Ticker

6/recent/ticker-posts

PENINGKATAN KESADARAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS


Oleh : Aqil Bona Pinto (2310531042), Bambang Jumaidi (2310822025), Hafsah Nofitria Putri (2310532085), Karina Nanda Swara (2310532079), Teresia Ayu Andayani Sitohang (2310531013), Windy Okzera Puandri (2310532019)

Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Sampah merupakan salah satu permasalahan penting yang menjadi perhatian besar, baik itu di lingkup negara, kota, bahkan di sekitar kita. Tidak lain halnya dengan Universitas Andalas, sampah juga menjadi masalah dengan tanggung jawab besar bagi setiap masyarakat yang ada di kampus tersebut. Universitas Andalas telah berupaya keras dalam mengelola sampah di lingkungan kampusnya, namun tantangan dalam hal kesadaran dan partisipasi mahasiswa masih perlu diatasi. Sehingga diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dari setiap mahasiswa, bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama.

Pada saat ini, Universitas Andalas telah melakukan berbagai cara untuk menjaga lingkungan kampus tetap bersih tanpa sampah. Mulai dari mempekerjakan orang untuk membersihkan halaman di pagi hari, ada juga yang bertugas mengumpulkan sampah, dan telah diletakkan tempat sampah di berbagai tempat di sekitar kampus. Namun, upaya ini akan menjadi tidak berguna apabila mahasiswa dan staf Universitas Andalas tidak dapat menjaga lingkungan. Masih ada yang tidak mematuhi aturan tentang membuang sampah pada tempatnya. Akibatnya, saat jam perkuliahan berakhir, sampah kembali berserakan di beberapa titik kampus.

Dilakukan penelitian terhadap 70 responden yang semuanya adalah mahasiswa Universitas Andalas. Responden berasal dari berbagai angkatan dan fakultas, memberikan gambaran yang komprehensif tentang persepsi dan kesadaran terhadap sampah di lingkungan kampus. Distribusi angkatan menunjukkan bahwa mayoritas responden berasal dari angkatan 2023 (81.4%), diikuti oleh angkatan 2022 (11.4%), angkatan 2020+ (4.3%), dan angkatan 2021 (2.9%). Dari segi fakultas, mayoritas responden berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (47.1%), disusul oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (10%), Fakultas Teknik (8.6%), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Hasil survei menunjukkan bahwa 70% responden merasa perlunya peningkatan kesadaran tentang pengelolaan sampah, sedangkan 30% merasa tidak memerlukannya. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi dan kampanye yang lebih intensif mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Universitas Andalas telah melakukan berbagai langkah untuk pengelolaan sampah, seperti mendirikan Pusat Pengolahan Sampah Terpadu (PPST) yang dilengkapi dengan komposter untuk sampah organik dan mesin daur ulang untuk sampah tertentu. Selain itu, universitas juga bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam mengelola sampah. Beberapa sampah diolah menjadi kompos, biogas, dan bahan bakar. Meskipun demikian, terdapat tantangan seperti kurangnya kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam pengelolaan sampah yang masih harus diatasi.

Mahasiswa dan staf Universitas Andalas umumnya telah menerapkan praktik pengelolaan sampah yang baik, seperti membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai kategorinya. Sampah anorganik sering diolah menjadi wadah media tanam, sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Pengelolaan sampah di kampus dilakukan dengan kerjasama dengan masyarakat setempat. Beberapa sampah diolah menjadi kompos, biogas, dan bahan bakar untuk industri. Sebagian besar responden juga berusaha mengurangi penggunaan sampah anorganik, misalnya dengan membawa botol minuman sendiri dan menghindari penggunaan tempat sekali pakai seperti styrofoam.

Meningkatkan jumlah tempat pembuangan sampah (TPA) sering diusulkan sebagai solusi untuk masalah sampah yang menumpuk. Namun, solusi ini juga memiliki dampak lingkungan dan sosial yang perlu diperhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Andalas telah memiliki sistem pengelolaan sampah yang cukup baik, meski masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya. Kesadaran dan partisipasi mahasiswa perlu ditingkatkan untuk memastikan keberhasilan program ini. Peningkatan fasilitas dan edukasi terkait pengelolaan sampah juga penting untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Saran dan masukan yang dapat diberikan antara lain meningkatkan edukasi dan kampanye mengenai pentingnya pengelolaan sampah, menyediakan lebih banyak fasilitas pengelolaan sampah di kampus, dan mendorong partisipasi aktif dari mahasiswa dalam program-program pengelolaan sampah. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Universitas Andalas dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain dalam hal pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

Kesadaran dan implementasi sistem pengelolaan sampah terpadu di lingkungan kampus Universitas Andalas merupakan langkah krusial dalam menjadikan sampah sebagai musuh bersama. Sebagai institusi pendidikan terkemuka, Universitas Andalas memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Di Universitas Andalas sendiri telah ada upaya signifikan dalam pengelolaan sampah, tantangan utama terletak pada peningkatan kesadaran dan partisipasi mahasiswa. Mayoritas mahasiswa menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang baik, namun masih dibutuhkan edukasi dan kampanye yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi. 

Dengan komitmen yang kuat dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan Universitas Andalas dapat menjadi pionir dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan, memberikan contoh yang baik bagi institusi pendidikan lain, dan berkontribusi signifikan terhadap pelestarian lingkungan. Semoga upaya ini dapat membuahkan hasil yang optimal dan memberikan dampak positif bagi seluruh warga kampus serta lingkungan sekitarnya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS