Ticker

6/recent/ticker-posts

Terima Penghargaan Sebagai Gubernur Komitmen Dalam Mengurangi Sampah Plastik Di Laut, Mahyeldy Terima Penghargaan Dari KKP-RI

 

Mahyeldy  terima penghargaan sebagai gubernur penggerak pengelolaan sampah laut dari KKP RIJumat (10/11) foto asdp


Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldy Ansharullah menerima penghargaan sebagai Gubernur Penggerak Pengelolaan Sampah Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.


Penghargaan diberikan karena Mahyeldi komitmen dalam upaya-upaya mengurangi sampah plastik di laut.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Mahyeldi dari Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono saat acara puncak apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) di Pantai Kenjeran, Surabaya, Jumat (10/11) kemarin.

"Alhamdulillah, komitmen dan keseriusan Pemprov Sumbar, masyarakat, serta sejumlah lembaga dan perusahaan di Sumbar dalam menjaga kebersihan di laut dari sampah-sampah plastik, tak pernah surut. Sebab, dampak negatif sampah laut sangat nyata bagi potensi perikanan serta kehidupan para nelayan kita. Terlebih, perairan negara kita termasuk yang banyak sampah plastiknya," ujar Mahyeldi.

Ia berharap, melalui program BCL KKP RI, kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap pentingnya kebersihan laut terus meningkat dari waktu ke waktu.

Mahyeldi sendiri telah mengadopsi serta mengembangkan program tersebut di Sumbar, dengan menyiapkan hadiah umrah bagi nelayan Kota Padang, yang berhasil mengumpulkan sampah plastik di laut terbanyak hingga akhir tahun 2023.

"Pelaksanaan program aksi bersih sampah di laut di Sumbar memang saya modifikasi. Kami sudah sampaikan kepada nelayan di Kota Padang, nanti yang paling banyak mengumpulkan sampah pada akhir tahun ini, akan kita berangkatkan umrah ke Tanah Suci," ucap Mahyeldy lagi.

Kementerian KKP Apresiasi Kepala Daerah dan Masyarakat Nelayan

Sementara itu, Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan, turut mengapresiasi pada kepala daerah dan nelayan yang telah menunjukkan kepedulian dan bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan program BCL di daerah masing-masing. Program itu sendiri telah dimulai sejak Juli 2023 di 18 kawasan yang tersebar di 18 provinsi, dengan total sampah plastik yang berhasil dikumpulkan mencapai 820 ton.

"Angka ini akan terus bertambah dan kita harapkan pada pelaksanaan program tahun depan, angka ini bisa lebih banyak," ucap Menteri Sakti.

Keberadaan sampah di laut Indonesia, sambung Menteri Sakti, memang turut dipengaruhi oleh posisi geografis Indonesia yang berada dekat Samudera Pasifik.

Sehingga, Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan ke-6 negara penghasil sampah terbanyak, dan pada tahun 2021 menjadi distributor sampah plastik laut terbanyak ke-5 di dunia.

"Ini tidak boleh lagi terjadi. Tahun ini merupakan tahun kedua program Bulan Cinta Laut. Melalui gerakan ini, penanganan sampah laut secara konsisten akan terus kita tingkatkan," ucap Menteri di akhir sambutannya.


BCL Terus Digalakkan


Terkait penghargaan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Dr Ir Reti Wafda Reti Wafda M.Tp mengatakan, penilaian atas pelaksanaan BCL.

Terutama dukungan Pemprov Sumbar, sehingga dalam pelaksanaan BCL tersebut berjalan berkelanjutan.

"Jadi penilaiannya tidak hanya sekali pelaksanaan, tapi bagaimana secara kebijakan Pemprov Sumbar melaksanakan program ini secara berkesinambungan," ungkapnya.

Reti Wafda Reti Warda menyebutkan, persoalan sampah di laut menjadi persoalan pelik yang mesti segera diselesaikan.

Untuk itu, DKP Sumbar terus menggalakan Bulan Cinta Laut (BCL) di Sumbar agar selalu menjaga kebersihan pesisir.

"Kegiatan merupakan program dinas yang rutin dilaksanakan, kita harus memberi perhatian lebih dalam menjaga laut, baik kebersihannya maupun kelestariannya," katanya.

Sementara itu, Indrawadi Mantari salah seorang penggiat Sampah di Padang memberikan apresiasi pada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meraih penghargaan dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

"Penghargaan tersebut jangan sampai terlena akan kebersihan pantai," tuturnya.

Menurutnya, komitmen kebersihan pantai agar terus digaungkan dari pemerintah pada masyarakat.

Terus galakkan kegiatan gotong royong pada masyarakat akan cinta kebersihan, menjaga kebersihan bukan tanggungjawab dari pemerintah namun masyarakat harus peduli soal kebersihan terutama di lingkungan tempat tinggal.

"Bagaimanapun juga bila masyarakat tidak peduli kebersihan seperti buang sampah ke sungai akan membuat kotor di Pantai," ujar Indrawadi.

Di sisi lain, seorang petugas kebersihan di Pantai Padang, In Hakim menyebutkan, petugas setiap paginya membersihkan sampah di Pantai Padang.

"Sampah di Pantai Padang ini sebagian dari aliran air sungai dibawa ke Pantai Padang, namun ada juga sampah dari pengunjung maupun masyarakat sekitar," ucapnya.

Di pantai sudah disediakan tong sampah, namun masih ada pengunjung kurang peduli dengan sampah.

"Ketika berkunjung ke pantai ada bawa makanan dalam kemasan plastik atau lainya. Namun tidak dibuang ke tempat yang ada," pungkas In Hakim. (adv)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS