Nama : Gusdiana Oktavia Jurusan : Sastra Minangkabau Fakultas / universitas: Ilmu budaya/ Universitas Andalas
Kaba adalah cerita masa lampau orang rakyat minang yang berbentuk sastra yang bisa dibaca sampai kapan pun. Sejarah ,kisah didalam kaba sangat beragam, mulai dari cerita asal usul, sejarah, pertualangan,cinta. Didalam kaba si Buyuang Karuik menceritakan kisah hidupnya, nama asli su Buyuang Karuik ini adalah Karudin, lalu slalu di panggil dengan si Buyuang Karuik. Kisah si Buyuang Karuik ini menceritakan perjalanan nya selama menempuh hidupnya di rantau, yang mana bermula ia membuat kesalah yang tidak ia sengaja lalu ia harus manggung kemarahan ayah nya yang tidak bisa berfikir jernih dalam memarahi anaknya ia rela memukul hingga si Buyuang Karuik ini ketakutan akan pulang kerumah. Pada suatu hari ia merencana kan akan pergi dari kampung halaman nya bersama adiknya. Pada saat itu ia bertemu dengan seorang yang membawa pedati yang bertanya tujuan mereka akan kemana pada saat itu hari mulai petang dan mereka pun kakak beradik berjalan tak tau arah kemana. Bapak ini menawarkan tumpangan yang tujuannya mau pergi kekedai untuk makan lalu dibawanya lah anak anak ini untuk makan bersama dengan beliau, mereka ditawrkan untuk menginap satu malam saja oleh orang warungnya . Keesokan paginya mereka di suruh sarapan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan nya. Mereka melanjutkan perjalanan setelah makan, berjalan terus hingga mereka menemukan kedai lalu mereka meminta pekerjaan yang bisa mereka bantu disana . Pekerjaan disana sangat banyak orang menyenangi mereka karna mereka memiliki sikap sigap gerakannya tidak lama ketika di suruh. Disana juga perpisahan kakak beradik tersebut, si Buyuang Karuik pergi merantau lagi sehingga ia menitipkan adiknya bekerja dengan orang warung tersebut. Karna yang dipisahkan bertahun tahun sehingga di pertemukan dikota medan yang si Buyuang Karuik sudah tidak mengenali adiknya yang dulu yang muka polos .Sehingga yang ia temui sekarang gadis cantik, karna tidak mengetahui kalau perempuan itu adalah adiknya dan adiknya tidak juga mengetahui abangnya, karna disana si Siti Syamsiah telah merubah namanya menjadi si Sarinam karna dulu si Siti Syamsiah diperlakukan tidak sopan oleh laki laki hidung belang yang menginginkan si Siti Syamsiah, dan akhirnya sekarang Siti Syamsiah menikah dengan abannya sendiri, karna ketidak tahuannya terhadap salah satunya, pada suatu hari si Buyuang Karuik ini mengajak istrinya untuk pulang kampung melihat orang tua nya . Sesampainya disana baru semua terungkap bahwasannya si Sarinam itu adalah si Siti Syamsiah adiaknya yang ia cari cari dulu. Begini lah kisah dari kaba si Buyuang Karuik didalam kaba ini terdapat kata yang memiliki makna idiom yang mana perumpamaan yang memperhalus kata ,dan menyampaikannya dengan tidak kata yang sebenarnya atau bisa disebut kata sindiran.
Makna idiom adalah perumpamaan atau kata yang memperindah atau menggambarkan sesuatu. Idiom juga perumpamaan ungkapan yang bermakna, idiom juga menggambarkan nilai- nilai dan pengalaman hidup suatu masyarakat. Idiom juga sering digunakan oleh masyarakat Minangkabau untuk menggambarkan tingkah laku orang Minangkabau. Seperti didalam kaba Si Buyuang Karuik Terdapat 22 idiom yang bersifat kata umpatan dan kata pujian didalamnya, didalam kaba Si Buyuang Karuik terdapat kata perumpamaan yang di dalam kaba tersebut contohnya “Bakcaciang kapanehan” yang mana kata ini ungkapan yang ditunjukan kepada orang yang gelisah yang tidak tenang, juga bisa di artikan sebagai orang yang kecentilan ketika melihat lawan jenis yang ia sukai. “Capek kaki ringan tangan” ungkapan ini ditujukan kepada orang- orang yang rajin, orang yang sigap dan apa pun yang diperintah orang ia tidak malas untuk mengerjakannya. “ Bakcando anak balam ungkapan ini ditujukan kepada sepasang kekasing yang memiliki anak sepasang laki-laki dan perempuan. “Pucuak dicinto ulam pun tibo” ungkapan ini ditujukan kepada sesuatu yang diinginkan terkabul waktu ini yan g sangat dinanti natikan oleh banyak orang rezeki yang tiba tiba melimpah doa yang tiba tiba terkabul. “Muluik manih kucindan murah” ungkapan ini ditujukan kepada orang yang pandai bertutur kata yang ramah, kata kata ini sering di ungkapakan ketika orang yang senang berbicara dengan kita karna kita bertutur kata yang ramah dan pandai menghargai orang. “Giginyo sarupo dalimo rangkah” ungkapan ini di tujukan kepada orang yang bergigi rapi, ungkapan ini di unkapkan ketika kagum melihat kelebihan kita. “ Ameh sampai kapusek” ungkapan ini di tunjukan kepada orang yang kekayaan nya melebihi apapun, ungkapan ini ditujukan kepada orang yang dikagumi yang kaya. “ Sarupo mayik bajalan” ungkapan ini ditujukan kepada orang yang pucat yang tidak makan seminggu, Kata kata ini biasa nya di tujukan kepada teman atau ungkapan orang tua keapada anaknya yang pucat. “Anak dapek dijalan” ungkapan ini ditujukan kepada orang tua yang mendapati anak dijalan ketika orang yang bertanya jawabannya anak dapat dijalan. “Laku bak anjiang di labuah” ungkapan ini sering ditujukan keapada orang yang tidak punya etika yang baik, tidak sopan, ungkapan ini menunjukan rasa marah seseorang yang diberi perumpamaan sikapnya kepada binatang. “ kulik putiah bak hati pisang” ungkapan ini ditujukan kepada seseorang yang mengagumi kulit seseorang yan g memiliki kulit putih dan bersih. “ Anak si ngiang ngiang rimbo”, ungkapan ini di tujukan kepadang orang yang sombong atau angkuh, didalam kaba si Buyuang karuik ungkapan ini di lontarkan oleh seorang ayah kepada kedua anak- anaknya. “ Anak lareh dapek waang pinang” ungkapan ini ditujukan memotifasi seoarang teman yang memberi semangat keapada teman nya yang sudah menyerah soal mencari jodohnya arti ungkapan ini adalah anak orang yang terpandang atau anak orang kaya dapat ia dapatkan . “ Sarupo musang jantan” ungkapan ini sering ditujukan kepada seorang yang licik dan keji tingkah lakunya, ungkapan ini dilontarkan ketika tidak menyukai perangai seseorang yang hanya bisa melihat orang sebelah mata saja dan tidak ada memilki sifat menghargai sesama. Begini lah kata kata ungkapan Minang yang ada didalam kaba si Buyuang karuik, yang harus kita ketahui dan kita pelajari lebih dalam lagi mengenai kaba Minang tersebut.
0 Comments