Ticker

6/recent/ticker-posts

KEHIDUPAN LAUT KERAJAAN SRIWIJAYA ABAD KE 18-19

 


 

Oleh :

Pandu winata,mahasiswa sastra minangkabau,universitas andalas 


          Kesultanan Palembang pada masa Jauh sebelum Imperium Majapahit lahir merupakan pusat sebuah Imperium besar yang bernama Sriwijaya. Abad ke-7 hingga 12 masehi Sriwijaya adalah penguasa di daratan maupun perairan Sumatera Malaka dan sebagian Jawa memasuki abad 13 Sriwijaya yang tangguh mulai surut dan digantikan oleh Imperium lainnya.Majapahit pusat kekuasaan Sriwijaya yang terletak di pesisir Timur Sumatra yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang.Masuk ke dalam wilayah Majapahit sebagai Kota Pesisir Palembang berhubungan dengan banyak bangsa dengan berbagai kebudayaan ketika masih di bawah kekuasaan Majapahit. Islam telah berkembang di Palembang meskipun belum sebagai agama mayoritas.Pada masa kekuasaan raja Brawijaya ke-5 Majapahit dilanda perang saudara kondisi ini membuat sebagian wilayah Majapahit tidak mendapatkan perhatian yang memadai.Palembang yang tidak mendapatkan perlindungan yang cukup akhirnya jatuh ketangan orang-orang dari Cina. Raja Brawijaya ke-5 mengirimkan Pasukan yang dipimpin oleh Arya Damar untuk merebut Palembang dari tangan orang-orang Cina atas keberhasilannya aryadhamar diangkat sebagai pemimpin Palembang. Tidak lama setelah memimpin Palembang aryadhamar memeluk agama Islam namun secara umum Palembang ketika itu masih terdiri dari berbagai agama dan Islam belum menjadi mayoritas. Beberapa tahun kemudian terjadi perpindahan kekuasaan Kerajaan Majapahit berakhir dan pusat kekuasaan berpindah ke Demak . 

          Aktor penting dalam perpindahan kekuasaan ini adalah Raden Fatah Putra Raja Brawijaya ke-5 dan sekaligus Putra angkat dari Arya Damar berakhirnya kekuasaan Majapahit membuat Palembang berdiri sendiri. Sebagai sebuah kerajaan yang berdaulat namun begitu Palembang menjalin hubungan baik dengan Demak Palembang tumbuh menjadi sebuah kerajaan berdekatan dengan Malaka yang telah menjadi Kesultanan besar dan menguasai perairan di Semenanjung Malaya. Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis situasi ini segera memanaskan suhu politik di Semenanjung Malaya. Tahun 1512 Armada angkatan laut Demak dan Palembang bergerak menyerbu Portugis.Di Malaka sayangnya serangan tersebut gagal dan Demak maupun Palembang harus menderita kerugian yang amat besar. setelah kegagalan di Malaka Palembang lebih memperkuat ekonominya.Perdagangan di pelabuhan Palembang meningkat terutama dari kapal-kapal Niaga Jawa Bali sulawesi dan Nusa Tenggara  

          Palembang memiliki Komoditas utama yaitu lada dan timah.Dua komoditas ini bahkan telah menjadi urat nadi perdagangan sejak zaman Sriwijaya. Dimasa keemasan rempah-rempah lada merupakan komoditas yang sangat laku di Eropa.Pada abad ke-15 kebutuhan lada di Eropa meningkat hingga tiga kali lipat.Hal inilah yang membuat para pedagang Eropa berbondong-bondong mencari jalur pelayaran ke nusantara.Tingginya harga lada membuat para penguasa di Palembang mewajibkan rakyatnya menanam lada secara besar-besaran. Selain lada Palembang juga dikenal sebagai penghasil katun ketiga itu para petani menanami lahan persawahan yang sudah panen dengan kapas yang kemudian diolah menjadi katun. Dipertengahan abad ke-16 transisi kekuasaan terjadi lagi di Jawa dengan berakhirnya Kesultanan Demak dan digantikan dengan Kesultanan pajang.Pergantian kekuasaan yang melibatkan pertumpahan darah ini membuat sebagian pembesar Demak dan jipang yang tidak setuju dengan kepemimpinan pajang memilih melarikan diri ke Palembang. Salah satu pelarian dari Jawa yang datang ke Palembang adalah ke gedung surat orang yang mendukung perjuangan Aria Penangsang Adipati jipang melawan pajang Ki Gede ing Suro diterima dengan baik mengingat hubungan Palembang dengan Demak sejak zaman Majapahit masih berkuasa. 

          Orang laut adalah orang yang menghabiskan sebagian besar hidupnya berada di laut manfaat orang laut antara lain membantu penguasa menguasai pelabuhan dan mengamankannya.Bajak laut dan selain orang laut yang mencari kehidupan di laut juga terdapat sekelompok masyarakat yang disebut sebagai bajak laut mereka hidup dengan cara merampas barang dari kapal-kapal. Yang berhasil mereka bajak bajak laut atau rompakan adalah perampokan yang dilakukan di lautan atau kadang-kadang di pantai sampai jangan laut. Sering dikatakan sebagai tindak kejahatan karena mereka untuk mendekat segala sesuatu itu menggunakan cara kekerasan dan tidak jarang disertai dengan pembunuhan. Bisa dikatakan bahwa sejarah bajak laut ini terjadi secara bersamaan dengan sejarah navigasi disana dimana terdapat kapal-kapal yang mengangkut dagangan muncul bajak laut yang siap memilikinya secara paksa perombakan sudah lama berlangsung di perairan Asia Tenggara dan selama abad ke-19. Selat Malaka ini telah lama menjadi Jalur laut penting bagi kapal-kapal yang berlayar dari India dan dari atas angin ke Tiongkok. Saat itu Nusantara dipenuhi oleh ribuan pulau selat-selat sempit dan muara sungai yang semuanya menjadi tempat persembunyian sempurna untuk para perompak. Dan fakta geografi ini beserta dengan faktor-faktor lain memudahkan terjadinya perombakan di dalam setiap aksinya. Mereka selalu membawa tawanan yang ada di dalam kapal yang mereka Bajo ke darat dan menjual awak kapal tersebut kepada orang yang membutuhkan.  

          Sejarah Palembang di masa kerajaan Sriwijaya bahwa kota Palembang berdiri pada 16 juni 1682 dimana memiliki masa keemasan di bawah pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Namun sejak tahun 1689 Raja Fir'aun racela dari dinasti chola India membuat kerajaan Sriwijaya kehilangan banyak tentara dan pundi-pundi nya hampir kosong akibat gangguan perdagangan selama 20 tahun. Sehingga banyak wilayah dari kedaulatan Kerajaan Sriwijaya yang melepaskan diri kemorosotan Kerajaan Sriwijaya Ditambah lagi dengan ekspedisi militer. Pamalayu yaitu sebuah diplomasi melalui operasi kewibawaan militer yang dilakukan Kerajaan Singosari dibawah pemerintah Kartanegara pada tahun 1207 cukup sampai 1286 untuk memperluas wilayah di luar Jawa setelah keutuhan Kerajaan Sriwijaya kota Palembang mulai diganggu oleh bajak laut. Terutama Chen Yi dan Yi adalah seorang pompa Tiongkok pada abad ke-15 asal guandong dan salah satu pembajak yang paling ditakuti di Asia Tenggara. Dia memerintah kota Palembang dan menyerbu Selat Malaka untuk menguasai perkapalan dan menekan para pedagang asing.Yugo penduduk asli selama beberapa tahun sedangkan liang doming juga seorang bajak laut dari Dinasti Ming Tiongkok yang menjadi raja Palembang berasal dari provinsi guandong dan keturunan konghu. Menurut catatan minggu ia mempunyai pengikut dan memiliki kekuatan militer yang berusaha dipalembang kekuasaan yang dominan di Palembang diakui oleh kaisar Ming dan dilindungi oleh Armada zheng he Jun Moyes Puji.Laksamana cheng-ho Cheng Ho membuat langkah pertama dengan menuntut Chen Yi menyerah dan bajak laut tersebut. Dengan cepat mengisyaratkan kesepakatan sambil mempersiapkan serangan mendadak yang mengejutkan.Namun rencana sudah di informasi ke kepada cenghoo oleh seorang informan dari Tiongkok setempat dan dalam pertempuran yang sengit.Para prajurit mingdan Armada Superior Ming akhirnya ngajukan Armada bajak laut yang menewaskan 5000 pasukan Shen Yi Shen Yi ditangkap dan langsung dieksekusi di publik di kota Nanjing.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS