Ticker

6/recent/ticker-posts

PSEUDOMONAS “si kecil” Pendegradasi Plastik

 



Oleh : Siska Elya Febriani

Seperti yang sama-sama kita ketahui, saat ini plastik menjadi salah satu material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari kita, mulai dari bungkus jajanan dan makanan, obat-obatan, kosmetik, berbagai barang elektronik bahkan saat berbelanja baik secara langsung maupun melalui e-commerce plastik selalu kita gunakan. Penggunaan plastik yang terus meningkat, menjadikan sampah plastik sebagai limbah yang menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA). Inilah salah satu permasalahan limbah yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan di negara kita.

Tiap harinya ada sekitar 3.600 ton sampah plastik di Indonesia.  Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh masyarakat setiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik tersebut tidak dikelola secara benar di TPA. Sampah-sampah tersebut diharapkan dapat terurai secara alami, namun hal ini tentu saja mustahil terjadi terutama untuk sampah plastik yang sangat sulit terurai. Sehingga banyak orang yang melakukan cara lain untuk membuang sampah plastik ini yaitu dengan dibuang begitu saja ke perairan, dibakar dan ada juga yang dikubur di dalam tanah. Namun tetap saja plastik akan sulit untuk diurai secara alami. Pada dasarnya penanganan limbah plastik sudah banyak dikaji dari berbagai bidang seperti fisika dan kimia, namun langkah penanganan pencemaran dari bidang mikrobiologi masih sangat minim dilakukan, padahal sebenarnya penanganan secara mikrobiologi dapat dinilai efektif karena tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan.

Plastik memiliki sifat yang persisten sehingga plastik akan sulit terdegradasi secara alami. Dengan kuatnya plastik ini dan pengelolaan sampah di Indonesia yang masih belum terlalu baik menimbulkan berbagai efek negatif ke lingkungan seperti terjadinya penyumbatan air, merusak komposisi tanah, polusi udara, tanah, dan air, bahkan menimbulkan efek negatif pada ekosistem. Laju pertambahan sampah yang terus meningkat tidak sebanding dengan laju penguraian yang terjadi. Berbagai upaya digalakkan oleh pemerintah maupun pemerhati lingkungan untuk mengurangi limbah plastik, namun tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan mengurangi limbah plastik yang sudah menggunung. Sehingga harus ada alternatif lain yang mampu mengurangi limbah plastik ini. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan hal yang sudah disediakan oleh alam seperti mikroba tanah untuk membantu mendegradasi atau menguraikan sampah tersebut terutama sampah plastik. Tanah TPA diketahui merupakan gudang mikroba pengurai sampah. Penguraian yang dibantu oleh mikroba ini dikenal dengan nama biodegradasi.

Biodegradasi adalah proses dimana mikroorganisme mampu mendegradasi atau memecah polimer alam (seperti lignin dan selulosa) dan polimer sintetik (seperti polietilen dan polistiren). Mikroorganisme mampu menguraikan limbah organik menjadi senyawa organik sederhana dengan mengubahnya menjadi bentuk gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), hidrogen (H2) dan hidrogen sulfida (H2S), serta air (H2O) maupun energi yang diperuntukkan bagi proses pertumbuhan dan reproduksinya. Plastik sendiri adalah salah satu polimer sintetik yang berupa rantai panjang molekul polimer.

Salah satu jenis bakteri yang banyak diteliti adalah Pseudomonas. Sikecil ini biasanya banyak ditemukan di tanah, air dan berbagai tempat lainnya. Sehingga para peneliti melakukan berbagai percobaan untuk mengetahui apakah bakteri Pseudomonas ini mampu atau tidak menguraikan plastik. Sikecil ini merupakan jenis bakteri obligat aerob atau membutuhkan oksigen untuk tumbuh, tetapi beberapa spesies dapat tumbuh secara anaerob atau tidak membutuhkan oksigen dalam kondisi lingkungan yang terdapat nitrat di dalamnya.

Berbagai percobaan yang telah dilakukan oleh para ahli memberikan hasil yang memuaskan dimana diketahui bahwa koloni bakteri Pseudomonas mendegradasi plastik dengan menempel pada permukaan plastik dan membentuk biofilm (kumpulan bakteri) yang kemudian secara bersamaan bakteri ini akan memecah polimer kompleks plastik menjadi senyawa yang lebih sederhana (oligomer, dimer, dan monomer) dengan bantuan enzim intraseluler dan ekstraseluler yang dihasilkannya, sehingga senyawa tersebut dengan mudah diangkut ke dalam sel bakteri sebagai sumber karbon dan energi bagi Pseudomonas sendiri.

Salah satu hasil penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa salah satu spesies dari Pseudomonas yaitu Psedeumonas aeruginosa dengan masa inkubasi 40 hari dapat melakukan proses degradasi pada hari ke 10 dan 20 secara optimal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya bantuan dari Pseudomonas ini plastik dapat di degradasi dengan waktu maksimal 40 hari.  Pseudomonas ini diketahui memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan memanfaatkan plastik sebagai sumber karbon biomassa maupun sumber energinya.

Sikecil ini diketahui juga berada di air dan akan melekat pada permukaan plastik dan membuat biofilm di permukaan plastik yang nantinya plastik tersebut akan diuraikan secara perlahan oleh Pseudomonas dan pasukannya. Alasan dari kemampuan sikecil Pseudomonas ini mampu mendegradasi plastik adalah karena kemampuannya untuk tumbuh dan membentuk biofilm pada permukaan plastik, yang memiliki sifat hidrofobik sehingga agar dapat menempel kuat pada sumber C-nya bakteri Pseudomonas harus mampu membentuk biofilm yang stabil.

Siapa yang sangka bahwa makhluk sekecil Pseudomonas ini dapat membantu menguraikan plastik? Namun tetap saja walaupun sudah ada si kecil Pseudomonas ini masalah limbah plastik di negara ini tidak akan terselesaikan dengan optimal. Karena waktu hidup dari bakteri ini hanya sebentar dan juga penggunaan plastik yang terus meningkat setiap harinya tetap saja akan membuat sampah-sampah ini menggunung. Si kecil Pseudomonas dan pasukannya tidak akan mampu mendegradasi semua sampah tersebut karena jumlahnhya yang terus bertambah. Semuanya kembali lagi kepada kita yang harus sadar bahwasanya penggunaan plastik ini harus dikurangi agar tidak terus menggunung di TPA. Setiap kita harus tahu bahwa plastik merupakan sesuatu yang sulit terurai oleh alam sehingga akan sulit untuk menghilangkannya dari muka bumi ini.

 

 

 

 

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS