Mahasiswa Program Studi Ilmu Biomedis dan
Kedokteran Universitas Andalas (UNAND)
menciptakan terobosan revolusioner dalam dunia medis. Mereka mengembangkan
terapi multitarget menggunakan limbah buangan tinta cumi-cumi (Loligo duvauceli) yang efektif dalam menghambat
progesivitas pertumbuhan kanker paru-paru, ditinjau dari studi in silico dan in
vitro.
Riset ini merupakan hasil kolaborasi tim mahasiswa UNAND yang disupervisi oleh Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebagai Dosen Pendamping. Tim Loligo Lung Cancer (LLC Team) terdiri dari Ismail (Ilmu Biomedis) sebagai Ketua Tim, dan anggota yang terdiri dari Dio Kurniawan (Ilmu Biomedis), Ahmad Rafi (Ilmu Biomedis), Onessy Regina Rustan (Ilmu Biomedis), dan Salsabilla Al Khanza (Kedokteran).Diketahui, insiden kanker paru-paru di Indonesia pada tahun 2020 tercatat sebanyak 34.783 kasus atau setara 8,8% dari keseluruhan kasus kanker yang menunjukkan bahwa karsinoma paru termasuk dalam urutan 3 besar jenis karsinoma terbanyak di Indonesia, setelah kanker payudara dan kanker serviks
Cumi-cumi biasanya digunakan untuk kebutuhan konsumsi, tintanya seringkali tidak dimaanfatkan yang berakibat pada penumpukan limbah. Padahal, limbah tinta cumi-cumi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan salah satu agen terapi. Hal ini karena limbah tinta cumi-cumi (Loligo duvauceli) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, terpenoid, alkaloid, saponin, tanin, melanin dan lainnya yang berkhasiat sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, antialergi dan antikanker (Jeyasanta and Patterson, 2019). Senyawa aktif dalam tinta cumi-cumi berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai kandidat agen antikanker ba
Dosen pendamping riset, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.sc, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian
mahasiswa UNAND ini. "Ini adalah langkah besar dalam pengembangan terapi
kanker yang lebih teapt sasaran dan rendah efek samping. Kolaborasi antara ilmu biomedis dan pemanfaatan
limbah tinta cumi-cumi membuka peluang baru untuk inovasi medis di masa
depan," ujarnya.
Dalam upaya untuk mengatasi
keterbatasan terapi kanker saat ini, mahasiswa UNAND menggabungkan pengetahuan
ilmu biomedis dan Kedokteran dengan sumber daya alam yang
terbarukan. Limbah tinta cumi-cumi, yang sebelumnya dianggap sebagai masalah
lingkungan, kini menjadi bahan yang berharga dalam terapi multitarget untuk
kanker paru-paru.
Ketua
Program Studi Ilmu Biomedis Program
Sarjana FK UNAND,
Dr. Dessy Arisanty, M.Sc, menegaskan
komitmen prodi dalam
mendukung riset dan inovasi mahasiswa. "Proyek ini mencerminkan dedikasi
mahasiswa kami dan kemampuan ilmiah mereka dalam menghadirkan solusi untuk
tantangan medis yang kompleks. Kami berharap temuan ini dapat menjadi landasan
untuk penelitian lebih lanjut dan aplikasi klinis yang lebih luas,"
katanya.
Dengan terobosan ini, mahasiswa UNAND membuktikan
bahwa potensi inovasi dalam dunia biomedis tidak terbatas. Inovasi
ini diharapkan tidak hanya meningkatkan
efektivitas pengobatan kanker paru-paru tetapi juga memberikan solusi terhadap
permasalahan lingkungan dengan mendaur ulang limbah tinta cumi-cumi.
0 Comments