Ticker

6/recent/ticker-posts

Eksistensi Randai Di Kalangan Anak Muda Zaman Sekarang

 




Oleh : Anindita Sarawati Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau.


Indonesia merupakan negara kepulau terbesar di dunia , serta negara dengan pulau terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah 17.504 pulau. Nama alternatif yang dipakai untuk kepulauan Indonesia disebut Nusantara. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia, serta negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam terbanyak di dunia. Indonesia sebagai negara yang multikultural memiliki karakteristik masyarakat yang berbeda-beda pula. Hal ini ditandai dengan banyaknya suku bangsa yang masing-masing memiliki keanekaragaman kebudayaan yang dihasilkan. Keanekaragaman budaya ini bisa dilihat dari unsur-unsur kebudayaan itu sendiri mulai dari sistem religi, sistem organisasi masyarakat, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, sistem teknologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Kebudayaan hampir tidak bisa dipisahkan dengan kesenian, karena kesenian merupakan salah satu dari wujud kebudayaan yang menganut dan mengakar dalam masyarakat itu sendiri.  

Indonesia adalah masyarakat majemuk yang ditandai dengan adanya suku, adat istiadat, kesenian daerah dan bahasa daerah, yang semuanya mencerminkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Minangkabau memiliki banyak jenis kesenian atau tradisi daerah, seperti salawat dulang, saluang klasik, tari-tarian, rabab dan kesenian lainnya. Salah satu tradisi, adat istiadat dan kesenian daerah Indonesia adalah tradisi randai yang berasal dari Sumatera Barat. Sebagai suatu pergelaran budaya Minangkabau di Sumatera Barat, Randai diselenggarakan secara tradisional dalam berbagai agenda adat Minangkabau sebagai bagian dari tatanan adaik salingka nagari yang berlaku pada masing-masing nagari di Minangkabau. Sebagai teater rakyat, Randai senantiasa diproduksi dengan tatanan dramaturgi yang khas dan berkaitan dengan tatanan sosio-kultural dalam masyarakat Minangkabau. 

 Randai adalah sebuah seni pertunjukan tradisional Minangkabau. Pertunjukan randai biasanya melibatkan gerakan tari yang diiringi oleh musik tradisional dan dialog yang dinyanyikan atau diucapkan oleh para penari. Randai juga bisa disebut kesenian rakyat, karena Randai merupakan kesenian yang dibuat oleh manusia untuk manusia dan oleh manusia. Pelaku randai juga berasal dari masyarakat sekitar. Randai dimainkan secara berkelompok yang terdiri dari 12 orang atau lebih secara melingkar, kemudian melangkah seperti tarian namun dengan jurus-jurus pencak silat sambil juga bercerita melalui lantunan, gurindam atau lantunan. Randai memadukan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu. Randai memiliki sejarah yang cukup panjang dalam sejarah Minangkabau. Konon, Randai dikumandangkan oleh masyarakat Tanah Datar Pariangan pada masa lalu ketika masyarakat berhasil menangkap seekor rusa besar yang muncul dari laut. Cerita pertunjukan Randai adalah cerita Minangkabau kuno. 

 Minangkabau memiliki banyak jenis kesenian atau tradisi daerah, seperti salawat dulang, saluang klasik, tari-tarian, rabab dan kesenian lainnya. Permainan rakyat yang biasa dimainkan oleh masyarakat Minangkabau, seperti sepak rago dan randai. Salah satu teater rakyat yang paling terkenal adalah Randai/teater rakyat. Randai juga merupakan salah satu kesenian tradisional masyarakat Minangkabau yang sangat menghibur dan memiliki fungsi menyampaikan pesan kepada masyarakat khususnya masyarakat Minangkabau, dan makna yang terkandung dalam cerita tersebut dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dulunya orang Minangkabau mempelajari Randai untuk mempelajari seni bela diri, dan para penyerang sangat takut dengan penyatuan seni bela diri tersebut. Mula-mula randai dibentuk dengan dandang, kemudian menjadi simarantang dan dipengaruh dari lakon atau drama. 

Dahulu dalam Randai hanya dimainkan oleh laki-laki karena dalam dunia hiburan Minangkabau tidak ada perempuan yang keluar malam, sehingga hanya laki-laki yang berperan dalam Randai meskipun dalam cerita tersebut terdapat tokoh perempuan, Itu masih dimainkan oleh pria yang berpakaian seperti perempuan dan bertingkah seperti perempuan. Perkembangannya setelah lahirnya emansipasi wanita mulai meliputi peran Ibu, Randai dan peran tokoh wanita yang mulai dimainkan oleh wanita. 

Eksistensi randai di kalangan anak muda masih cukup kuat di daerah asalnya yaitu Sumatra Barat. Namun, di luar Sumatra Barat, randai mungkin kurang dikenal oleh anak muda karena banyak faktor seperti arus globalisasi, modernisasi, dan teknologi. Namun demikian, seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya dan seni tradisional, terutama di kalangan anak muda, maka randai dan seni pertunjukan tradisional lainnya semakin mendapat perhatian. Banyak kelompok seni dan komunitas budaya yang terus berusaha untuk mempromosikan dan melestarikan seni pertunjukan tradisional seperti randai di kalangan anak muda. Selain itu, adanya media sosial juga membantu memperluas jangkauan dan pemahaman anak muda tentang seni tradisional seperti randai. Beberapa kelompok seni dan penari randai telah menggunakan platform media sosial untuk membagikan video pertunjukan mereka dan mempromosikan seni tradisional ini kepada orang yang berbeda-beda.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS