Ticker

6/recent/ticker-posts

Penggunaan Bahasa Di Ruangan Publik

oleh : Ramda Kurniawan 2300521006
Bayu Revaldo Azhar 2300522030
Gehan Aditya Pratama 2300522034
Elsy Mulyani 2310753018
Syifa Nur Azizah 2310842033
Auges Revi Hatika Ad 2310843011



 Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman bahasa dan budaya yang sangat kaya. 

Penggunaan bahasa di ruang publik harus mencerminkan kebinekaan ini dan memastikan bahwa setiap kelompok etnis dan budaya merasa diwakili. Namun, dalam praktiknya, sering kali terjadi dominasi bahasa tertentu yang bisa mengakibatkan marginalisasi bahasa-bahasa daerah. Media massa dan industri periklanan merupakan salah satu komponen utama ruang publik yang memiliki pengaruh besar terhadap penggunaan bahasa. Pemilihan bahasa dalam iklan dan media massa dapat mencerminkan dan membentuk pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana bahasa digunakan dalam media dan iklan, serta dampaknya terhadap penggunaan bahasa sehari-hari dan identitas budaya. Pendidikan memiliki peran vital dalam membentuk kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa yang baik dan benar. Upaya untuk mengintegrasikan pendidikan bahasa yang komprehensif dan pengenalan nilai-nilai budaya lokal sejak dini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa generasi muda menghargai dan menggunakan bahasa dengan tepat di ruang publik.

Penggunaan bahasa dipengaruhi oleh faktor sosial seperti status sosial, usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Misalnya, penggunaan bahasa gaul yang tidak benar dapat menjadi ciri khas remaja, tetapi orang berpendidikan pun dapat menggunakan bahasa gaul dalam beberapa situasi. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar melibatkan tiga komponen utama: ejaan, diksi, dan struktur. Komponen-komponen ini sangat penting dalam penulisan kalimat yang jelas dan tidak mengandung kesalahan dan juga bahasa memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat komunikasi yang esensial dalam berbagai aspek sosial, budaya, dan politik. Di ruang publik, bahasa bukan hanya alat untuk bertukar informasi, tetapi juga sarana untuk membentuk identitas, menyampaikan nilai-nilai budaya, dan menciptakan kohesi sosial. Bahasa yang digunakan di ruang publik mencerminkan dinamika sosial dan perkembangan budaya suatu masyarakat. Era globalisasi dan kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam penggunaan bahasa di ruang publik. Arus informasi dan budaya dari berbagai penjuru dunia masuk tanpa batas, sehingga bahasa asing, terutama bahasa Inggris, semakin dominan dalam iklan, media sosial, dan produk budaya. Hal ini menimbulkan tantangan bagi bahasa nasional dan bahasa daerah yang bisa terpinggirkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik sangat penting untuk mendukung bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik masih banyak yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik merupakan kewajiban bagi masyarakat Indonesia. Kebijakan penertiban penggunaan bahasa di tempat dan layanan umum diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 pasal 30 dan 36. Namun di beberapa tempat atau fasilitas umum, penggunaan bahasa asing masih sering ditemukan. Penggunaan bahasa asing tetap dibolehkan, tetapi harus mengutamakan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia pada forum resmi di daerah, dan penerbitan petunjuk kepada seluruh aparatur pemerintah dalam menerbitkan penggunaan bahasa daerah di ruang publik, termasuk papan nama instansi, petunjuk jalan, iklan dengan pengutamaan penggunaan bahasa negara (Indonesia), telah diatur dalam Permendagri Nomor 40 Tahun 2007. Upaya ini tentunya harus dilakukan dengan peningkatan kesadaran dan kerja sama semua pihak.

Pengaruh Teknologi Komunikasi dan Informasi 

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah memengaruhi penggunaan bahasa asing di ruang publik. Pengguna situs jejaring sosial, terutama remaja, berperan sebagai perantara dalam menyebarkan gaya bahasa populer. Tulisan di platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan sejenisnya dapat dilihat oleh banyak orang dan mungkin diadopsi oleh ribuan mata yang melihatnya. 

Interfensi

Interfensi dapat digambarkan sebagai perpaduan dua bahasa atau saling memengaruhi antara keduanya, atau perubahan dalam sistem suatu bahasa akibat adanya interaksi dengan unsur-unsur bahasa lain. Penyerapan unsur bahasa asing seperti bahasa Inggris dianggap sebagai pencemaran terhadap keaslian bahasa Inggris dan keaslian bahasa Indonesia. 

Peran Media

Media merupakan wadah bagi anak-anak muda untuk dapat mengembangkan potensi dan memperluas wawasan nya. Namun media juga dapat menjadi pengaruh buruk bagi mereka. Percakapan yang muncul di media (media sosial maupun layar kaca) akan ditiru oleh anak-anak yang sering melihat dan mendengar percakapan tersebut. 

Kesadaran Prestise

Istilah prestise ini memiliki arti sebagai wibawa yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang. Dalam ilmu sosiologi, istilah prestise ini dianggap sebagai status sosial, kehormatan, dan kedudukan yang dimiliki oleh seseorang. Beberapa orang menggunakan bahasa asing untuk memberikan kesan lebih bagus, berkualitas, bergengsi, dan berkelas. Mereka menganggap bahasa asing dapat memberikan citra positif bagi usahanya.

Kurangnya Pengetahuan Kaidah Bahasa Indonesia

Beberapa orang tidak mengetahui kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga mereka menggunakan bahasa asing sebagai alternatif. Mereka menganggap bahasa Indonesia itu bahasa yang ketinggalan zaman. Selain itu, pola pengajaran bahasa Indonesia yang terkesan monoton dan sulit untuk dipahami. Hal ini menjadikan bahasa Indonesia jarang diminati oleh generasi muda. 

Penggunaan untuk Menarik Pelanggan 

Beberapa tempat di ruang publik, contohnya restoran seringkali menggunakan bahasa asing sebagai media promosi mereka. Penamaan sesuatu yang bernuansa asing seakan menciptakan kemewahan. Bahasa Inggris dianggap lebih modern dan menarik perhatian. Selain itu, bahasa inggris dapat memberikan citra positif agar terkesan lebih intelek, bagus, keren, dan menarik. Mereka yang menggunakan bahasa Inggris seakan terlihat lebih profesional dan bergengsi. 

Penggunaan untuk Menyampaikan Informasi Global

Penggunaan bahasa asing dapat memberikan distribusi informasi kebahasaan yang bersifat global dalam dunia usaha maupun dunia pendidikan. Banyak sekali penelitian, publikasi ilmiah, dan literatur yang menggunakan bahasa asing. Banyak juga buku-buku referensi bisnis yang ditulis oleh ilmuwan asing yang menggunakan bahasa Inggris. 


Sisi positifnya, kita bisa memahami informasi yang ada di dunia dengan baik. Namun dibalik itu, bahasa Indonesia perlahan akan memudar.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS