Oleh : Alya Saputri mahasiswi Universitas Andalas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dapertemen Ilmu Politik
Bahasa indonesia merupakan sebuah bahasa yang yang memiliki berbagai faktor dalam berkomunikasi. Seperti yang telah kita ketahui berkomunikasi baik dalam bentuk lisa maupun dalam bentuk sebuah tulisan, kita akan selalu menggunakan keterampilan dalaam berbahasa yang telah kita miliki, meskipun setiap dari individu memiliki tingkat kemapuan dalam berbahasa berbeda-beda. Bahasa indonesia sediri merupakan bahasa utama yang digunakan oleh semua masyarakat indonesiasebagai salah satu sarana dalam berkomunikasi dalam kehiduoan sehari-hari. Akan tetapi di samping itupun ada banyak bahasa yang digunakan oleh masyarakat indonesia yang di sebut sebagai sebuah bahasa daerah. Jadi setiap dari masyarakat indonesia sendiri di setiap daerah selain menggunakan bahasa Indonesia masrakat jga menggunakan bahasa daerah. Tapi tak jarang juga dengan adanya kemajuan teknolog dan dimana dunia semakin modern maka tak jarang dari segelintir masyarakat menggunakan bahasa asing dari negara lain. Misalnya, seperti penggunaan bahasa Inggris,Korea dan bahasa China.
Berbagai kesalahan dalam penggunaan bahasa indonesia pun kini banyak kita jumpai dan bahkan terkadang dianggai sebagai sebuah kesalahan yang lumrah terrutama pada bahasa sehar-hari di tulisan media sosial. Padahal hal ini dapat menimbulkan permasalaahan yang cukup memiliki dampak negatif yang dimana dapat mempengaruhi pikiran seseorang sehingga membuat seseorang tersebut terbiasa untuk menuliskan kata-kata yang salah dan tidak sesuai dengan sebagaimana semestinya. Padahal media sosial sendiri merupakan salah satu yang memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi masyarakat yang menggunakannya, yang dimana semakin berkembangnya zaman dan teknologi maka akan semakin mudahnya akses media sosial menjadi sebuah hal yang dapat mempermudah manusia dan masyarakat. salah satu contohnya ialah media sosial Twiter yang saat ini menjadi salah satu media yang sangat populer di masyarakat indonesia yang diaman twiter merupakan sebuah media sosial yang yang didalamnya memuat tulisan-tulisan yang didalamnya dapat memuat sekitar140 karakter tulisan di dalaamnya.
Twiter sebagai sebuah media sosial yaang cukup besar dan menjadi salah ssatu media sosial yang paling populer terkadang tak lepas menjadi dari kesalahan-kesalahan dalam berbahasa. Sebagai sebuah media sosial yang hampir semuanya menggunakan teks isinya terkadang sering digunakan sebagai platfrom informal, membuat para pengguna dari twiter sering kali meelakukan kesalahan berbahasa dalam setiap kegiatan postingannya, terutama pada kesalahan dalam marfologi.
Banyak dari cuitan-cuitann dari pengguna twiter seringkali trending yang terkadang isinya sebuah lelucon kocak dan kadang ada juga yang kotroversial . walaupun dari tulisan-tulisan yang mereka buat unik serta sudut pandang mereka yang unik tak jarang dalaam penulisannya banyak menghadirkan kesalahan erta penyimpangan bahasa. Seperti salah satu contoh kesalahan cuitan yakni misalanya “dah terserah lu pada dah w nyerah” yang dimana sebenarnya dari kata “w” memili makna aku, akan tetapi di singkat menjadi “w” yang diman sudah sangat jelas daari kata tersebut pun telah merunjuk pada kesalah bahasa dengan merunjuk pada kesaalahan ejaan yang tidak tepat. Dan kata-kata terssebut sngat amat sering di temuin di sosial media apalagi twiter.
Yang diamana seolah olah kata tersebut telah menjadi sebuah kebiasaan atau menjadi kata sehari-hari.
Sebenarnya salah ssatu yang menyebabkan hal ini terjadi adalaha karena penggunaan bahasa yang campur-campur dan beragam. Misalnya terkadang banyak dari pengguna twiter yang mencampurkan antara bahasa Indonesia dengan bahasa inggris sehingga membuat banyak keragamana dan tak jarang juga menyebabkan timbul kesalahan dalam berbahasa. Oleh sebabitu kita sebagai pengguna media sosial harus bijak dan tetap memerhatikan dalam penggunaan bahasa sehari-hari kita agar apa yang menjadi sebuah kesalahan berbahasa tidak menjadi sebuah kebiasaan dan bahasa kita bahasa indonesia tidak tercoreng dan terus di lestarikan. Dan dengan kita melakukan kesalahan berbahasa maka Penggunaan bahasa yang buruk tersebut dapat merusak citra diri dan dianggap tidak profesional, terutama dalam konteks bisnis atau profesional.
Oleh karan itu, alangkah baiknya kita untuk tetap memperhatikan ejaan serta penggunaan bahasa kita saat bermedia sosial
0 Comments