Ticker

6/recent/ticker-posts

SISTEM MATRILINEAL DI MINANGKABAU

 


Nama : Muhammad Rizky Budiman Mahasiswa Universitas Andalas jurusan sastra minangkabau 


Minangkabau memiliki beragam kebudayaan dan keunikan mulai dari adat dan istiadatnya, upacara di setiap daerah di Minangkabau. Hingga ke system kekerabatan di Minangkabau. Sistem kekerabatan merupakan sistem keturunan yang dianut atau digunakan suku bangsa tertentu berdasarkan garis ayah, ibu bahkan keduanya. Di Minangkabau sendiri sistem kekerabatan yang digunakannya adalah sistem kekerabatan matrilineal. Sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik dari garis keturunan ibu. Matrilineal sendiri berasal dari dua kata yaitu mater yang artinya ibu, linea yang artinya garis, yang artinya sang anak akan mengikuti suku dari sang ibu. Garis keturunan ini juga mempunyai arti penerusan harta warisan menurut garis ibu. Warisan yang dimaksud ini adalah berupa harta peninggalan yang sudah turun temurun menurut garis ibu. Secara luas harta warisan dibedakan menjadi dua macam yaitu pusaka tinggi dan pusaka rendah. Pusaka tinggi adalah harta yang di warisi secara turun temurun oleh sang ibu, sedangkan pusaka rendah adalah harta warisan antara ayah dan ibu mereka selama terikat perkawinan. Dari pembahasna yang diatas konsekuensi dari pewarisan harta pusaka tinggal jatuh kepada anak perempuan, sedangkan anak laki laki tidak memilik hak untuk mendapatkannya.

Sejarah sistem matrilineal di minangkabau sudah ada sejak zaman nenek moyang. Berdasarkan cerita dari para tokoh minangkabau yang disampaikan secara turun – temurun. Yang dimana pertama nya pada masa datuk katumanggungan dan datuk parpatiah nan sabatang di Minangkabau.

Istilah Bundo Kanduang

istilah ini paling populer terkait persoalan matrilineal ini adalah bundo kanduang. Bundo kanduang sendiri juga diartikan sebagai ibu sejati. Kehadiran perempuan dalam keluarga di minangkabau menjadi hal yang sangat penting, karena dalam kekerabatan matrilineal garis keturunan mengikuti garais keturunan ibu, jika dalam keluarga tidak ada permpuan makan garis keturunandi keluarga tersebut akan terputus. Bundo kanduang juga memiliki peran yang besar dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di keluarga dan juga sebagai pengambil keputusan dalam keluarga. Bundo kanduang juga memiliki kewajiban untuk mendidik kemenakan.

sosok yang di pandang penting dalam masyarakat,perempuan di minangkabau harus menjalankan prinsip dalam di kehidupannya seperti memlihara dirinya sendiri, menjaga martabat kaum, menjaga anak dan keluarganya memelirhara harta benda dan pusaka memajukan dan melanjutkan kehidupan ekonomi keluarganya memakmurkan nagari dan alam di minangkabau dan juga menjalankan ABS SBK (adat basandi syarak syarak basandi kitabullah) yang merupakan pegangan teguh mayarakat di minangkabau.

Peranan wanita di minangkabau

Peran perempuan menurut adat Minangkabau digolongkan menjadi tiga, yaitu simarewan, tempat bermusyawarah dan tempat bertukar pikiran; mambang tali awan, perempuan yang diistilahkan dengan sifat sombong; perempuan, perempuan yang baik yaitu seorang ibu yang memiliki sifat terpuji, baik budi dan pekertinya, mempunyai sifat malu yang ada dalam dirinya.

Hal unik yang terdapat dalam sistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau adalah rumah gadang, yaitu sebuah rumah adat yang terdiri dari bilik-bilik untuk setiap warga perempuan, baik yang masih gadis maupun yang sudah mempunyai bersuami.

Anak laki- laki tidak boleh tinggal di rumah adat ini, tetapi tempat mereka adalah di surau yang diharapkan akan dapat membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan termasuk jika suatu saat ia pergi merantau. Pada siang hari suami dari perempuan tidak boleh tinggal dirumah gadang dan harus sudah pergi sebelum matahari terbit. karna Kehidupan di siang harinya di rumah ibu atau di rumah saudara perempuannya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS