Ticker

6/recent/ticker-posts

EKSISTENSI NASKAH KUNO SEBAGAI BENTUK PRESERVASI BUDAYA

 


EKSISTENSI NASKAH KUNO SEBAGAI BENTUK PRESERVASI BUDAYA 


Oleh: Saskia Putri Nabilla

Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas


 

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya dan nilai-nilai leluhurnya. Sebagai salah satu negara jajahan, Indonesia memiliki berbagai peninggalan dan juga jejak kebudayaan bangsanya. Bahkan, sebelum masa peperangan tersebut, kebudayaan bangsa Indonesia telah ada dan mengakar di dalam etnis masyarakatnya. Maka dari itu, tidak heran bahwasanya bangsa Indonesia begitu unik dan memiliki ciri yang tentu bervariasi dalam setiap aspeknya.


Salah satu bentuk hasil budaya yang mengandung berbagai catatan budaya yaitu naskah kuno (manuskrip). Melalui naskah kuno, kita dapat mengetahui berbagai informasi yang berkaitan dengan catatan-catatan sejarah maupun kebudayaan. Salah satu contohnya yaitu tertuang dalam jurnal manuskripta dalam artikel yang berjudul “Naskah Yama Purwana Tattwa dan Naskah Usadha Sawah: Sumber Upacara Ngaben Tikus di Tabanan, Bali” karya Pande Wayan Renawati. Renawati dalam karyanya yang membahas tentang sebuah tradisi unik yang ada di Bali dan hal itu berdasarkan dengan yang tertuang dalam naskah kuno di daerah tersebut.


Dalam naskah kuno Bali tersebut, disampaikan bahwa untuk membasmi hama di Sawah, ternyata dapat dilakukan dengan melakukan beberapa rangkaian upacara yang disebut Ngaben Tikus. Perihal ini, ditemukan di dalam dua naskah yang diteliti oleh Renawati. Dengan demikian, lahirnya suatu tradisi ternyata dapat kita teliti dari latar belakang dan aspek-aspek pendukung lainnya, seperti naskah kuno ini. 


Berbicara mengenai tradisi, masyarakat Indonesia adalah salah satu bangsa yang sampai saat ini masih menganut kepercayaan-kepercayaan dari kultur yang sudah turun-temurun tersebut adanya. Tradisi yang juga berarti adat kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun dan masih terus dilakukan di masyarakat, serta menjadi salah satu identitas suatu daerah dan kebanggaan bagi masyarakatnya. Seperti halnya dengan cara mengatasi penyakit, beberapa orang, masih saja berpegang pada cara tradisional yang mana hal itu dianggap lebih praktis dibanding harus berobat ke dokter. Hal ini menunjukkan bahwasanya kedudukan dari tradisi itu sendiri ternyata masih mengakar kuat di dalam budaya masyarakat.


Bentuk tradisi yang juga ada tertuang di dalam naskah kuno lainnya yaitu artikel “Bahan Konservasi Tradisional Menurut Tinjauan Naskah Kuno Ka Ga Nga” yang diteliti oleh Wahyuningsih dan kawan-kawan (2019). Artikel ini bahkan sudah merangkum beberapa naskah kuno yang berisi tentang tradisi konservasi trasidional. Naskah-naskah yang ditemukan oleh Wahyuningsih dalam hal ini dapat dilihat dalam catatan berikut ini:

Naskah MNB 07.91  (koleksi Museum  Bengkulu), yakni berisi tentang cara mengambil, para pelaku, alat-alat dan tindakan terkait dengan pengambilan madu di pohon sialang yang hidup liar di hutan.

Naskah MNB 07.69 (koleksi Museum Bengkulu), yang berisi doa dan jampi serta mengusir hama.

Naskah   MNB 07.01, 07.09, 07.19, 07.27, 07.28, 07.45, 07.56, 07.70, 07.71, 07.83 (koleksi Museum Bengkulu), berisi tentang pengobatan tradisional.


Dari beberapa naskah di atas, dapat kita lihat bahwa untuk melakukan suatu hal seperti dalam pekerjaan sehari-hari, banyak sedikitnya kita telah berpedoman dari aturan yang sudah ada sejak turun-temurun tersebut. Dengan demikian, naskah kuno sebagai dokumentasi dalam hal ini membantu kita untuk mengetahui kaidah apa saja yang terkandung dari tradisi yang kita lihat maupun jalani saat ini. Penelitian-penelitian seperti ini tentu sangat bermanfaat dan hendak terus dilestarikan, agar kedudukan budaya yang kita miliki tidak mudah tergoyahkan dengan konstruksi budaya baru ataupun lainnya. Dalam hal ini, penelitian yang telah dilakukan ini, hendaklah dapat membantu pengarsipan dalam pencatatan budaya-budaya yang ada.


Selain sebagai bahan catatan, naskah kuno yang keberadaannya masih sulit untuk ditemui ataupun dalam kondisi yang memprihatinkan, hendaklah menjadi perhatian besar ke depannya oleh masyarakat dan juga pemerintah untuk bersama-sama menjaga dan merawatnya. Meskipun dalam hal pengetahuan mengenai isi dari naskah kuno tersebut tergolong awam, namun perlu adanya edukasi lebih kepada masyarakat tentang betapa penting dan berharganya peninggalan tersebut. Pengenalan tentang naskah kuno kepada khalayak umum merupakan salah satu upaya untuk memberitahukan secara luas bahwasanya naskah kuno adalah bagian penting dari suatu budaya. Akan tetapi, alangkah lebih baiknya, naskah-naskah kuno tersebut disimpan dengan baik jika itu menyangkut tentang arsip kerahasiaan yang berkaitan dengan strategi pertahanan negara. 


Langkah lainnya yang dapat kita lakukan untuk pelestarian preservasi atau pelestarian budaya dalam naskah kuno ini yaitu dengan mengadopsikannya dalam bentuk digitalisasi ataupun suatu karya. Sebagai contoh, naskah-naskah kuno yang awal mulanya ditemukan dalam bentuk lembaran kertas, daun, ataupun sebagainya, sebaiknya ditulis ulang dan diterjemahkan ke bahasa yang mudah dipahami. Kemudian, untuk naskah-naskah kuno yang berisi motif-motif atau corak dari suatu simbol, dapat digambar ulang dalam karya baru, seperti dijadikan kain batik, motif seragam, dan lain sebainya. Dengan begitu, selain kita berupaya untuk melakukan preservasi, kita juga dapat membangun industri yang menguntungkan bagi perekonomian masyarakat.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS