Ticker

6/recent/ticker-posts

Menyelamatkan Koenih Rimbo : Kekayaan Alam Endemik Sumatera Barat yang Terancam

artikel 2 : Menyelamatkan Koenih Rimbo : Kekayaan Alam Endemik Sumatera Barat yang Terancam



Penulis : Rizki Hanif 


Pegunungan Barisan di Sumatera Barat menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya adalah kunyit putih khas sumatera yang dikenal dengan Koenih Rimbo. Tumbuhan dengan nama ilmiah Curcuma sumatrana ini memiliki wilayah sebaran yang terbatas hanya di Provinsi Sumatera Barat dan hanya ditemukan di 10 lokasi, yaitu antara Danau Maninjau, Sianok, Lembah Anai, Kayu Tanam dan Ulu Gadut. Curcuma ini tidak ditemukan di luar Sumatera Barat, menjadikannya sangat spesial dan berharga bagi keanekaragaman hayati Indonesia. 


Manfaat dan Penggunaan

Menariknya, daun Curcuma sumatrana digunakan oleh penduduk setempat untuk membungkus daging buah durian yang kemudian difermentasi menjadi bahan masakan yang disebut pekasam. Air rebusan daunnya juga digunakan untuk menyembuhkan masalah kulit seperti gatal-gatal. Hal ini menunjukkan bahwa selain nilai ekologi, Curcuma sumatrana juga memiliki nilai ekonomi dan budaya yang penting bagi masyarakat setempat.


Sayangnya, habitat Curcuma sumatrana terus berkurang akibat pembangunan infrastruktur dan kegiatan pariwisata yang semakin marak. Walaupun populasinya saat ini dianggap stabil, ancaman terhadap habitatnya menjadi perhatian utama. Pembangunan jalan dan berkembangnya pariwisata terus mengurangi habitat alami kunyit ini. Warga Maninjau, yang dekat dengan jalan utama, juga turut terpapar dengan perubahan lingkungan ini.



Langkah Konservasi

Meskipun spesies ini dapat tumbuh di habitat sekunder, mereka tidak mudah melakukan naturalisasi dari habitat alami. Keberadaan habitat alami sangat penting untuk kelangsungan hidupnya. Saat ini, Curcuma sumatrana terdapat di Cagar Alam Lembah Anai. Upaya konservasi lebih lanjut sangat diperlukan untuk memastikan spesies ini tidak punah. Penelitian lebih lanjut mengenai ukuran populasi dan pengurangan habitatnya sangat disarankan. Perlindungan habitat dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tanaman endemik ini juga harus terus dilakukan.


Dengan meningkatnya tekanan dari pembangunan dan pariwisata, masa depan Curcuma sumatrana berada di ujung tanduk. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan spesies ini. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa Curcuma sumatrana akan tetap menjadi bagian dari kekayaan alam Sumatera Barat dan diwariskan kepada generasi mendatang.


Penulis : Rizki Hanif

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS