Ticker

6/recent/ticker-posts

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta (RE) Departemen Biologi Universitas Andalas Berhasil Memanfaatkan Kulit Buah Kopi Arabika sebagai Antikanker Payudara

 


Oleh: Imam Fitra Pekerjaan: Mahasiswa Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Andalas 


Hingga saat ini kulit kopi Arabika hanya dimanfaatkan dalam berbagai cara seperti pembuatan kompos, pakan ternak, bahan fermentasi jamur dan teh cascara. Namun penggunaan ini dinilai belum optimal (Bondesson, 2015). Kulit buah kopi arabika mengandung beberapa senyawa aktif seperti antosianin, polifenol, tanin, flavonoid, kafein, asam klorogenat dan asam perulat. Senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri (Masruri dkk, 2019). Menurut penelitian Geremu dan timnya (2016), kulit buah kopi arabika memiliki aktivitas antioksidan sebesar 70,2%, menunjukkan potensi di bidang anti kanker, antiseptik, dan anti inflamasi.

Meskipun menjadi tanaman yang tersebar luas di Indonesia, pemanfaatan kopi Arabika ini masih hanya terbatas untuk konsumsi, padahal dengan jumlahnya yang cukup melimpah di Indonesia dapat menjadikannya sebagai kandidat tanaman yang dapat dimanfaatkan ke bidang lainnya, termasuk pada bidang kesehatan yang menjadi salah satu alasan mengapa tim PKM-RE ini menggunakan kopi Arabika dalam riset. Selain itu, alasan mengapa dilakukannya riset ini karena berdasarkan data yang dipublikasikan oleh WHO pada tahun 2020 menyebutkan, bahwasanya penderita kanker payudara semakin meningkat setiap tahunnya dan menjadi jenis kanker dengan penderita terbanyak di dunia.

Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Andalas melakukan rangkaian metode untuk menemukan Potensi Ekstrak dari Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Sebagai Antikanker Payudara Pada Sel T47D. Riset yang dilakukan oleh tim Arabika ini melalui serangkaian uji untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dimana mereka telah dilakukan uji MTT-Assay, Uji Fitokimia, Uji DPPH, Uji UPLC-MS dan Molecular Docking untuk memastikan efektivitas kopi Arabika dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Alasan tim ini menggunakan kulit buah kopi Arabika adalah untuk mengurangi limbah kulit kopi Arabika yang selama ini dibuang dan dianggap sebagai limbah pertanian.

Hasil riset menunjukkan bahwa berdasarkan uji UPLC-MS, ekstrak kulit buah kopi arabika cukup ampuh dalam melawan sel kanker payudara karena mengandung senyawa-senyawa aktif seperti kafein, asam klorogenat, dan senyawa polifenol lainnya yang memiliki efek positif dalam mematikan pertumbuhan sel kanker payudara. Lalu, 4 senyawa yang memiliki yang berpotensi sebagai Antikanker digunakan dalam analisis lebih lanjut melalui Molecular Docking yang dilakukan dengan software Moe untuk mendapatkan nilai binding affinity. Senyawa yang dipilih kemudian divisualisasikan untuk mengetahui interaksi yang terjadi pada senyawa tersebut.

Tio Firmansyah menjelaskan, "Riset ini sangat menjanjikan karena kami telah mengidentifikasi senyawa-senyawa kopi arabika yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Kami akan melanjutkan riset kami untuk memahami mekanisme kerja senyawa-senyawa ini dengan lebih baik dan mengembangkannya agar semakin memperkaya pengetahuan terhadap potensi kopi Arabika yang bisa dimanfaatkan."

Riset ini dirasa berpotensi mendapatkan perhatian besar dari komunitas ilmiah dan industri farmasi. Karena banyak perusahaan farmasi telah mengekspresikan minat mereka dalam mengembangkan obat-obatan berbasis tumbuhan herbal untuk mengobati kanker payudara. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut dan uji klinis sebelum ekstrak kopi yang mereka ujikan ini dapat digunakan secara luas dalam pengobatan kanker payudara. Penemuan ini menambah daftar panjang penelitian kopi arabika yang telah menunjukkan manfaat kesehatan, termasuk perlindungan terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit neurodegeneratif. Dengan hasil riset ini, potensi kopi Arabika sebagai agen antikanker menjadi topik menarik yang dapat terus diperdalam. Harapan besar terletak pada pengembangan lebih lanjut untuk menghasilkan terapi yang aman dan efektif dalam melawan kanker payudara, salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia.

Tim PKM-RE ini didampingi langsung oleh dosen yang sangat berpengalaman di bidang ini yaitu Dr. Rita Maliza dan diketuai oleh Tio Firmansyah, dengan anggota tim yang terdiri dari Atika Yasmin, Gledis Natasha Kinski, Imam Fitra dan Mutiara. Kelima mahasiswa yang tergabung dalam riset ini merupakan mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS