Cindy Fatika Nuari. Mahasiswa Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.
Tahukah kamu bahwa tindakan kecil yang kita mulai terhadap lingkungan dapat membantu meminilakan kerusakan dampak dari gempa megathrust melalui biokonservasi. Dalam beberapa dekade terakhir , pembahasan mengenai potensi gempa megathrust yang dapat menyebabkan tsunami kembali ramai diperbincangkan. BMKG mengingatkan kembali keberadaan Zona megathrust terletak pada Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Menghadapi bencana alam seperti ini memerlukan kesiapsiagaan dan tindakan cerdas terhadap biodiversitas, terutama biodiversitas yang berada di sekitar pesisir pantai. Pada pesisir pantai dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dari pada wilayah lainnya. Perhatikan betapa pentingnya upaya biokonservasi dapat mengurangi dampak dari bencana alam ini.
Gempa megathrust berkaitan dengan salah satu jenis gempa bumi yang paling kuat. Gempa megathrust dapat dibedakan dengan gempa gempa biasa melalui kekuatan gunacangannya. Gempa jenis ini memiliki magnitudo yang sangat besar sampai pada skala 8,0 bahkan ada yang mencapai 9,0SR. Serta durasi guncangannya juga lebih lama yang dapat berlangsung selama beberapa menit, hal ini lah yang dapa menambah intensitas terhadap dampak yang dihasilkanya. Proses guncangan ini menggambarkan betapa kuatnya dampak yang begitu besar terhadap keanekaragaman. Gelombang yang dihasilkan dapat menimbulkan kerusakaan biodiversitas yang lebih luas jika tidak melakukan penangaan biokonservasi.
Kerusakan besar pernah terjadi di Aceh, gempa yang disertai tsunami ini dikaitkan dengan bencana alam yang paling mematikan di abad ini. Dengan guncangan di atas 9,1 SR yang mengakibatkan dampak besar tidak hanya pada kehidupan manusia, tetapi juga pada biodiversitas yang berada di wilaya lepas pantai barat sumatra. Dampak langsung dari stunami ini mengangkut limbah berbahaya seperti plastik, bahan kimia, dan limbah industri ke lautan. Spesies yang sensitif terhadap perubahan ini dapat mengancam kelangsungan hidup nya dan merusak keanekragaman biodiversitas yang terkena dampaknya.
Dari hal tersebut tindakan konservasi lingkungan dapat berperan besar dalam meminimalkan dampak dari gempa megathrust dengan cara melaksanakan program konservasi di daerah rawan gempa. Biokonservasi sendiri merupakan tindakan melindungi biodiversitas serta mendukung kehidupan makhluk hidup. Upaya biokonservasi yang fokus pada pelestarian ekosistem penting untuk biokonservasi terhadap dampak dari megathrust. Tindakan konservasi yang terogranisasi dan berkelanjutan akan melindungi dari kerusakan yang signifikan, serta dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kelangsungan hisup biodiversitas yang terdampak.
Di sisi lain, penting untuk mengajak orang sekitar dan masyarakat dalam peran mengendalikan dampak dari bencana alam yang di sertai tsunami ini. Konservasi terhadap bencana alam tidak hanya bergantung pada pemerintah ataupun lembaga besar, namun juga dari tindakan individu dan komunitas yang dimulai dari hal kecil. Upaya yang dimulai dari hal kecil akan menghasilkan hal besar jika dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan. Setiap kegiatan terpogram yang diambil oleh setiap individu dapat memiliki potensi untuk meminimalkan perubahan kerusakan besar yang tidak kita inginkan.
Konsistensi, kerja sama dan jiwa peduli akan lingkungan dapat menyelamatkan biodiversitas. Dengan melakukan program penanaman dan pelestarian beberapa keanekaragam hayati. Salah satu tindakan efektif dan inisiatif sederhana yang dapat kita lakukan yaitu dengan konservasi mangrove. Mangrove dapat menahan gelombang besar dari tsunami berkat akar akar mangrove yang memiliki kemampuan kuat. Maka, pesisir pantai bisa lebih terlindungi dari abrasi dan erosi yang diperburuk oleh tsunami.Mengembangkan kawasan mangrove menjadi langkah utama biokonservasi dalam memperkuat perlindungan alami pesisir dari dampak gempa megathrust. Ketika lebih banyak individu yang terlibat dalam aktivitas ini, jumlah pohon mangrove yang ditanam akan semakin banyak, memberikan perlindungan yang lebih besar bagi ekosistem pesisir. Menanam tanaman yang dapat menahan tanah dari erosi yang diperburuk oleh gempa, seperti pohon-pohon tahan garam, bisa membantu memperkuat ketahanan pantai. penanaman vegetasi pesisir seperti rumput laut, semak-semak, dan tanaman lainnya juga bisa memperkuat struktur pantai dan mengurangi kerusakan akibat gelombang pasca-gempa. Dengan menjaga dan merawat vegetasi pesisir yang ada, serta melakukan langkah pembangunan struktur pengendali erosi alamiah yang dapat menangani erosi pantai, kita bisa meningkatkan daya tahan pantai terhadap kerusakan akibat tsunami dan gelombang besar.
Langkah selanjutnya yang dapat kita lakukan yaitu pengelolaan tanah dan pembangunan struktur pengendali erosi alamiah untuk menangani erosi pantai. membangun struktur alami, seperti tebing alami atau tanaman penahan angin, juga bisa menjadi solusi untuk mengendalikan erosi. Restorasi lahan basah (wetland), termasuk rawa dan delta, juga penting untuk memulihkan ekosistem pesisir. Lahan basah pesisir berfungsi untuk mengurangi kekuatan gelombang dan memperbaiki kualitas air setelah terjadinya gempa. Pemulihan kawasan ini akan meningkatkan kemampuan pesisir dalam bertahan terhadap bencana alam.
Selain mangrove, terumbu karang juga memiliki peran sebagai pelindung alamiah. Terumbu karang dapat meredam kekuatan gelombang besar dan tsunami. Restorasi dan perlindungan terumbu karang yang berkelanjutan, melalui tingkat kepedulian setiap individu akan meningkatkan ketahanan ekosistem pesisir terhadap dampak gempa megathrust. Selain itu, dengan menjaga ekosistem alami, kita juga dapat mengurangi dampak bencana alam, yang dapat memperburuk situasi setelah kejadian.
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan dampak tsunami terhadap biodiversitas. Melalui keterlibatan dalam biokonservasi, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada pemulihan ekosistem yang rusak, tetapi juga meningkatkan ketahanan mereka terhadap bencana alam yang mungkin terjadi di masa depan. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan alam dan melindungi keanekaragaman hayati di wilayah-wilayah yang rawan tsunami. Upaya konservasi yang melibatkan semua pihak akan menjadi langkah yang efektif dalam mengurangi kerusakan lebih lanjut dan menciptakan komunitas yang lebih tangguh terhadap bencana.
.
0 Comments