OLEH
FISKA ASIF
IRAWAN
NIM. 2010422019
Dosen Pengampu: Dr. Resti rahayu
PROGRAM STUDI MAGISTER BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin,
Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan makalah “Pentingnya
Ilmu Fisiologi Dalam Bidang Kesehatan” ini. Dalam penyusunan makalah ini, Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu matakuliah Fisiologi
Makalah ini Penulis buat untuk
memenuhi tugasmata kuliah Fisiologi. Tidak hanya itu penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis sendiri khususnya dan untuk pembaca pada umumnya. Penulis juga berharap
makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini Penulis
menyadari terdapat banyak kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, Penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga Allah SWT.
meridhoi ilmu yang telah kita peroleh dan makalah ini dapat bermanfaat dengan
semestinya.
Padang, 10 Januari 2024
Fiska Asif Irawan
NIM. 2010422019
DAFTAR ISI
I. BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah
.............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
II. BAB
II. PEMBAHASAN
2.1 Ilmu Fisiologi ......................................................................................
3
2.2 Pentingnya Ilmu Fisiologi Dalam Bidang
Kesehatan............................ 5
III. BAB
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.............................................................................................. 7
3.2 Saran
....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Fisiologi adalah salah satu cabang
ilmu biologi yang mempelajari fungsi dari suatu organisme makhluk hidup dan
bagian bagiannya. Objek kajian fisiologi adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
arti fisiologi adalah cabang biologi yang membahas fungsi dan kegiatan zat
hidup, seperti jaringan, sel dan organ. Mengutip laman The Physiological
Society, pengertian fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang bertujuan untuk
memahami mekanisme makhluk hidup. Fungsi fisiologi adalah untuk membahas dasar
fungsi sel pada tingkat ionik dan molekuler makhluk hidup, hingga perilaku
seluruh tubuh dan pengaruh lingkungannya. Bahasan
fisiologi mencakup topik organ, anatomi, sel, senyawa biologis, dan bagaimana
mereka semua berinteraksi untuk menciptakan kehidupan. Pembahasan tentang
sistem dan fungsi seluruh tubuh dalam fisiologi akan dibedakan berdasarkan
objeknya.
Seorang peneliti atau ahli yang mempelajari
ilmu fisiologi disebut fisiolog. Fisiolog juga kerap bekerja dengan pasien di
klinik rumah sakit, hingga membantu tenaga kesehatan dalam
mendiagnosis dan pengelolaan suatu jenis dari
penyakit. Fisiologi
hewan akan erat hubungannya dengan anatomi. Kedua ilmu ini sama-sama dibutuhkan dalam dunia kedokteran.
Mengutip laman Elearn College, pengertian anatomi adalah
ilmu yang mempelajari struktur atau susunan tubuh makhluk hidup. Sedangkan,
fisiologi adalah studi tentang fungsi dan hubungan bagian-bagian tubuh yang berbeda. Anatomi
menjelaskan struktur tubuh manusia, sementara fisiologi berkaitan dengan fungsi
tubuh manusia. Anatomi berfokus pada pemahaman tentang spesifikasi dan letak
berbagai bagian tubuh manusia. Oleh karena itu ilmu fisiologi
sangat erat kaitannya dengan bidang kesehatan.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa Itu Ilmu
Fisiologi?
2.
Seberapa
Penting Pemanfaatan Ilmu Fisiologi Dalam
Bidang Kesehatan?
1.3. Tujuan
1.
Mengetahui Pengertian Ilmu Fisiologi
2.
Mengetahui Pentingnya Ilmu Fisiologi Dalam Bidang Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fisiologi
Istilah
fisiologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu physis dan logos yang
berarti alam dan cerita. Metode ilmiah yang digunakan dalam fisiologi bertujuan
untuk mempelajari fungsi fisika dan kimia dari biomolekul, sel, jaringan,
organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan. Kajian mengenai
fisiologi dimulai ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya
sirkulasi darah pada abad ke-17 Masehi. Fisiologi kemudian menjadi sebuah
disiplin ilmiah melalui buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708)
yang ditulis dan diajarkan oleh Herman Boerhaave di Leiden. Fisiologi tidak
memperdulikan jenis makhluk hidup yang dipelajari.
Istilah
"fisiologi" juga dipinjam dari bahasa Belanda, physiologie, yang dibentuk
dari dua kata Yunani Kuno: physis, berarti "asal-usul" atau
"hakikat" dan, logia, yang berarti "kajian".
Istilah "faal" diambil dari bahasa
Arab, berarti "pertanda",
"fungsi", "kerja". Fisiologi merupakan salah satu bidang
ilmu yang menjadi objek pemberian Penghargaan Nobel (Penghargaan Nobel
dalam Fisiologi atau Kedokteran).
Ilmu fisiologi manusia
dimulai dari sekitar tahun 420SM hingga zaman Hipokrates, yang juga
dikenal sebagai bapak kedokteran. Pemikiran kritis dari Aristoteles dan
perhatiannya pada hubungan antara struktur dan
fungsi menandai dimulainya ilmu fisiologi pada Yunani Kuno, Jean Fernel,
seorang peneliti berkewarganegaraan Prancis memperkenalkan
istilah "fisiologi" pada tahun 1525. Namun fisiologi eksperimental
baru diawali pada abad ke-17, ketika
ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya berupa
buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan cara
mengajarnya yang cemerlang di Leiden.
Kata fisiologi pertama kali digunakan oleh orang Yunani
sekitar tahun 600 SM untuk menggambarkan penyelidikan filosofis terhadap
hakikat segala sesuatu. Penggunaan istilah yang merujuk secara khusus pada
aktivitas vital manusia sehat, yang dimulai pada abad ke-16, juga dapat
diterapkan pada banyak aspek fisiologi saat ini. Pada abad ke-19, rasa
ingin tahu, kebutuhan medis, dan kepentingan ekonomi mendorong penelitian
mengenai fisiologi semua organisme hidup. Penemuan kesatuan struktur dan
fungsi yang umum pada semua makhluk hidup mengakibatkan berkembangnya konsep fisiologi umum, yang di dalamnya dicari prinsip
dan konsep umum yang dapat diterapkan pada semua makhluk hidup. Oleh
karena itu, sejak pertengahan abad ke-19, kata fisiologi berarti pemanfaatan metode eksperimental, serta teknik
dan konsep ilmu fisika, untuk menyelidiki penyebab dan mekanisme aktivitas
semua makhluk hidup.
Pada abad
ke-19, ilmu fisiologi mulai berkembang dengan pesat, secara khusus
pada tahun 1838 dengan ditemukannya teori sel oleh Matthias
Schleiden dan Theodor Schwann. Secara radikal teori ini menyatakan bahwa organisme terdiri atas
unit yang disebut sel. Claude
Bernard (1813–1878) kemudian menemukan
konsep milieu interieur (lingkungan internal), yang kemudian
disebut sebagai "homeostasis" oleh peneliti dari Amerika, Walter Cannon. Pada abad
ke-20, ahli biologi juga mengalami ketertarikan pada bagaimana
organisme selain manusia melakukan fungsinya, yang kemudian menimbulkan adanya
fisiologi komparatif dan ekofisiologi. Pada tahun belakangan, fisiologi evolusi telah menjadi salah
satu subdisiplin dari fisiologi.
2.2 Pentingnya Ilmu Fisiologi Dalam Bidang Kesehatan
Fisiologi
pada abad ke-20 merupakan ilmu yang matang; selama satu abad pertumbuhan , fisiologi menjadi induk dari sejumlah disiplin
ilmu terkait , di
antaranya biokimia , biofisika, fisiologi umum, dan biologi
molekuler adalah contoh yang paling kuat. Namun fisiologi tetap menempati posisi penting di antara ilmu-ilmu fungsional
yang berkaitan erat dengan bidang kedokteran. Meskipun banyak bidang
penelitian, terutama dalam fisiologi mamalia, telah sepenuhnya dieksploitasi
dari sudut pandang organ klasik dan sistem organ, studi perbandingan dalam fisiologi
diperkirakan akan terus berlanjut. Pemecahan masalah-masalah besar
fisiologi yang belum terpecahkan memerlukan penelitian teknis dan mahal yang
dilakukan oleh tim penyelidik khusus. Masalah-masalah yang belum
terselesaikan mencakup terkuaknya landasan utama fenomena kehidupan.
Penelitian
di bidang fisiologi juga ditujukan pada integrasi berbagai
aktivitas sel , jaringan, dan organ pada tingkat organisme utuh. Pendekatan
analitis dan integratif mengungkap
permasalahan baru yang juga harus dipecahkan. Dalam banyak kasus,
solusinya mempunyai nilai praktis dalam bidang kedokteran atau membantu
meningkatkan pemahaman manusia dan hewan lainnya. Fisiologi di bidang kedokteran berperan
sangat besar. Akibat mendalamnya kajian, terdapat beberapa subbidang.
Elektrofisiologi berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot; neurofisiologi
mempelajari fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara
individual. Banyak kemajuan
penting dalam bidang bedah dan kedokteran
didasarkan pada fisiologi sirkulasi , yang pertama
kali dipelajari pada tahun 1628. Pengukuran tekanan darah , misalnya,
diperkenalkan secara praktis pada akhir abad ke-19 dan telah menjadi bagian
penting dari ilmu kedokteran. diagnosa medis . Fisiologi
sirkulasi berkaitan dengan asal usul tekanan darah dalam kekuat andetak jantung dan pengaturan
detak jantung , tekanan
darah, dan aliran darah
Kegagalan untuk mendorong mekanisme pertahanan kesehatan akan
mengakibatkan penyakit (hilangnya pemeliharaan atau ketahanan) yang disebabkan
oleh lingkungan yang tidak bersahabat. Sebaliknya, penurunan kekuatan
terjadi ketika hilangnya fungsi konstitutif dari mekanisme kontrol homeostatis. Mekanisme kontrol homeostatik
beroperasi di semua tingkat tubuh – molekuler, seluler, jaringan, organ dan
fisiologis untuk: 1) memenuhi pasokan dan permintaan untuk memastikan sumber
daya yang cukup tersedia untuk sel dan jaringan; 2) melakukan penilaian
pengendalian mutu dan pemeliharaan pada setiap sistem fisiologis; 3)
menjalankan fungsi detoksifikasi untuk menangani pembuangan limbah dan produk
sampingan dari proses homeostatis normal yang berpotensi menimbulkan
patologi; dan 4) melakukan fungsi perbaikan, Karena tidak ada sistem yang berdiri sendiri, kesehatan suatu organisme
bergantung pada seberapa baik semua sistem tubuh berfungsi bersama untuk
menjalankan mekanisme kontrol homeostatis dan mempertahankan kekuatan dan kesehatan tubuh.
Penyakit
penuaan, seperti kanker dan penyakit neurodegeneratif, setidaknya sebagian
disebabkan oleh penurunan fungsi kontrol homeostatis. Studi tentang
penuaan pada hewan percobaan mengungkapkan fenomena menarik terkait dengan apa
yang diamati dengan studi LD50. Tikus yang identik secara genetis dan
ditempatkan di lingkungan yang sama tidak mengalami kematian pada tingkat yang
sama dan mereka menunjukkan perbedaan dalam kinetika penurunan lintasan
kesehatan, yang menunjukkan perbedaan usia fisiologis (kesehatan) pada hewan
yang identik pada usia kronologis yang sama. Salah satu penjelasan mengenai variasi ini adalah adanya perbedaan laju
penurunan fungsi mekanisme kontrol homeostatis. Penjelasan kedua adalah
bahwa perbedaan-perbedaan ini mewakili variasi dalam kemampuan individu untuk
beradaptasi dengan lingkungan internal yang baru. Hal ini akan melibatkan
variasi dalam kompensasi fisiologis yang dimediasi oleh mekanisme toleransi
homeostatis
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Fisiologi adalah salah
satu cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi dari suatu organisme (jaringan, sel dan organ) makhluk
hidup dan bagian bagiannya dengan objek kajian yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
2. Ilmu fisiologi menempati
posisi penting di antara ilmu-ilmu fungsional yang berkaitan erat dengan bidang
kedokteran. Seperti penyakit kanker, jantung dan
penuaan, merupakan penyakit yang didasari oleh fisiologis masing-masing
individu.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini
semoga semakin banyak masyarakat yang mengetahu bagaimana pentingnya ilmu
fisiologi dalam bidang kesehatan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat di berbagai disiplin ilmu
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad H. Adi, Hani J. Alturkmani. 2013. Physiologically
lucky: the role of medical physiology in
modern medical
education. doi: 10.1007/s40037-013-0044-5
Janelle S. Ayres. 2020. The Biology of
Physiological Health. Volume 181,
Issue 2.
https://doi.org/10.1016/j.cell.2020.03.036
Turturro A, Witt WW, Lewis S, Hass BS, Lipman RD, dan Hart RW
1999. Kurva pertumbuhan dan
karakteristik kelangsungan hidup hewan yang digunakan dalam Program
Biomarker Penuaan . J Gerontol A Biol Sci Med Sci 54 ,
B492–501.
https://www.britannica.com/science/physiology/Transport
https://www.britannica.com/science/physiology/Regulation
0 Comments