Ticker

6/recent/ticker-posts

Kebijakan Pemerintah Kota Pariaman Terhadap Program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja)

 

Oleh: Indri Yani eka mahasiswa universitas Andalas 


Pendidikan selalu menjadi metode terbaik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sebagaimana peningkatan kualitas SDM selalu menjadi metode terpenting dalam membangun kesejahteraan masyarakat sekaligus mempercepat pembangunan suatu daerah. Saat ini 12 tahun masa pendidikan wajib sudah mendapat fasilitas dari pemerintah dengan cara sekolah negeri sudah tidak di pungut biaya per semester, namun berbeda dengan 4 tahun masa kuliah yang memiliki biaya yang lumayan besar sehingga akses ke perguruan tinggi oleh anak tamat sekolah menengah atas sederajat masih menjadi angan yang masih sulit terwujud.

 

Saga Saja adalah satu program pendidikan unggulan Kota Pariaman untuk menguliahkan anak-anak Kota Pariaman yang berasal dari keluarga kurang mampu ke Perguruan Tinggi jalur vokasi ternama di Indonesia yang dibiayai oleh Pemko Pariaman, Baznas dan CSR. Saga Saja merupakan program pemerintah Kota Pariaman yang diciptakan oleh Walikota Pariaman Genius Umar dan Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin.

 

“Kembali saya sampaikan bahwa program saga saja ini adalah bentuk program unggulan Kota Pariaman untuk mencerdaskan anak-anak bangsa agar bisa merasakan pendidikan di perguruan tinggi, menjadi anak-anak yang sukses dan bisa mengubah nasib keluarga agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan”, sebut Genius.

 

Program Saga Saja yang sudah berjalan sejak dari tahun 2018 dan telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi vokasi ternama di Indonesia diantaranya adalah Politeknik Negeri Padang (PNP), Batam Tourism Polytechnic, Sekolah Vokasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada (UGM), Politeknik ATI Padang, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Politeknik Pelayaran Sumbar, Universitas Dharma Andalas, Institut Agama Islam (IAI) Sumatera Barat Pariaman, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat dan Telkom University.

 

Dari tahun 2018 hingga tahun 2023 sudah 336 siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu telah masuk dan kuliah di perguruan tinggi vokasi melalui program saga saja ini. Dimulai pada tahun 2018 sebanyak 10 orang, 2019 sebanyak 32 orang, 2020 sebanyak 66 orang, 2021 sebanyak 77 orang, 2022 sebanyak 67 orang dan tahun 2023 ini sebanyak 84 orang. Dan dari 336 orang itu, bahkan sudah ada yang bekerja dan sudah bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya.

 

Persyaratan penerimaan mahasiswa baru program Satu Keluarga Satu Sarjana yang tercatat pada Tahun Akademik 2022/2023 Jenjang Program Diploma III Strata 1 (Pendidikan Vokasi) adalah warga Kota Pariaman dibuktikan dengan KK dan KTP, umur maksimal 22 Tahun (disesuaikan dengan persyaratan perguruan tinggi), minimal kelas XII atau lulusan SMA, SMK/MA, pilihan program studi disesuaikan dengan jurusan program studi di SMA/SMK/MA, surat keterangan kurang mampu dari desa kelurahan berdomisili yang ditandatangani minimal 3 orang perangkat (Kepala Desa Lurah, Sekretaris dan LPM BPD) dan akan di cocokkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Pariaman, Ijazah terakhir, SKHU, Surat Keterangan Lulus sementara bagi siswa yang telah lulus SMA SMK MA, dan akan diperbolehkan memilih 4 Perguruan Tinggi yang bekerja sama.

 

Bagi calon mahasiswa yang lulus tes administrasi dan tes akademik akan mendapatkan bantuan pendidikan berupa uang SPP dan uang bulanan Rp 500.000,-/bulan untuk perguruan tinggi di dalam Provinsi Sumatera Barat dan Rp 2.500.000,-/bulan untuk Perguruan Tinggi di luar Provinsi Sumatera Barat). Uang SPP Semester I dan uang bulanannya selama 6 bulan (1 semester) akan dibayarkan langsung setelah lulus seleksi akademik pada masing-masing perguruan tinggi.

 

Manfaat program ini jelas sangat dirasakan masyarakat dan berdampak jelas dalam penanganan angka putus kuliah masyarakat Kota Pariaman. Permasalahan putus pendidikan di usia kuliah ini secara bertahap dapat dikurangi melalui program saga saja ini, orang tua yang kesulitan memasuki anaknya ke perguruan tinggi pun sangat merasa terbantu, program ini sangat bagus dan layak jika tetap di teruskan apalagi bila kuota bantuan ditingkatkan jumlahnya setiap tahun, maka akan lebih besar lagi nilai manfaatnya bagi pendidikan anak-anak Kota Pariaman dan kemajuan Kota Pariaman dalam mewujudkan salah satu dari enam pilar kota cerdas, yaitu smart society.

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS