Oleh:
Chlarissa Dwi Komala
Dosen
Pembimbing Lapangan: Dr. Zozy Aneloi Noli
bagai amanat Peraturan Presiden tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2022, salah satu prioritas penggunaan dana desa adalah untuk ketahanan pangan dengan besaran minimal 20 persen dari total pagu yang diterima desa. Program ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Sebagai panduan desa diterbitkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2022, Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2023 serta Keputusan Menteri Desa nomor 82 Tahun 2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.
Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi semua orang dan negara setiap saat, tercermin dari makanan bergizi, aman, bermutu, beragam, bergizi, terjangkau dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Dalam hal ini Nagari Parik Panjang sebagai salah satu desa/nagari di Kecamatan Matur, Agam, Sumatera Barat memilih untuk mengembangkan program ternak ayam yang termasuk ke dalam bidang pemberdayaan masyarakat berupa kegiatan ketahanan pangan. Berdasarkan data pengelolaan dana APB Nagari, dalam hal ini Pemerintahan Nagari Parik Panjang mengalokasikan dana sebesar Rp. 120.446.000,00 untuk program ketahanan pangan melalui ternak ayam ini.
Berdasarkan
musyawarah bersama masyarakat Nagari Parik Panjang, tercapai mufakat bahwa
pemilihan jenis ayam yang akan dibudidayakan yakni ayam Kampung Unggulan
Balitbangtan yang biasa disingkat ayam KUB yang merupakan ayam hasil dari riset
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Ayam jenis ini dipilih karena
beberapa keunggulan diantaranya, pertumbuhan berat badan yang cepat, sehingga
dapat dipanen pada umur 70-90 hari atau kisaran umur 3 bulan selain itu masa
pengeraman juga berkurang dari pada ayam kampung pada umumnya sehingga ayam
cepat bertelur kembali. Untuk bibit ayam ini diperoleh langsung dari pihak
kenagarian melalui survei yang dilaksanakan di usaha ternak Widi Bersaudara,
Taeh Baruah, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Program ini sudah ada
dari awal penyusunan APB Nagari yang dilakukan dalam beberapa tahapan. Program
ternak ayam KUB ini dimulai dari tahap sosialisasi ketahanan pangan kepada
masyarakat di bulan Agustus hingga September 2023, survei kandang ayam juga dilakukan
agar kandang yang digunakan sesuai standar sehingga budidaya ayam bisa
dilakukan secara optimal.
Dalam hal sosialisasi
hingga pendataan kandang ayam ini mahasiswa KKN-PPM UNAND turut andil secara
aktif mulai dari pendataan ketersediaan kandang, sosialisasi dari rumah ke
rumah guna edukasi mengenai kandang ayam yang sesuai dengan jenis ayam yang dipilih. Kandang
harus memenuhi kebutuhan ruang, ventilasi, dan kebersihan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan ayam, edukasi mengenai nutrisi melalui pemberian
pakan yang tepat sesuai dengan fase pertumbuhan ayam mencakup pengaturan
komposisi pakan dan jadwal pemberian makan yang seimbang untuk memastikan ayam
mendapatkan nutrisi yang cukup serta edukasi mengenai manajemen kesehatan dalam
hal pencegahan dan pengendalian penyakit ayam, seperti vaksinasi, sanitasi
kandang, dan pengawasan kesehatan secara rutin. pemantauan terhadap penyakit,
stres,dll.
Mengenai
pendataan, sosialisasi dan edukasi ini dilaksanakan langsung dari rumah ke
rumah oleh mahasiswa KKN-PPM UNAND terutama mahasiswa KKN yang tergabung dalam
program ternak ayam ini yang diketuai oleh Adrian Nasri selaku mahasiswa
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas yang
kemudian dirapatkan kembali oleh Pemerintahan Nagari Parik Panjang bersama
masyarakat secara berkala. Tahapan selanjutnya adalah yakni survei lokasi
pembelian ayam dan terakhir pembagian ayam kepada masyarakat yang eligible
menerima bantuan ini yang direncanakan akan diberikan sebanyak 7 ekor ayam
dengan 1 ekor ayam jantan, dan 6 ekor ayam betina.
Pendataan kandang ayam
yang dilakukan ini diharapakan dapat membantu perangkat nagari dalam penyaluran
ayam ke warga nagari, Program yang dilaksanakan ini juga sebagai wadah berbagi
ilmu terkait bagaimana kondisi yang baik dalam proses pemeliharaan ternak ayam.
Harapannya program ini bisa berjalan dengan baik, serta berkelanjutan dengan sistematika
dan manajemen yang lebih terarah sehingga tidak hanya mampu memnuhi ketahanan
pangan masyarakat tapi juga mampu meningkatkan perekonomian melalui hasil dari
budidaya ayam yang berhasil guna.
0 Comments