Ticker

6/recent/ticker-posts

Gua Situmbuak, Gua Bersejarah Kepercayaan Masyaarakat Tanah Datar

 


Oleh : Nia Sepya Putri, Mahasiswi Universitas Andalas Jurusan Sastra Minangkabau.


Situmbuk merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar. Du Indonesia Kata Situmbuk berasal dari Setumpuk atau Situmpuk, artinya satu kelompok, yang di namakan satu kelompok tentu saja terdiri dari berbagai induvidu atau berbagai klan atau suku . Dulu, kampung yang terdiri dari empat dusun ini (Bodi, Piliang, Patir dan Tiga Ninik) lokasinya berjauhan. dusun Bodi di Talao, dusun Piliang di Bukit Selo, dusun Tiga Ninik di Bukit Piatu dan talao dan Suku Patir di Sontur. penyatuan dusun ini bermuala dari taratak ke dusun dari dusun ke nagari, Maka Pembesar Minangkabau dari Pagaruyung menyarankan agar ke empat dusun tersebut disatukan menjadi satu tumpuk yang sekarang ini.Lama kelama ucapan situmpuk ini berubah menjadi Situmbuk. Pada masa perang PRRI keseluruhan masyarakat dikembalikan atau di kumpul kembali pada satu tempat atau disebut juga dengan kembali kenagari. kembali kenagari ini bertujuan untuk mempersempit gerak para pemberontak pada masa itu.


        Masyarakat di sekitaran goa tersebut ada yang bekerja sebagai petani, pedagang, peternak. Masyarakat di sekitar goa sangat ramah terhadap tamu yang datang ke lokasi. Pemandangan di sekitar lokasi goa situmbuk mempunyai pemandangan yang khas nan unik. Didalam goa terdapat Lukisan tersebut ditemukan di dua lokasi yang berbeda, yakni di Gua Pamalaman Inyiak Uda, yang terletak di Lintau Buo Nagari Tigo Jangko, Jorong Gunuang Saribu dan yang kedua ditemukan di Gua Situmbuak. Didalam goa ini terdapat 

Lukisan dinding gua merupakan salah satu data arkeologi yang sampai sekarang dapat dijumpai pada sejumlah situs gua prasejarah di dunia, termasuk Indonesia. Tinggalan berupa lukisan dinding gua antara lain sebagai bukti aktivitas manusia berkaitan dengan kehidupan religi dan kesenian yang berasal dari ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Lukisan dinding gua prasejarah tersebut menjadi penting karena juga merupakan sumber daya tak tergantikan.


   Didalam goa situmbuk ini terdapat banyak tulisan yang mendeskripsikan kehidupan masa lalu, misalnya ada gambar orang, gambar tulisan Budha seperti prasasti. Dari gambar tersebut telah banyak dtiteliti tetapi sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dalam gambar tersebut. Gambar itu merupakan refleksi kehidupan di masa lalu. Masyaarakat setempat yang notabene pemilik dan orang yang percaya dengan gua tersebut selalu menjadi garda terdepan untuk menjaga gua tersebut dari kesucian. Gua tersebut dianggap sakral oleh masyarakat sekitar yang berada di gua. masyarakat setempat mengatakan gua tersebut adalah tempat suci yang digunakan untuk suluk(bertapa) untuk meminta sesuatu agar dilimpahkan apa yang telah diminta. Perlakuan seperti ini tentu adalah peninggalan animisme atau dinamise yang ada masa lalu. Jejak peninggalan masa lalu yang ada pada gua tersebut tentu akan jelas dilihat dari kepercayaan masyarakat sekitar gua.

     Hingga saat ini masyarakat disana masih mengatakan bahwa masih eksis disana dengan zaman ketika Hindu-Budha masih berkembang di Indonesia. Pengaruh hal tersebut bisa dilihat dari sesajian yang ada di dalam gua tersebut. Kata Pak Dedi sebagai orang yang kelompok wawancarai mengatakan bahwa sesajian ini selalu ada di dalam gua ini setiap hari. Karena gua ini tidak hanya orang Tanah Datar saja khsusunya yang datang ke gua ini, melainkan seluruh wilayah yang ada di Sumatera Barat. Gua ini tentu buka gua sembarangan yang bisa dijamah begitu saja. Masyarakat Sekitar gua hingga saat ini masih percaya dengan hal yang gaib seperti yang ada dituturkan Pak Dedi.

      Pak Dedi juga menyayangkan bahwa gua tersebut sekarang sudah tidak orisinil lagi, karena didalam gua tersebut sudah banyak tulisan-tulisan yang dibuat juga oleh manusia di dinding tersebut. Tulisan yang dibuat itu bisa menggunakan batu atau arang. Hal ini menyebabkan bahwa tulisan itu mampu membuat gua itu tidak sakral lagi karena tulisan seperti gambar kehidupan di masa lalu tersebut perlahan sudah banyak yang terhapus. Hal ini tentu bisa saja menjadi perhatian karena peninggalan bersejarah seperti gua ini apabila ada orang yang ahli dalam membaca tulisan serta gambar yang ada pada gua tersebut bisa saja semua orang mengetahui bahwa gua ini tentu pernah menjadi peradaban manusia pada masa lalu. Peradaban masa lalu bisa saja dibaca di dalam gua seperti ini karena gua ini merupakan sebuah refleksi dari kebudayaan yang ada di Situmbuak pada masa lalu.

   Masyarakat di sekitar gua Situmbuak hingga kini masih mempercayai cerita rak yat yang ada pada kuburan yang ada di goa Situmbuak. Di dalam goa tersebut terdapat kuburan seseorang yang dikuburlan secara Islam dengan batu majan yang hampir setinggi lokasi gua tersebut. Pak Dedi mengatakan bahwa kuburan tersebut adalah kuburan Ungku Salah. Kuburan ini tentu kita bertanya, kenapa ada kuburan disana? Karena menurut cerita yang Pak Dedi tuturkan bahwa, disini adalah tempat Ungku Saliah berdiam diri. Ungku Salah tersendiri adalah salah satu orang yang kermaat yang berasal dari Situmbuak. Maka hal ini tidak mengherankan mengingat banyak dari masyarakat sekitar mempercayai bahwa kuburan tersebut adalah salah satu kuburan suci yang ada di kampung Sekitar gua Situmbuak.

    Dari kuburan itu banyak warga lokal maupun warga dari luar daerah di Situmbuak melakukan permintaan di goa tersebut. Permintaan itu terdiri atas berbagai macam misalnya ada yang minta perlindungan, rezeki, obat dan lainnya. Dengan cara apa? Caranya tentu adalah dengan meletakkan sesakit misalnya makanan seperti telur ayam dan ada juga yang menguburkan ayam. Hal tersebut tentu sangat jarang kita jumpai sekarang. Hal gaib itu menurut kelompok kami adalah salah satu hal yang unik dari gua tersebut. Kita sangat jarang sekarang melihat orang percaya dengan hal yang gaib. Ketika zaman sudah semakin maju dan berkembang, membuat kepercayaan masyarakat dengan mistis dan juga sakral tentu berkurang. Tetapi tidak dengan orang yang pergi Suluk ke goa Situmbuak. 

      Percaya terhadap hal gaib serta mistis dari goa situmbuak tentu memilik plus dan minus karena tergantung dari sisi mana kita menilai, dari segi positif misalnya goa ini adalah salah satu peninggalan Etnoarkeologi yang masih eksis serta kental dengan budaya animisme dan dimamisme masa lalu. Dari sisi negatif tentu percaya terhadap hal yang gaib itu membuat seseorang misalnya diremehkan karena perkembangan teknologi semakin maju. Hal ini hanya kita yang akan menilai dari sisi mana yang akan kita ambil. Karena gua ini adalah tempat orang yang akan melakukan penutupan(pemutusan kaji) yang akan dilakukan di goa Situmbuak. Kearifan lokal seperti inu tentu harus dijaga terlepas dari pengaruh dari agama yang kita anut. Karena peninggalan yang telah kita tinggalkan tetapi peninggalan tersebut tidak berguna untuk generasi penerus serta tidak diceritakan maka bisa saja membuat goa Situmbuak sudah tidak bisa dikunjungi lagi.


   Masyarakat di sekitar lokasi goa Situmbuak tidak mempermasalahkan ketika banyak orang yang berkunjung ke goa tersebut. Masyarakat di daerah sekitar goa itu selalu menerima orang yang akan berziarah atau melakukan terapi serta sesajian di tempat tersebut. Tentu hal ini adalah salah satu nilai plus yang ada di Goa tersebut. Nilai plus tersebut tentu adalah salah satu cara agar orang dapat melirik kampung kita kata Pak Dedi. Masyarakat disana ketika ada orang yang mengunjugi gua tidak dikenakan tarif, tetapi orang di Kampung tersebut selalu menekankan kepada pengunjung bahwa kita harus menghormati orang yang mempercayai mistis serta sakral gua. Kita tidak boleh berbicara sembarangan, melakukan perbuatan yang tidak senonoh dan Merusak fasilitas gua. Hal ini tentu perlu sangat ditekankan karena kesucian gua ini merupakan salah satu tujuan yang harus dijaga oleh orang yang ada di sekitaran goa tersebut. 

     Sebenarnya gua di daerah sekitaran gua Situmbuak itu ada tiga, salah satu nya adalah goa Situmbuak. Ketiga goa itu tentu memiliki cirikhas masing-masing serta memiliki kesakralan tersendiri bagi diri masyarakat setempat goa itu. Banyak hal yang ada dalam gua itu adalah salah satu peradaban yang menunjukan masaa lalu tetapi saat ini kita tidak bisa memungkiri maksud dari gambar-gambar yang ada di dalam gua. Dari dua goa yang lain, sama sepeti goa Situmbuak yang memiliki tulisan jejak Etnoarkeologi yang ada pada masa lalu. Tentu hal ini adalah sangat menarik untuk diteliti apa sebenarnya maksud dari tulisan serta gambar yang dibuat di dalam goa tersebut. Banyak masyarakat sekitar goa Situmbuak selalu menjaga sakralnya goa tetapi karena pengunjung goa tersebut tidak jelas dan juga tidak manajemen yang kurang baik bagian penduduk sekitar goa, membuat hal ini tentu akan menjadi sebuah hal yang tidak menarik serta sebuah hal yang tidak akan bisa ditoleransi karena setiap orang yang mengunjungi bisa saja merusak tempat suci tersebut.


    Untuk itu kita sebenarnya harus menjaga serta melestarikan goa ini. Karena goa ini adalah salah satu aset yang penting ada di dalam Kabupaten Tanah Datar. Kita bisa mengacak jejak masa lalu yang ada di wilayah tersebut. Jejak itu harus kita jaga bukan kita rusak. Makanya hal ini harus diperhatikan baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang ada di sekitar goa itu. Kita harus peduli dengan masa lalu karena tanpa sejarah peradaban di masa lalu tentu sekarang kita belum tentu bisa hidup seperti saat ini, karena setiap kehidupan tentu memiliki pengaruh dari masa lalu yang kita jalani, termasuk diri kita pribadi.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS