Ticker

6/recent/ticker-posts

Mata Pencaharian Orang Minangkabau

 


Oleh : Mela Putri jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang



Masyarakat Minangkabau atau lebih tepatnya masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di Provinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari beberapa kabupaten dan kota dengan masing-masing kota memiliki unsur, geografis  dan keadaan wilayah yang juga berbeda-beda . 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mata pencaharian adalah pekerjaan atau pencarian utama (yang dikerjakan untuk biaya hidup sehari-hari). Setiap penduduk disuatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Ini dikarenakan faktor geografis dan potensi yang ada di daerah tersebut.

Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan meman- faatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (Mulyadi, 1993).

Sehingga membuat mata pencaharian setiap masyarakat dari setiap wilayah juga akan berbeda sesuai dengan keadaan dan kondisi dari wilayah tempat tinggal mereka. Seperti di bagian pesisir pantai masyarakat setempat akan ke laut sedangkan pada bagian perbukitan mereka akan berkebun, berladang. Karena di Sumatra barat juga tidak kalah banyak sekali tempat wisata yang menarik wisatawan seperti jam gadang di Bukittinggi maka masyarakat akan melakukan mata pencaharian dengan cara menjual barang-barang yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi orang-orang wisatawan yang pergi melihat jam gadang barangnya dapat berupa mainan kunci yang berbentuk jam gadang , baju dengan gambar jam gadang serta ada yang menjadi fotografer, karena jam gadang yang menjadi ikonnya di sana maka para pengunjung juga dapat berfoto untuk membuat kenangan. 

Maka jika dilihat dari satu kota saja di Sumatra barat kita dapat juga menemukan beberapa mata pencarian yang dilakukan oleh masyarakat guna untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka contohnya di kota/ kabupaten Sijunjung yang terletak pada bagian timur dari Provinsi Sumatera barat karena hal ini mengakibatkan kabupaten Sijunjung memiliki potensi yang cerah di bidang ekonomi maka masyarakat melakukan beberapa mata pencaharian.

Mulai dari bercocok tanam di Sijunjung memiliki potensi untuk masyarakatnya dapat melakukan pertanian bercocok tanam sehingga mereka tidak perlu lagi membeli beras untuk makan. Sampai terdapat juga sebuah tradisi yang di sebut dengan Batobo Konsi tradisi ini Merupakan kegiatan berkumpul,  gotong royong,mencari solusi, mengeksekusi pekerjaan, serta menikmati hasil secara bersama-sama. Sebagai daerah yang menjadikan pertanian sebagai sumber penghasilan, tradisi ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pertanian, seperti menanam padi, dan memanen padi. 

Kemudian ada masyarakat yang melakukan mata pencaharian dengan memotong karet, jika saat hujan mereka akan bercocok tanam di sawah maka saat musim panas mereka akan pergi ke kebun untuk memotong karet getah dengan mengubah alat sadap karet dan mengunakan ember untuk penampungan karet getah. 

Juga ada masyarakat yang melakukan mata pencaharian dengan membuat  Anyaman  bermaksud proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh- tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan anyaman juga adalah benda hasil kerajinan tangan dengan teknik anyaman dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk tumpang tindih silang menyilang lipat melipat dan sebagainya.. Membuat tikar anyaman dari pandan kalau saat sekarang ini hanya di lakukan oleh orang-orang yang sudah lanjut usia karena membuat tikar anyaman tidak memerlukan tenaga yang kuat karena membuat tikar anyaman ini dapat dilakukan dengan hanya berdiam di dalam rumah. Sehingga mereka yang sudah lanjut usia sangat cocok untuk pekerjaan menganyam pandan ini. 

Selain tiga pekerjaan tersebut masyarakat Sijunjung juga ada Melakukan mata pencaharian dengan cara menambang emas, karena Sijunjung juga memiliki potensi yang bagus untuk menambang emas. 

Jika mata pencaharian di Sumatera barat sudah banyak sekali macamnya namun orang Minangkabau juga memiliki sebuah tradisi merantau bagi anak muda Minangkabau seperti dikatakan “ tidak seperti katak dalam tempurung” sehingga orang Minangkabau tidak sempit akan interaksi sosial Mereka merantau juga untuk memperbaiki ekonomi mencari ilmu dan memperluas pandangan untuk mengenal daerah luar Minangkabau dengan merantau orang Minangkabau mulai bertemu dengan berbagai kelompok etnik di Indonesia yang mempunyai bahasa tradisi yang berlainan. Dengan merantau mereka juga akan dapat memperluas dan mengenalkan tradisi dan bahasa mereka kepada orang luar. 

Orang Minangkabau biasanya merantau ke kota mulai dari kota Padang sampai keluar provinsi Sumatera Barat yang mereka juga memiliki mata pencaharian yang berbeda karena di perkotaan kebanyakan masyarakatnya bekerja di bidang perkantoran. 

Dengan begitu masyarakat Minangkabau tidak hanya memiliki mata pencaharian yang hanya berpusat pada tempat tinggal atau kampung sendiri tetapi mereka juga pergi keluar dari tempat tinggalnya. 

Maka dapat kita lihat bahwasanya orang Minangkabau tepatnya di Sumatra barat memiliki berbagai mata pencaharian sehingga mereka tidak akan bingung untuk melakukan pekerjaan karena orang Minangkabau bisa bekerja di bidang apa pun mulai dari bercocok tanam, berkebun, menganyam sampai bisa ke kota untuk bekerja mencari mata pencaharian. 


Oleh : Mela Putri jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS