Oleh : Nadia Khairati
Biologi Universitas Andalas
Seperti yang kita ketahui, DBD (demam Berdarah) adalah penyakit menular yang sebabkan oleh virus dengue melalui perantara nyamuk Aedes aegypt. Gejala pada umumnya demam tinggi dan juga flu. Pada kondisi DBD yang parah bisa menyebabkan pendarahan serius,penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan bahkan kematian.
Insiden demam berdarah dengue telah meningkat 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir(WHO & Departemen Kesehatan RI. 2018). Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan kasus DBD di Indonesia, diantaranya adalah dengan memutus kontak vektor dengan manusia melalui program pengendalian vektor. Pengendalian vektor secara space spraying meliputi pengabutan (thermal fogging) dan Ultra Low Volume(cold fogging) dengan insektisida Malathion. Namun, penggunaan insektisida ini dapat menyebabkan resistensi
Sejak tahun 2017, WMP (World Mosquito Program) Yogyakarta melakukan penelitian Aplikasi Wolbachia dalam Eliminasi Dengue (AWED) dengan metode Clustered Randomized Controlled Trial (CRCT). Wolbachia merupakan suatu bakteri alami yang terdapat di serangga dan sekitar 6 dari 10 jenis serangga di dunia termasuk kupu-kupu, lalat buah dan lebah. Wolbachia mampu mengintervensi masa hidup nyamuk, mengganggu sistem reproduksi, dan menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk (Bian, Xu, Lu, Xie, & Xi, 2010; Jeffery et al., 2009). Berdasarkan penelitian tersebut wolbachia efektif menurunkan 77,1% dengue di area yang terintervensi, tidak ada keluhan dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait aspek keamanan Wolbachia dan penelitian efikasi teknologi Wolbachia.
Penelitian mengenai wolbachia ini sudah di lakukan sejak tahun 2011 di Indonesia tepatnya di Yogyakarta oleh kementrian kesehatan dan para ahli. Mulai dari studi keamanan wolbachia, pemahaman masyarakat tentang dengue dan vector, kajian resiko, monitoring hingga berakhirnya penelitian AWED TAHUN 2020 yang membuktikan adanya penurunan 77% kasus dengue diwilayah intervensi pada penelitian AWED.
Peran wolbachia dalam pengendalian vector demam berdarah dengue yaitu
1. bakteri Wolbachia terbukti berperan terhadap pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti, antara lain : ketidaknormalan reproduksi, peningkatan jumlah telur, mengurangi kelangsungan hidup telur, umur hidup nyamuk lebih panjanng, perkembangan larva lebih cepat, mengurangi ukuran tubuh nyamuk, nyamuk sulit menghisap darah, kesuburan betina menurun, mengurangi total kolesterol 15- 25%, menurunkan titer virus dalam saliva nyamuk, mengurangi frekuensi virus dalam tubuh nyamuk dan mengganggu sifat nyamuk.
2. Bakteri Wolbachia efektif dalam menghambat virus dengue, antara lain : Wolbachia menggunakan microRNAs host untuk memanipulasi gen nyamuk, pengurangan 104 virus dan RNA copy, blocking virus bertahan pada nyamuk yang terinfeksi Wolbachia, menghambat infeksi virus ke manusia, memediasi perlindungan antivirus terhadap berbagai virus RNA, dan memblok transmisi dengue serotype.
3. Bakteri Wolbachia memiliki peran terhadap perubahan ekosistem dan Bakteri Wolbachia mampu menghambat penularan virus dengue ke manusia.
Wolbachia efektif menginvasi ketika lebih sering dipindah, Wolbachia menyebar dengan mudah ketika populasi nyamuk sedikit, invasi nyamuk lokal dengan nyamuk ber-Wolbachia, mampu mengeliminasi populasi Aedes aegypti, dampak ekologi yang buruk terjadi karena transfer horizontal Wolbachia berakibat pada perubahan ekosistem.
Dengan demikian, wolbachia merupakan salah satu upaya alternatif yang dapat dilakukan saat ini dalam mengurangi penyebaran dbd, menimbang lebih sedikitnya dampak negatif dari pengguaan insektisida pada lingkungan.
Sumber :
WHO. Pencegahan dan penanggulangan penyakit demam dengue dan demam berdarah dengue. In: Jakarta: WHO & Departemen Kesehatan RI. 2018.
Walker T, Johnson PH, Moreira LA, Iturbe-Ormaetxe I, Frentiu FD, McMeniman CJ, et al. The wMel Wolbachia strain blocks dengue and invades caged Aedes aegypti populations. Nature [Internet]. 2011 Aug 25 [cited 2020 Dec 27];476(7361):450–5. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21866159/
Hoffmann, A. A., Montgomery, B. L., Popovici, J., Iturbe-Ormaetxe, I., Johnson, P. H., Muzzi, F., … O’Neill, S. L. (2011). Successful establishment of Wolbachia in Aedes populations to suppress dengue transmission. Nature, 476(7361), 454–7.
Anders KL, Indriani C, Ahmad RA, Tantowijoyo W, Arguni E, Andari B, et al. The AWED trial (Applying Wolbachia to Eliminate Dengue) to assess the efficacy of Wolbachia-infected mosquito deployments to reduce dengue incidence in Yogyakarta, Indonesia: study protocol for a cluster randomised controlled trial. Trials. 2018 May 31;19(1):302.
Bian, G., Joshi, D., Dong, Y., Lu, P., Zhou, G., Pan, X., … Xi, Z. (2013). Wolbachia invades Anopheles stephensi populations and induces refractoriness to Plasmodium infection. Science (New York, N.Y.), 340(6133), 748–751. http://doi.org/10.1126/science.1236 192
0 Comments