Penulis
: Wahyudin Simarmata
Pertanian organik semakin diminati sebagai solusi
berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia. Dalam upaya mendukung
pertanian organik, mahasiswa dari Universitas Andalas (UNAND) bekerja sama
dengan kelompok tani di Jorong Lubuk Aur dan Karyatama telah berhasil
menciptakan pupuk organik cair yang efektif untuk meningkatkan hasil panen dan
kualitas tanaman.
Pupuk organik cair merupakan salah satu alternatif
pupuk yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Alat yang
diperlukan dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu ember dengan tutup, parang
atau pisau, saringan/kain halus, dan jerigen/botol. Sedangkan bahan yang
diperlukan dalam pembuatan pupuk organik
cair yaitu 5 kg/ orang sisa buah-buahan atau kulit buah, EM4, 1 ons gula merah,
dan 20 liter air bersih.
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan pupuk organik
cair yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UNAND dan kelompok tani:
1. Sisa
buah-buahan atau kulit buah yang telah dikumpulkan sebelumnya dipotong-potong
sampai ukuran 5 cm.
2. Setelah
itu, siapkan air bersih ke dalam ember, kemudian potong atau haluskan gula
merah. Tambahkan EM4 1 tutup botol, kemudian diaduk. Perbandingan antara air
dan bahan adalah 2 liter air untuk 1 kg bahan.
3. Masukkan
bahan ke dalam ember, aduk lalu tutup. Pastikan ember tertutup rapat kalau
perlu diberi batu diatasnya. Lalu difermentasikan selama 1-2 minggu.
4. Simpan
ember ditempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari.
5. Sekali
seminggu POC diaduk dan ditutup rapat kembali.
6. Setelah
2 minggu, bahan akan mengeluarkan bau alkohol atau asam tergantung bahan yang
digunakan ini artinya pengomposan berhasil.
7. Saring
air rendaman dan masukkan ke dalam jerigen atau botol. POC siap diaplikasikan
kepada tanaman.
8. Ampas
sisa saringan jangan dibuang karena bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
Kerja sama antara mahasiswa KKN UNAND
dan kelompok tani di Jorong Lubuk Aur dan Karyatama bukan hanya menghasilkan
pupuk organik cair berkualitas, tetapi juga menguatkan keterlibatan masyarakat
dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan pertanian. Dengan memanfaatkan
limbah pertanian sebagai bahan baku, pembuatan pupuk organik cair ini juga
berkontribusi pada pengurangan sampah dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Inisiatif ini mencerminkan kolaborasi
yang produktif antara mahasiswa dan masyarakat lokal dalam mencari solusi
berkelanjutan untuk pertanian. Diharapkan, langkah-langkah positif ini dapat
diadopsi oleh komunitas lainnya untuk memperkuat pertanian organik dan
kesejahteraan masyarakat pedesaan.
0 Comments