Lakitan Selatan - Mahasiswa KKN PPM Universitas Andalas di Nagari Lakitan Selatan mengedukasi anak-anak Sekolah Dasar (SD) melalui metode edukasi interaktif terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengenal Isi Piringku melalui roleplay “Nutriman dan Dori” dengan dilengkapi penjelasan 3 poin PHBS, yaitu mencuci tangan, minum air putih, dan berolahraga. Program ini disebut BANTING (Berantas Stunting) yang merupakan program utama dari pembangunan nagari di bidang kesehatan KKN Lakitan Selatan tahun 2023. Program ini dilaksanakan oleh 7 orang mahasiswa kelompok kesehatan KKN Universitas Andalas di Lakitan Selatan 2023, diantaranya Rahmad Fadhil Caesario, Rinne Febriani, Shelma Zakiyah Rasfy, Afrianty Maharani Savitri, Yuyun Riang Mentari Mendrofa, Yuliana Lusi Putri, Zuha Bima Al Faruq serta mahasiswa KKN Universitas Andalas di Lakitan Selatan lainnya yang ikut membersamai kegiatan. Adapun dosen pembimbing lapangan dari KKN ini adalah Dr. Ir. Yuliaty Shafan Nur, MS yang membimbing mahasiswa KKN di nagari ini untuk dapat menjalankan program-program selama KKN.
Program ini diusung dengan memiliki beberapa sub program yang salah satunya adalah edukasi interaktif ini pada BANTING #1. Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan serta mengajarkannya secara langsung bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan tersebut agar dapat diterapkan sesegera mungkin dan menjadi kebiasaan bagi anak-anak di nagari tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 titik sekolah dasar yang mana di setiap kampung mendapatkan pembekalan terkait ilmu kesehatan tersebut. Sekolah dasar tersebut diantaranya SDN 16 Lubuk Begalung, SDN 38 Seberang Tarok, SDN 24 Koto Raya dan SDN 41 Karang Tangah. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu dimulai pada hari Selasa,18 Juli 2023 dan dilanjutkan di hari Kamis, 20 Juli 2023.
Beberapa hal yang diberikan saat edukasi, yaitu mengenai materi PHBS secara umum dan 3 dari 12 indikator PHBS serta isi piringku. Hal yang pertama kali disampaikan pada program ini adalah indikator pertama dari PHBS yaitu cuci tangan yang baik dan benar yang mana dilakukan melalui 6 (enam) langkah, yaitu gerakan menggosokkan telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, jempol kanan dan kiri, mengunci kedua tangan, dan terakhir menguncupkan jari. Edukasi ini dipraktekkan melalui pemutaran musik sambil menyanyikan lagu yang berisi 6 langkah dari cara mencuci tangan tersebut. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat lebih cepat memahami langkah-langkahnya. Kegiatan selanjutnya yaitu memberi kesempatan kepada anak-anak sekolah dasar maju ke depan kelas untuk mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Setelah edukasi mengenai cuci tangan, dilanjutkan dengan roleplay isi piringku bersama Dori dan Nutriman. Roleplay ini menjelaskan apa saja yang seharusnya terdapat di dalam isi piring kita saat makan yang mana terdapat 4 kelompok makanan, yaitu makanan pokok, sayuran, lauk pauk, dan buah-buahan beserta porsinya masing-masing. Dori berperan sebagai seseorang yang kebingungan terhadap isi makanan yang ada di piringnya dan Nutriman mewakili masing-masing kelompok makanan di isi piringku dan menjelaskannya. Setelah itu, nutriman memberikan tebak-tebakan mengenai beberapa makanan kepada anak-anak di sekolah tersebut dan memberikan apresiasi dan hadiah bagi anak-anak yang memberikan jawabannya.
Tidak sampai disana, disampaikan juga 2 indikator PHBS untuk melengkapi kegiatan tersebut, yaitu pemaparan mengenai pentingnya minum air putih minimal 8 gelas sehari serta olahraga atau aktivitas fisik selama 30 menit per hari. Setelah kegiatan selesai, dilakukan sesi dokumentasi bersama anak-anak sekolah dasar tersebut, dan penyerahan kenang-kenangan berupa sertifikat kepada kepala sekolah.
Pada sesi penyerahan sertifikat, semua kepala sekolah memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN PPM Universitas Andalas yang telah melaksanakan edukasi interaktif tersebut di sekolah mereka.
“Terima kasih banyak atas edukasi yang dilakukan di sekolah kami. Program ini belum pernah diberikan sebelumnya disini sehingga menjadi hal baru bagi anak-anak. Bagus sekali programnya karena ini penting juga untuk anak-anak disini. Kami berharap kedepannya ilmu yang telah diberikan dapat diterapkan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.” Ujar Nelli Herwani selaku kepala SDN 38 Seberang Tarok, salah satu kepala Sekolah Dasar (SD) di Nagari Lakitan Selatan tempat dilakukannya edukasi.
0 Comments