor sehingga menjadi sarang penyakit bagi manusia. Sebagian besar mahasiswa masih belum sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta menjaga lingkungan sekitar. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya penyediaan tempat sampah di sekitar Universitas Andalas.


Referensi :

Pemerintah Indonesia (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

Rosmidah Hasibuan, Spd, M.Si. (2019). “Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup”. Labuhanbatu : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS