Nama : Nurfazira Okta Putri
Jurusan : Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Minangkabau memiliki kebudayaan yang unik dan khas, baik itu adat istiadat, kesenian, sastra ataupun arsitekturnya. Tardisi yang dapat melahirkan kebudayaan masyarakat dapat diketahui dari wujud tradisi itu sendiri. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu mempunyai paling sedikit tiga wujud, yaitu: a) Wujud Kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. b) Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat c) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Pada setiap masyarakat terdapat bermacam-macam tradisi yang berasal dari wujud dari budaya yang mereka miliki dan struktur sosialnya. Keberadaan tradisi itu sekaligus memperkuat persatuan dan kesatuan komunitas/masyarakat itu. Artinya suatu tradisi pada hakekatnya berhubungan dengan kebiasaan padasuatu komunitas (masyarakat) yang telah berlangsung sejak lama atau turun-temurun dan berkaitan dengan aktifitas bersama masyarakat.
Salah satu kebudayaan yang ada di Minangkabau adalah silat. Silat merupakan suatu warisan kebudayaan yang termasuk kepada kebudayaan fisik yang berupa hasil karya manusia. Silat di Minangkabau sangat berkaitan erat dengan etnis, adat istiadat, nilai etika, nilai estetika, keseluruhan budi pekerti, serta norma–norma yang berasal dari budaya Minangkabau. Silat Minangkabau tidak hanya digunakan untuk berkelahi namun idealnya digunakan untuk membela diri, menjalin hubungan silaturrahmi, serta mempertahankan diri. Pada masyarakat Pauh kota Padang Sumatera Barat terdapat beberapa tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat dunia persilatan. Dimana tradisi-tradisi dalam Silek Pauh merupakan salah satu bentuk/wujud kearifan lokal masyarakat Minangkabau dari berbagai jenis bentuk kearifan lokal yang ada di Sumatera Barat. Pada umumnya kesenian anak nagaridi kecamatan Pauh tumbuh dan berkembang pada sasaran pencak silat. Tidak terkecuali dengan pencak silat tradisional di Pauh yang dikenal dengan Silek Pauh. Ada beberapa kesenian tradisional yang merupakan permainan anak nagari di Pauh kota Padang, yaitu : (1) Randai, (2) Tari Mancak (MancakPadang), (3) TariBuai-Buai, (4) Tari GandangPauh, (5) Dendang Pauh/salueng Pauh, dan (6) Silek Pauh.
Perguruan Silek Biruang Sakti kel. Binuang Kampuang Dalam, Kecamatan Pauh V. Perguruan Biruang Sakti berdiri sejak 5 Mei 1979 lalu aktif dari tahun 1895 sampai sekarang dan pada saat ini sedang membentuk pengurus baru. Perguruan Beruang Sakti dulu hanya memfokus kan kepada Silek yaitu silek pauah namun seiring berjalan nya waktu perguruan biruang sakti tidak hanya memfokuskan murid nya di silek saja tetapi mengembangkan menjadi randai, tarian dan music, sehingga murif tidak hanya pandai basilek tetapi kesenian tradisi lainnya seperti randai, selain randai juga ada tarian tradisional dan music tradisional yang bisa dipelajari oleh murid disasaran Biruang Sakti. Perguruan Biruang sakti merupakan sasaran silek yang ada karena kebiasaan masyarakat kampuang dalam secara turun temurun yang membuat sasaran silek ini tetap ada sampai saat sekarang ini. Perguruan Biruang Sakti ini dikekola turun temurun oleh masyarakat kampuang dalam itu sendiri.
Perguruan Biruang Sakti Mempunyai 32 Jurus, salah satu nya seperti Jurus Korong 4 Langkah, dimana langkah yang membentuk sudut segi 4 dengan Gerakan serangan, belaan, kuncian, dan bukaan yang berguna untuk kita agar bisa melangkah den menggunakan 4 sisi dalam pertahanan menyerang. Selain jurus Korong 4 Langkah ada juga jurus yang diberi nama tembak luruih dimana Tendangan dengan menggunakan punggung kakidengan arah lurus pada lawan, ada juga jurus tembak kalo dan masi banyak nama, makna dan filosofi 32 jurus tersebut. Selain Jurus kita akan mengulik sedikit tentang perkebngan murid di sasaran Biruang Sakti ini dimana Pada tahun 2002-2003 hanya ada 6 Orang Murid, Lalu aktif Kembali pada 2007 mempunyai 20 orang murid, Pada tahun 2008 ada 40 orang, ditahun 2010 murid tersisa 15 orang, tahun2017 ada 20 murid, ditahun 2020 15 murid lalu ditahun 2022 tersisa 13 murid, tetapi murid yang lama masi bisa dipanggil Kembali. Perguruan Biruang Sakti juga mempunyai program jadwal rutin Latihan dimana pada hari senin murid akan berlatih silek, sedangkan di hari jum’at murid berlatih randai, tariian dan musik.
Untuk Memasuki Perguruan Silek itu sendiri mempunya Syarat dan Prosesi belajar silek : Ayam dipotong didarahi di lapangan. Biasanya ayam yang digunakan untuk syarat berguru adalah ayam yang cukup usianya untuk disembelih dan bukan anak ayam. Kalau dapat ayam tersebut adalah ayam jantan dengan syarat, (1) balang tigo, artinya ayam yang mempunyai bulu tiga warna, (2) ayam Kinantan, artinya ayam yang mempunyai bulu, kaki, kuku, jengger, dan lidah yang berwarna putih, (3) ayam Biriang, artinya ayam yang mempunyai warna bulu tiga macam atau lebih, tetapi kakinya berwarna putih atau kuning.Beberapa masyarakat adat menunjukkan bahwaayam melambangkan karakter tertentu. Selain dari karakter yang dimiliki ayam, darah ayam juga melambangkan upaya untuk menangkal penyakit. Keberadaan ayam dalam upacara Maureh Sasaran di Pauh adalah untuk kegiatan penyembelihan (mandarahi). Pentingnya darah dalam proses kematian ayam yang disembelih di tengah-tengah sasaranadalah untuk menangkal Jumalang tanah (penyakit). Tumpahan darah ayam dibiarkan meresap ke dalam tanah sasaran, sisanya dibiarkan mengering. Tetapi ada juga yang dikucurkan membentuk garis pembatas area sasaran(apabila ayam yang disembelih cukup banyak/beberapa ekor), tetapi jika hanya seekor cukup di tengah sasaransaja.
Darah ayam yang telah disembelih pada saat membuka sasaran baru digunakan untuk mendarahi lokasi upacara/medan nan bapaneh bertujuan untuk mengusir makhluk-makhluk halus agar para pesilat yang akan bersilat di medan lokasi ini nantinya terhindar dari kecelakaan/hal-hal yang melukai dan berdarah. Disamping itu juga bertujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu jalannya latihan silat.Tumpahan darah ayam yang disembelih sangat berguna untuk mengusir Jumalang tanah/penyakit. Bukan hanya itu, proses kematian ayam termasuk posisi kepala ayam ketika mati menunjukkan adanya karakter tertentu. Jika ditelaah dari keyakinan terhadap simbolisasi ayam jantan yang disembelih di atas menunjukkan adanya keuletan, pantang menyerah, dan prospektif. Ketiga karakter inilah yang mendorong keberhasilan dalam menuntut ilmu persilatan.Ayam jantan merupakan simbol keberanian, kegigihan, kependekaran di Minangkabau, dan harga diri. “Barani karano bana takuik karano salah. Walau kaangok angok ikan, bogo kanyawo nyawo patuang, namun nan niek dalam hati, nan bana tetap bapasuntian.
Tanggapan Masyarakat terhadap Perguruan beruang sakti Perlu dilestarikan, karena untuk menambah kemajuan generasi muda agar lebih bisa menjaga diri dan Upaya yang dilakukan untuk pelestarian silek Sebagai budaya warisan leluhur, silek patut mendapat perhatian yang layak. Untuk Melestarikan nilai-nilai budaya dalam tradisi silek pauh supaya tetap eksis dan actual. Hal ini di upayakan, karena pencak silat merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Minangkabau yaitu tetap melaksanakan berbagai tradisi yang isa dilakukan masyarakat di dunia persilatan dan keseian tradisi lainnya di Minangkabau yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
0 Comments