Ticker

6/recent/ticker-posts

Inflasi DiDua Kota Sumbar BBM Dan Tembakau




Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat provinsi tersebut mengalami inflasi pada Juni 2023 secara tahunan (year to year/yoy) sebesar 2,95 persen.

Kepala BPS Sumatera Barat Sugeng Arianto di Padang, Sumbar, Senin mengatakan pada Juni 2023, inflasi tahunan di Kota Padang sebesar 3,03 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115,65 dan Kota Bukittinggi sebesar 2,34 persen dengan IHK sebes

ar 115,76.

“Secara agregat, inflasi year on year gabungan Kota Padang dan Bukittinggi sebesar 2,95 persen dengan IHK sebesar 115,66,” kata dia.

Ia mengatakan komoditas yang menjadi penyebab inflasi di daerah itu pada Juni 2023 dibanding Juni 2022 adalah transportasi sebesar 9,39 persen dengan andil 1,33 persen.

Kemudian, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,48 persen dengan andil 0,27 persen dan rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,83 persen dengan andil 0,04 persen.

“Andil terbesar adalah komoditas makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki andil 0,51 persen dan menjadi penyebab inflasi sebesar 1,62 persen,” kata dia.

Menurut dia, angka inflasi tahunan pada Juni ini menjadi terendah pada 2023, karena Januari, inflasi di Sumbar sebesar 6,81 persen, Februari menjadi 6,87 persen, dan 5,97 persen pada Maret.

Kemudian, April 2023 menjadi 5,24 persen, 4,19 persen di Mei dan Juni 2023 menjadi 2,95 persen.

Sementara, secara tahun kalender (year to date/y-to-d), laju inflasi Kota Padang sebesar 0,83 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 0,78 persen dan secara agregat, inflasi y-to-d gabungan dua kota tercatat sebesar 0,82 persen.

Sugeng menambahkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Juni 2023 antara lain BBM sebesar 0,85 persen; beras sebesar 0,49 persen; rokok kretek filter sebesar 0,33 persen.


Lalu disusul ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,22 persen; daging ayam ras sebesar 0,21 persen; mobil sebesar 0,11 persen; rokok putih sebesar 0,10 persen; angkutan dalam kota sebesar 0,09 persen; ketupat/lontong sayur sebesar 0,08 persen; rokok kretek sebesar 0,07 persen; dan beberapa komoditas lainnya. 




Sementara itu, andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi y-on-y antara lain cabai merah sebesar 1,12 persen; bawang merah sebesar 0,14 persen; minyak goreng sebesar 0,10 persen; angkutan udara sebesar 0,08 persen; ikan tongkol/ikan ambu-ambu dan cabai hijau masing-masing sebesar 0,06 persen; daging sapi sebesar 0,03 persen; cabai rawit; petai; dan ikan gembolo/ikan aso-aso masingmasing sebesar 0,02 persen; serta beberapa komoditas lainnya.


Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Juni 2023 mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,62 persen atau IHK mengalami kenaikan dari 119,93 pada Juni 2022 menjadi 121,87 pada Juni 2023. 


Sebanyak 2 (dua) subkelompok yang ada di kelompok ini mengalami inflasi, yakni subkelompok rokok dan tembakau sebesar 12,44 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 3,83 persen.




Sementara itu, subkelompok makanan mengalami deflasi sebesar 0,26 persen. Kelompok ini memberikan andil inflasi y-on-y sebesar 0,51 persen dengan komoditas yang dominan adalah beras sebesar 0,49 persen; rokok kretek filter sebesar 0,33 persen; ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,22 persen; daging ayam ras sebesar 0,21 persen; rokok putih sebesar 0,10 persen; rokok kretek sebesar 0,07 persen; bawang  putih sebesar 0,06 persen; air kemasan sebesar 0,05 persen; telur ayam ras; kentang; dan tahu mentah masing-masing sebesar 0,04 persen; serta beberapa komoditas lainnya. (*)



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS