Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketika Budaya Politik Menghambat Kemajuan Demokrasi: Meninjau Ancaman terhadap Proses Demokratis

 

Nama : Rikhel Sakinah Maharani (Mahasiswa Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas)



Demokrasi merupakan sebuah sistem pemerintahan di mana keputusan politik dibuat oleh rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi selalu dianggap sebagai landasan yang kuat untuk masyarakat yang adil dan beradab. Namun, dalam realitasnya, sering ditemukan bahwa budaya politik yang tertanam dalam masyarakat dapat menjadi penghambat serius bagi kemajuan demokrasi itu sendiri.

 

Budaya politik adalah istilah yang merujuk pada pola perilaku, nilai-nilai, norma, dan praktik yang mengatur hubungan politik dalam suatu masyarakat atau negara. Budaya politik mencakup cara individu dan kelompok di dalam masyarakat berinteraksi dengan pemerintah, bagaimana keputusan politik dibuat, dan bagaimana konflik politik diatasi. Budaya politik dapat sangat berpengaruh terhadap stabilitas politik, proses demokratis, dan pengambilan keputusan politik dalam suatu negara.

 

Namun, dalam penerapan demokrasi, budaya politik menjadi kendala serius dalam memajukan tatanan demokratis di sebuah negara. Budaya politik yang telah lama tertanam dalam masyarakat  dapat  memunculkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan. Lalu bagaimana budaya politik dapat menghambat kemajuan demokrasi? Berikut beberapa aspek bagaimana budaya politik tertentu dapat menjadi penghambat bagi perkembangan demokrasi :

   

1. Ketidakpercayaan Terhadap Institusi Demokratis

 

Salah satu tantangan utama dalam budaya politik yang menghambat kemajuan demokrasi adalah tingginya tingkat ketidakpercayaan terhadap institusi-institusi demokratis. Ketika masyarakat merasa bahwa pemilu dan lembaga-lembaga terkait tidak benar-benar mewakili kepentingan mereka, maka mereka mungkin enggan untuk berpartisipasi dalam proses politik. Hasilnya, demokrasi menjadi lemah karena kurangnya partisipasi aktif dari warganegara.

 

2. Politik Identitas yang Memecah-belah

 

Budaya politik yang menekankan politik identitas yang memecah-belah dapat menjadi ancaman serius bagi demokrasi. Ketika pemilih lebih terfokus pada identitas mereka sendiri, seperti suku, agama, atau etnis, daripada pada isu-isu kebijakan konkret, maka proses politik dapat terfragmentasi. Hal ini dapat menghambat kemampuan sistem demokratis untuk menghasilkan keputusan yang berlandaskan pada kepentingan publik yang lebih luas.

 

3. Politik Uang dan Korupsi

 

Korupsi dan peran uang dalam politik juga merupakan masalah serius yang dapat menghambat kemajuan demokrasi. Ketika politik dijalankan oleh uang dan tidak ada transparansi yang cukup dalam pembiayaan kampanye, maka akan sulit bagi warga negara untuk yakin bahwa keputusan politik dibuat berdasarkan kepentingan mereka daripada kepentingan finansial sekelompok kecil.

 

4. Ketidakmampuan untuk Menerima Hasil Pemilu

 

Ketika budaya politik mengarah pada ketidakmampuan untuk menerima hasil pemilu, maka demokrasi berada dalam bahaya serius. Protes yang terus-menerus, ketidakpatuhan, dan ketidakmampuan untuk mengakui legitimasi pemenang pemilu dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian, yang merusak dasar-dasar demokrasi itu sendiri.

 

Budaya politik yang menghambat demokrasi bukanlah sesuatu yang harus diabaikan. Untuk memajukan demokrasi, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi berbagai hambatan yang dapat mempengaruhi sistem demokratis. Dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa budaya politik yang mendukung demokrasi dapat berfungsi dan berkembang dengan baik. Diharapkan budaya politik di Indonesia tetap mampu membuat seluruh lapisan masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan demokrasi. Jadi, budaya politik di Indonesia diharapkan tetap mampu membuat rakyatnya aktif berperan.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS