Ticker

6/recent/ticker-posts

Koneksi antara Lymphoma (Kanker Kelenjer Getah Bening) dan Prinsip Konservasi Investasi Kesehatan


 

Oleh : Miftahul Ilmi

Mahasiswi Biologi, FMIPA Universitas Andalas


Merujuk pada keterangan WHO tahun 2020, kanker tercatat sebagai penyakit paling mematikan di urutan ke-6 di Indonesia dengan jumlah mencapai 234.511 kasus kematian. Salah satu jenis kanker yang saat ini banyak dialami oleh masyarakat Indonesia adalah kanker kelenjer getah bening. Walaupun bukan merupakan jenis kanker paling mematikan, namun kanker jenis ini juga andil menyumbangkan sejumlah korban jiwa di Indonesia beberapa tahun belakangan. Kebanyakan dari penderita kanker jenis ini, berkonsultasi ke dokter pada saat telah mengalami kanker stadium 3 atau 4. Hal ini dikarenakan, seringkali ciri-ciri atau gejala tidak dapat dirasakan secara langsung pada stadium awal. 

Gejala umum penderita kanker kelenjer getah bening adalah :

1. Benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan

2. Demam dan berkeringat pada malam hari

3. Kelelahan terus menerus walaupun minim aktivitas

4. Batuk atau sesak napas dalam waktu tertentu

5. Kulit gatal-gatal di bagian benjolan dan kaki bagian bawah

6. Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas

7. Perasaan seperti kenyang di perut dan bengkak


Kanker Lymphoma bisa menyerang siapa pun, umur berapa pun, dan dalam keadaan apa pun. Namun, biasanya pembengkakan sering terjadi pada usia di atas 20 tahun dan diagnosis kanker biasanya pada usia di atas 50 tahun. Penyebab kanker ini bisa beragam, seperti adanya infeksi virus atau bakteri pada lokasi pembengkakan atau di sekitar organ tersebut, misalnya pada paru-paru, jantung, hati, atau lainnya. Selain itu, kanker ini bisa disebabkan oleh genetik atau warisan. Walaupun demikian, sampai saat ini belum ada publikasi pasti mengenai hal tersebut. Faktor yang tak kalah hebat dalam memicu perkembangan kanker ini adalah life style atau budaya hidup. Baik kebiasaan merokok, jarang berolahraga, kelebihan memakan daging merah atau sejumlah protein lainnya yang dikonsumsi terlalu banyak.

Kanker kelenjer getah bening ini, tentu ada hubungannya dengan konservasi investasi kesehatan. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya penjagaan atau upaya penyelamatan. Sedangkan investasi adalah tabungan masa depan, salah satunya berupa kesehatan. Seiring dengan meningkatnya kasus penderita kanker di Indonesia, tentu akan berkorelasi positif dengan penurunan investasi kesehatan masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa, kualitas SDM akan relatif menurun karena faktor kesehatan yang juga menurun. Oleh karena itu, butuh adanya upaya konservasi atau penyelamatan untuk menjaga kualitas kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menjaga pola hidup sehat, rutin berolahraga, makan dengan komposisi seimbang, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, peka terhadap perubahan tubuh, dan segera dapatkan pengobatan jika terindikasi positif kanker. Dengan demikian, diharapkan jumlah penderita kanker kelenjer getah bening berkurang dan kualitas SDM Indonesia meningkat, menuju generasi emas yang diimpikan.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS