Oleh: Amanda Pratiwi 2210831013, Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, Universitas Andalas
Sosialisasi Politik merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang, dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik yang terjadi (Michael Rush & Philip Althof: 2002. hal 27). Sedangkan partisipasi politik merupakan tindakan politik yang dilakukan seseorang atau kelompok. Adapun bentuk partisipasi politik tersebut terbagi dua yaitu konvensional dan non konvensional. Bentuk partisipasi politik konvensional terdiri dari pemungutan suara, diskusi politik, kampanye, dan lobby politik, sedangkan non konvensional terdiri dari demontrasi, pemogokan umum dan perusakan fasilitas umum.
Sosialisasi politik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi politik individu. Sosialisasi politik dapat mengubah atau bahkan membentuk pandangan, nilai, dan pengetahuan baru politik seseorang, serta memengaruhi partisipasi mereka dalam proses politik, seperti mengikuti pemilu, terlibat dalam kampanye, atau bahkan mencalonkan diri untuk jabatan politik.
Sosialisasi politik dapat membantu individu memahami struktur politik, pemilihan umum, isu-isu mengenai politik, dan peran mereka dalam sistem politik. Ini dapat mendorong partisipasi politik karena orang yang lebih paham tentang politik cenderung lebih aktif.
Nilai politik yang diinternalisasi selama sosialisasi politik juga sangat berperan penting.
Individu yang memiliki nilai-nilai yang mendukung keterlibatan politik akan cenderung lebih aktif dalam pemilihan, kampanye, atau kegiatan politik lainnya.
Sosialisasi politik juga memengaruhi sumber informasi politik yang diakses oleh seseorang.
Individu yang terbiasa dengan beragam sudut pandang politik cenderung lebih berpartisipasi dengan cermat dan berdasarkan informasi yang lebih valid.
Sosialisasi politik juga mempengaruhi norma-norma politik yang dianut oleh seseorang.
Jika keluarga atau lingkungan sosial mendukung partisipasi politik, individu cenderung lebih mungkin untuk terlibat dalam proses politik.
Apabila sosialisasi masyarakat berhasil dan sukses dilakukan maka akan dapat meningkatkan partisipasi politik di masyarakat.
Dan berdampak positif bagi proses perkembangan serta pembangunan bangsa dan negara, karena pada setiap pengambilan sebuah keputusan yang baik haruslah mengacu kepada aspirasi masyarakat.
Pemerintah juga secara tidak langsung mendorong sosialisasi politik, seperti melalui kampanye pemilihan dan edukasi pemilih.
Tujuan sosialisasi politik yang dilakukan oleh pemerintah yaitu agar dapat meningkatkan kesadaran politik masyarakat tentang isu-isu penting politik yang berpengaruh bagi negara sehingga warga negara lebih cenderung terlibat dalam diskusi politik serta sebagai alat untuk mengurangi ketidaksetaraan politik dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses politik.
Dengan demikian, sosialisasi politik memainkan peran penting dalam membentuk tingkat partisipasi politik individu seperti memengaruhi individu untuk bergabung dengan organisasi politik atau partai, yang dapat menjadi jalur untuk partisipasi politik yang lebih terstruktur.
Oleh karena itu, partisipasi politik memberikan individu kesempatan untuk memengaruhi kebijakan dan keputusan politik yang memiliki pengaruh besar bagi kehidupan mereka.
0 Comments