Penulis : Siska Elya Febriani
Mahasiswa KKN Tematik Universitas Andalas
Buo merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar. Nagari Buo memiliki 6 jorong didalamnya yaitu Jorong Batang Buo, Jorong Ustano, Jorong Kampung Tangah, Jorong Imam Bonjol, Jorong Kampung Baru dan Jorong Jati Tunggal.
Dilaksanakan nya KKN Tematik di Nagari Buo, mencetuskan satu program kerja yaitu melakukan demonstrasi pembuatan kompos bersama masyarakat dan ibu-ibu dari KWT Nagari Buo. Yang mana kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 dan 30 Januari 2024. Antusiasme warga Nagari Buo untuk membersamai kegiatan pembuatan kompos ini pun bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan mengenai kompos yang telah dibuat dari para warga yang menghadiri demonstrasi tersebut.
Pembuatan pupuk kompos yang dilaksanakan di Nagari Buo dilakukan dengan memanfaatkan sampah-sampah organik yang berasal dari Pasar Minggu atau Balai Okok Nagari Buo. Kompos sendiri merupakan pupuk organik yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar dan sampah organik lain yang dibuat melalui proses pengomposan.
Salah satu alasan dilakukannya demonstrasi pembuatan kompos ini adalah karena ketersediaan pupuk anorganik yang cukup terbatas sehingga harus ada alternatif lain yang dapat membantu petani. Salah satu alternatifnya adalah memanfaatkan limbah buah dan sayuran untuk dibuat menjadi pupuk kompos.
Menurut Wali Nagari Buo, Bapak Yulkusmayanto, warganya sudah bisa membuat pupuk kompos namun masih terkendala pada bagaimana teknik pembuatan kompos yang benar dan juga takaran pada masing-masing komposisi dari penggunaan bahan yang masih belum tepat.
Dalam demonstrasi pembuatan kompos yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tematik, kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan sampah-sampah sisa pasar yang berupa sayuran dan buah-buahan. Selain itu juga dilakukan pengambilan pupuk kandang yang berasal dari peternakan milik warga sebagai campuran dalam pembuatan kompos.
Kemudian sampah-sampah organik tersebut dicacah dan disatukan di satu tempat. Setelah nya disiapkan gula merah dan terasi yang diiris kemudian akan dibuat menjadi larutan dengan tambahan air dan EM4 (mikroorganisme yang mempercepat pengomposan). Setelah semua bahan siap, dibentangkan terpal dan kemudian diletakkan pupuk kandang, lalu setelahnya ditaruh hasil cacahan sampah organik dan di tumpuk dengan pupuk kandang kembali kemudian disiram dengan Larutan yang sudah dibuat sedikit demi sedikit hingga lembab. Teknik pengerjaan dengan menumpuk secara berlapis lapis ini dilakukan secara terus menerus hingga sampah-sampah organik tersebut habis. Kemudian terpal ditutup hingga kedap air dan udara, lalu ditaruh di tempat yang tidak basah dan terkena cahaya matahari langsung.
Dengan diadakannya kegiatan demonstrasi pembuatan kompos ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat Nagari Buo dan membantu warga untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang ketersediaannya terbatas di Nagari Buo dan membuat warga bisa memanfaatkan sampah-sampah organik yang berpotensi dalam pembuatan pupuk kompos.
0 Comments