Ticker

6/recent/ticker-posts

Melakukan Upaya Penyelamatan dan Pelestarian Naskah Kuno Lampung

 

Oleh : habibul rahman


Kita seringkali tidak menyadari bahwa peninggalan kebudayaan kita, sebagian besar dalam bentuk tulisan. Padahal dari tulisan tulisan inilah kita bisa memperoleh gambaran lebih jelas mengenai alam pikiran, adat istiadat, kepercayaan, dan sistem nilai orang zaman dahulu. Banyak orang berpendapat bahwa penelitian naskah kuno tidak banyak manfaat untuk masa kini. Pendapat ini sangatlah keliru karena mengintari bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beraksara dan telah lama mengerti dalam melakukan perekaman dalam naskah kuno sebagai sumber budaya lama yang harus kita gali sebagai sarana pengembangan ke depan. Dengan mengenal dan memahami naskah kuno, kita dapat menggali sejarah masa lalu pada giliran selanjutnya dapat memahami serta dapat mengidentifikasi kebudayaan sebagai sumbangsih penggayaan nilai budaya kekinian

Naskah kuno Lampung merupakan kekayaan khazanah budaya hasil dari pemikiran, ilmu pengetahuan, dan kepercayaan masyarakat adat pada masa lalu. Naskah kuno pada hakikatnya adalah hasil karya merupakan Cagar budaya bangsa Indonesia. Naskah kuno dapat dinikmati apabila isinya sudah dapat dipahami dan untuk memahaminya orang paling membaca terlebih dahulu. Naskah kuno juga merupakan sebuah unsur yang sangat mempengaruhi evolusi kebutuhan suatu bangsa.

Naskah kuno Lampung merupakan salah satu warisan kebudayaan yang secara nyata memberikan bukti catatan tentang kebudayaan masa lalu. Karena nilainya sangat penting dan strategis maka perlu langkah langkah konkrit dalam upaya penyelamatan dan Pelestarian naskah tersebut.

Inventarisasi naskah kuno Lampung

Naskah kuno Lampung umumnya menggunakan aksara Lampung. Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Aksara Lampung ini juga mengenal tanda tanda Fathah seperti pada aksara Arab. Dengan demikian, aksara Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu aksara Pallawa dan huruf Arab. Terdapat beberapa media yang dipakai dalam penulisan naskah kuno lampung, pada zaman dahulu naskah kuno ditulis di atas kulit kayu yang ditulis oleh guru, dukun dan tukang sihir. Kebiasaan menulis di atas kayu ini berlangsung cukup lama yaitu pertengahan abad 17 sampai akhir abad 19 Masehi. Teks pada naskah kuno Lampung isinya beragam. Selain dengan media kulit kayu museum Lampung menyimpan satu buah naskah yang menggunakan media daun lontar. Media daun lontar dipilih sebagai media tulis yaitu karena permukaan yang halus, Ketahanan yang lebih tinggi terhadap beberapa faktor biotik dan Abiotik yang dapat merusak, kadar air daun lontar lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses penulisan. Selanjutnya naskah kuno yang ditulis dengan media tulis kertas Dluwang. Diperkirakan naskah ini dijadikan salah satu literatur dalam pendidikan agama Islam terutama pada pondok pesantren tradisional. Selanjutnya naskah kuno dengan media tulis bambu. Di musim Lampung ada naskah yang ditulis menggunakan media bambu menggunakan aksara Lampung dengan bahasa Lampung dan Arab. Namun penelitian tentang nasinya belum dilakukan, yang baru dilakukan transkripsi. Selanjutnya penulisan naskah dengan media Tanduk kerbau. Di sini terlihat di aktivitas masyarakat jaman dahulu yang tinggi dengan menggunakan Tanduk kerbau sebagai media tulis. Naskah ini belum melakukan penelitian secara Filologi sehingga isi dan kegunaannya belum diketahui secara pasti.

Upaya Penyelamatan dan Pelestarian Naskah Kuno Lampung

Materi yang terkandung dalam naskah kuno Lampung merupakan karya sastra yang patut dilestarikan baik fisik maupun materi ajaran yang terkandung didalamnya. Perbedaan antara sastra lama dan manusia modern akan bertambah besar bila tidak ada pemeliharaan yang terarah dalam bentuk pembelajaran nilai adat budaya dan pengadaan buku mengenai sastra itu sendiri. Kasihan ini menyebabkan orang tidak mau mempelajari dan mengakibatkan karya sastra lama tidak terpelihara dan akhirnya Punah.

Untuk mengantisipasi hilangnya naskah kuno itu pihak museum bekerjasama dengan sejumlah Instansi terkait termasuk perpustakaan untuk melakukan pengawasan dan penarikan Agar naskah yang memiliki nilai sejarah dan budaya itu tidak hilang sehingga masih ada nilai sejarah yang ditinggalkan oleh nenek moyang dan bisa dipelajari dengan baik.

Pelestarian naskah Lampung dengan melakukan penarikan naskah tersebut yang berada di tengah masyarakat secara persuasif oleh museum Lampung agar tidak menimbulkan masalah. Salah satu cara agar naskah tersebut tidak hilang, museum Lampung meminta duplikat melalui foto digital sehingga nantinya bisa dicetak dan kemudian diteliti isinya. Tak hanya di situ Tim survei museum Lampung juga melakukan pengamanan dan Pelestarian dengan memberi pengertian kepada masyarakat tentang perawatan dan sangat pentingnya peninggalan ini dilestarikan, karena karya naskah kuno ini dari dahulu sangat diperlukan sebagai penelitian. Peranan pemerintah daerah untuk mendukung penelitian naskah kuno yang sama sekali belum terjamah perlu di seriuskan dan ditingkatkan lagi. Pengumpulan dan pemeliharaan secara fisik semacam ini belum tentu cukup, ini baru merupakan permulaan dari pemeliharaan dalam arti yang luas yaitu pengetahuan tentang ide, pikiran, dan perasaan yang terkandung didalamnya.

Provinsi Lampung sangat kaya akan naskah kuno oleh karena itu peninggalan tersebut perlu dilestarikan. Agar anak anak zaman sekarang mau membaca naskah kuno, perlu penerjemah oleh peneliti dan pengkaji karena naskah yang Tersimpan bertuliskan aksara Lampung kuno, Arab, dan Bali kuno yang tidak dimengerti generasi muda saat ini. Untuk menggerakkan program penyelamatan naskah kuno itu museum Lampung sudah selayaknya memberikan penghargaan kepada para peneliti dan Pengkajian naskah kuno yang telah merampungkan penelitiannya. Untuk mempopulerkan naskah kuno di tengah masyarakat harus direncanakan penerbitan karya Adaptasinya. Karya adapatasi adalah pengalihan bentuk dan pengolahan kembali sebuah karya sastra agar lebih sesuai dengan kalangan pembaca tertentu dalam memperhatikan unsur lingkungan pada budaya tersebut. Karya adapatasi ini amat penting dan baik untuk memenuhi kebutuhan bacaan pelangkap pelajaran sastra, maupun untuk bahan bacaan bagi khalayak dalam arti yang seluas luasnya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS