Nama : Rikhel Sakinah Maharani (Mahasiswa Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas)
Demokrasi merupakan sebuah sistem pemerintahan
di mana keputusan politik dibuat oleh rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi selalu dianggap sebagai
landasan yang kuat untuk masyarakat yang adil dan beradab. Namun, dalam
realitasnya, sering ditemukan bahwa budaya politik yang tertanam dalam masyarakat dapat
menjadi penghambat serius bagi kemajuan demokrasi itu sendiri.
Budaya
politik adalah istilah yang merujuk pada pola perilaku, nilai-nilai, norma, dan
praktik yang mengatur hubungan politik dalam suatu masyarakat atau negara.
Budaya politik mencakup cara individu dan kelompok di dalam masyarakat
berinteraksi dengan pemerintah, bagaimana keputusan politik dibuat, dan
bagaimana konflik politik diatasi. Budaya politik dapat sangat berpengaruh
terhadap stabilitas politik, proses demokratis, dan pengambilan keputusan
politik dalam suatu negara.
Namun, dalam penerapan demokrasi, budaya politik menjadi kendala serius dalam
memajukan tatanan demokratis di sebuah negara. Budaya politik yang telah lama
tertanam dalam masyarakat dapat memunculkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan. Lalu bagaimana
budaya politik dapat menghambat kemajuan demokrasi? Berikut beberapa aspek
bagaimana budaya politik tertentu dapat menjadi penghambat bagi perkembangan
demokrasi :
1.
Ketidakpercayaan Terhadap Institusi Demokratis
Salah
satu tantangan utama dalam budaya politik yang menghambat kemajuan demokrasi
adalah tingginya tingkat ketidakpercayaan terhadap
institusi-institusi demokratis. Ketika masyarakat merasa bahwa pemilu dan
lembaga-lembaga terkait tidak benar-benar mewakili kepentingan mereka, maka
mereka mungkin enggan untuk berpartisipasi dalam proses politik. Hasilnya,
demokrasi menjadi lemah karena kurangnya partisipasi aktif dari warganegara.
2.
Politik Identitas yang Memecah-belah
Budaya
politik yang menekankan politik identitas yang memecah-belah dapat menjadi
ancaman serius bagi demokrasi. Ketika pemilih lebih terfokus pada identitas
mereka sendiri, seperti suku, agama, atau etnis, daripada pada isu-isu
kebijakan konkret, maka proses politik dapat terfragmentasi. Hal ini dapat
menghambat kemampuan sistem demokratis untuk menghasilkan keputusan yang
berlandaskan pada kepentingan publik yang lebih luas.
3.
Politik Uang dan Korupsi
Korupsi
dan peran uang dalam politik juga merupakan masalah serius yang dapat
menghambat kemajuan demokrasi. Ketika politik dijalankan oleh uang dan tidak
ada transparansi yang cukup dalam pembiayaan kampanye, maka akan sulit bagi
warga negara untuk yakin bahwa keputusan politik dibuat berdasarkan kepentingan
mereka daripada kepentingan finansial sekelompok kecil.
4.
Ketidakmampuan untuk Menerima Hasil Pemilu
Ketika
budaya politik mengarah pada ketidakmampuan untuk menerima hasil pemilu, maka
demokrasi berada dalam bahaya serius. Protes yang terus-menerus,
ketidakpatuhan, dan ketidakmampuan untuk mengakui legitimasi pemenang pemilu
dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian, yang merusak
dasar-dasar demokrasi itu sendiri.
Budaya
politik yang menghambat demokrasi bukanlah sesuatu yang harus diabaikan. Untuk
memajukan demokrasi, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama
dalam mengatasi berbagai hambatan yang dapat mempengaruhi sistem demokratis. Dengan upaya bersama, kita
dapat memastikan bahwa budaya politik yang mendukung demokrasi dapat berfungsi dan berkembang dengan baik.
Diharapkan budaya politik di Indonesia tetap mampu membuat seluruh lapisan
masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan demokrasi. Jadi, budaya politik di
Indonesia diharapkan tetap mampu membuat rakyatnya
aktif berperan.
0 Comments