Ticker

6/recent/ticker-posts

Gambut dan Mangrove, Si Penyelamat Bumi Masa Depan

 


Oleh : Dennisa Arra Nelvi, Biologi, Universitas Andalas


Jika penerus bangsa saat ini hanya memangku tangan sembari menikmati sumber daya alam yang ada, akankah ada jaminan 100 tahun yang akan datang kehidupan yang nyaman ini masih berlajut? Tidak, jika kita hanya diam tanpa ada aksi. Ya, jika kita memulai investasi penyelamat bumi dari sekarang. Sebuah tindakan akan ditolerir selama tindakan tersebut tidak merugikan bumi dan komponennya. Jika sebuah tindakan telah melampaui sebuah garis ambang batas, saat itulah manusia harus memutar otak untuk mempertahankan garis keseimbangan alam itu. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas sekitar 9 juta km², terletak diantara dua samudra dan dua benua dengan jumlah pulau sekitar 17.500 buah yang panjang garis pantainya sekitar 95.181 km. Kondisi geografis tersebut menyebabkan negara Indonesia menjadi suatu negara megabiodiversitas dengan hutan seluas 125.795.306 hektar. Namun, Indonesia masih menjadi sebuah negara berkembang yang hampir semua sumber daya alamnya dikuasai oleh orang luar.

Saat ini Indonesia sedang berproses menuju negara yang lebih maju. Dalam proses itu ada banyak hal yang dikorbankan seperti pembangunan negeri yang menghabiskan habitat para penghuni hutan. Banyak hewan yang terkena dampak dari pembukaan lahan ini terutama pembukaan lahan dengan pembakaran hutan. Menurut data Energy Institute, Indonesia duduk di peringkat ke-6 global dengan sumbangan emisi sektor energi 691,97 juta ton CO₂ pada tahun 2022. Di samping itu, Indonesia juga menjadi paru-paru dunia dengan peringkat hutan terluas ke-2 di dunia. Bayangkan 10 tahun, 50 tahun atau 100 tahun yang akan datang dalam proses pembangunan negeri ini Indonesia mulai kehilangan setengah dari paru-paru dunia dan justru menyumbang banyak karbon di dunia. Pencemaran karbon inilah yang akan menyebabkan global warming dan memicu perubahan ikim yang kritis. Tidak hanya flora dan fauna saja yang nantinya akan terancam, namun kita sebagai pelaku utama juga akan terancam.

Pencemaran karbon menimbulkan banyak konsekuensi seperti adanya anomali cuaca/ cuaca ekstrem, meningkatkan permukaan laut, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan hujan deras. Hal ini akan mempengaruhi semua sendi-sendi kehidupan yang lambat laut juga akan merusakan kehidupan di muka bumi. Untuk itu pentingnya sebuah aksi penyelamatan bumi yang harus dilakukan sejak dini sebagai bentuk investasi penyelamatan bumi. Investasi ini dilakukan agar digenerasi yang akan datang dapat merasakan kenyamanan yang saat ini kita rasakan. Pada pemikiran jangka panjang, seiring berjalannya waktu wilayah terestrial Indonesialah yang akan berkurang. Namun, Indonesia memiliki dua pertiga luas wilayahnya berupa perairan yang dapat dimanfaatkan sebagai wilayah konservasi lahan basah. Terutama untuk ekosistem gambut dan mangrove.

Lahan gambut merupakan ekosistem penting bagi keanekaragaman hayati sekaligus menjadi solusi alam yang efektif dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Lahan gambut terbentuk dari pelapukan bahan-bahan organik seperti kayu, daun, dan semak dalam keadaan jenuh air selama ribuan tahun. Indonesia dengan total luas gambut 13,4 juta hektar dapat menyimpan 14 persen karbon global. Dengan perlindungan dan restorasi gambut tidak hanya berperan untuk target iklim nasional, tetapi juga untuk mitigasi iklim secara global. Langkah-langkah restorasi gambut yang dapat dilakukan seperti memetakan lahan gambut yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Ada tiga langkah, pertama mambasahi gambut (rewetting). Dengan membasahi gambut akan mencegah terjadinya kekeringan pada gambut dan melembabkan gambut. Lahan gambut yang memiliki kelembapan yang tinggi akan memiliki potensi yang lebih banyak dalam menyimpan karbon. Kedua menanam di lahan gambut (revegetasi), dengan menanam tanaman asli ekosistem gambut seperti jelutung, ramin, pulau rawa, gaharu, dan meranti dapat menjaga keberlangsungan ekosistem gambut

Ketiga memberdayakan ekonomi masyarakat lokal (revitalisasi), dalam konservasi gambut juga harus didukung dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Disamping melakukan konservasi, masyarakat juga dapat menfaatkan lahan gambut tersebut untuk meningkatkan taraf kehidupan. Contohnya melakukan budidaya lebah madu di lahan gambut dan penggalakan pariwisata alam berbasis konservasi (ecotourism). Lahan gambut mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar sehingga dapat mencegah larinya CO₂ ke atmosfer yang dapat berdampak terhadap perubahan iklim. Semakin matang lahan gambut, semakin banyak kapasitas suatu lahan dalam menyimpan karbon dan air. Dengan demikian, tetap memanfaatkan lahan gambut sembari melakukan restorasi. Jika kita dapat mempertahankan lahan gambut yang ada dan tetap melakukan restorasi untuk keberlangsungannya maka pencemaran karbon dapat teratasi.

Selain gambut, hutan mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Tidak hanya emisi karbon di atmosfer, tetapi juga polutan yang ada di air. Hutan mangrove merupakan vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut, namun juga bisa tumbuh pada pantai karang, serta pada dataran koral mati yang diatasnya ditimbuni sebuah lapis tipis pasir, lumpur, maupun pantai berlumpur. Manfaat hutan mangrove sendiri dapat menyimpan karbon dan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca diatmosfer, pengendali banjir dan mampu memperlambat aliran air pasang, menyaring air dari limbah dan polutan sebelum smpai menuju lautan,serta rumah bagi banyak organisme terutama burung, ikan dan kepiting. Hutan mangrove menjadi senjata utama dalam perang melawan perubahan iklim, tetapi terancam di seluruh dunia. Dengan melindungi hutan bakau kita dapat membantu melindungi masa depan planet kita.

Dengan demikian, masih belum terlambat bagi kita semua untuk memulai investasi masa depan dari sekarang. Melakukan restorasi gambut dan menanam mangrove di pinggir pantai merupakan suatu investasi yang dapat menjadi solusi dari pencemaran karbon pada saat ini. Karena sebenarnya dengan mencintai dan melindungi alam inilah, manusia telah melindungi dirinya dan keturunanya di masa yang akan datang. Bukan tentang siapa dirimu, tetapi bagaimana kamu beraksi terhadap kelestarian bumi. Save our planet.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS