Penulis: Falencia Mauri Amanda
Pekerjaan: Mahasiswa S1 Biologi
Membangun rumah? Tentu saja dalam pikiran kita akan tergambarkan bagaimana
proses dalam membangun rumah. Proses yang dimulai dari menentukan pondasi dalam
membangun rumah hingga ke tahap finishing sehingga terbangun rumah yang sangat indah
dan nyaman untuk ditempati. Sebenarnya, kaitan dalam membangun rumah untuk ditinggali
dengan membangun rumah berilmu ekoliterasi hampir sama karena memiliki maksud dan
tujuan dalam memberikan perlindungan dalam penyangga kehidupan pada manusia dan
hewan. Hal ini juga menimbang dari segi aspek nilai sosial-budaya, nilai konservasi, nilai
ekologi dan sebagainya. Oleh karena itu, konsep dari membangun rumah berilmu ekoliterasi
dikatakan sebagai konsep yang memfokuskan dalam memahami, mendalami, dan
melaksanakan nilai konservasi dan ekologi yang ada di lingkungan maupun di sekitarnya.
Pada era saat ini yang serba canggih berbagai permasalahan yang terjadi dapat diatasi
dengan mencari bagaimana pengupayaannya, pengendaliannya dan penjagaannya melalui
sumber dari sosial media. Hal ini berdampak pada masalah konservasi yang terjadi pada saat
ini. Baru-baru ini, masalah mengenai lingkungan, sebenarnya hal ini bukanlah hal yang baru
didengar. Namun, permasalahan baru ini mengenai lingkungan yang dapat menyebabkan
terjadinya efek radiasi rumah kaca sehingga memberikan dampak pada pasang surutnya air
laut dan aktivitas masyarakat di bidang pertanian.
Dapat dilihat juga pada saat ini, iklim dan cuaca juga tidak dapat ditentukan secara
pasti. Hal ini dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat terutama bagi
masyarakat yang hidup di daerah pantai karena terjadinya pasang surut. Tidak berbeda juga
dengan masyarakat yang di bidang pertanian, mereka harus melakukan berbagai upaya dalam
menangani masalah ini karena tidak hanya kerugian saja yang mereka rasakan tapi ekonomi
yang semakin memburuk. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan
perubahan yang baru saja terjadi di lingkungannya. Sebagai bagian negara Indonesia salah
satu universitas di Indonesia yaitu UNNES (Universitas Negeri Semarang) mencoba
melakukan pengupayaan dalam menangani hal tersebut dengan tujuan memperbaiki
permasalahan lingkungan yang terjadi dan membantu masyarakat dalam adaptasi
permasalahan lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, UNNES (Universitas Negeri Semarang) memiliki tiga pilar
konservasi yang dapat diaplikasikan dalam permasalahan tersebut diantaranya, (1) SDA (sumber daya alam) dan lingkungan, (2) nilai dan karakter, dan (3) seni dan budaya. Masa
depan bumi dengan segala isinya, termasuk manusia, sangat tergantung pada kualitas
ekoliterasi. Ekoliterasi atau melek lingkungan merupakan kemampuan atau kesadaran tinggi
masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup dengan segala isinya yang memang harus
dirawat, dijaga, dan dimanfaatkan secara bijak. Untuk itu, membangun rumah ber ekoliterasi
konservasi sangat penting dibangun karena dapat membuat seseorang lebih difokuskan dalam
pemahaman dan pengendalian dalam konsep konservasi, nilai konservasi dan masalah
konservasi.
Dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi terdapat salah satu tujuan dalam
mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan.
Harapan yang didapat selama pembangunan rumah ekoliterasi konservasi adalah mampu
mewujudkan masyarakat yang paham mengenai ekoliterasi dan masyarakat sadar akan
pentingnya suatu lingkungan karena menjadi salah satu nilai budaya bangsa. Dalam
membangun rumah ekoliterasi konservasi ada sebuah pemikiran terkait menjadikan hal
tersebut sebagai warisan negara, karena hal tersebut tidak hanya mengenai konsep konservasi
saja namun terkait kebudayaan, pendidikan dan pelestarian. Oleh karena itu, jika warisan
negara ditambah dengan konsep yang berbeda dengan konsep warisan lainnya tapi bagi
negara kita sendiri membangun rumah ekoliterasi konservasi merupakan warisan baru dan
sangat perlu untuk dilestarikan demi generasi selanjutnya agar dapat dikembangkan dan
dilestarikan.
Ada beberapa program yang di bentuk dalam membangun rumah ekoliterasi
konservasi khususnya dari UNNES (Universitas Negeri Semarang) diantaranya, Eco-library
merupakan kegiatan yang menyediakan buku-buku yang menarik bagi semua kalangan
dengan tujuan dapat dibaca dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Eco-education,
training and research merupakan kegiatan yang memberikan edukasi kepada masyarakat
umum baik berupa edukasi mengenai ekologi dan konservasi dengan tujuan agar lingkungan
dapat terjaga dari segi ekologi dan konservasinya. Eco-collaboration merupakan kegiatan
kolaborasi dengan instansi, lembaga atau pihak yang berwenang dengan tujuan menjadikan
lingkungan dan bumi ini kearah yang lebih baik. Eco-publication merupakan kegiatan berupa
pengetahuan yang sudah didapat dari kegiatan sebelumnya direalisasikan dengan
menyebarluaskan ke masyarakat umum atau bisa juga ke sosial media tujuannya agar
masyarakat di negara ini memiliki persepsi yang sama terkait penjagaan lingkungan dalam
konsep konservasi dan ekologi.
Mengendalikan lingkungan ke arah yang lebih baik merupakan tugas dari semua
setiap manusia karena tidak memandang dari agama, suku ataupun jabatan. Pengendalian ke
arah yang lebih baik dapat diterapkan dari pengetahuan yang didapat dari program yang telah
terbentuk dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi. Sehat atau tidaknya bumi
tergantung dari bagaimana kualitas ekoliterasi yang sumbernya dari manusia apakah manusia
terbuka terhadap informasi dalam pengendalian lingkungan atau tidak. Tingkatan literasi
dalam suatu konservasi dapat menjadikan adanya sebuah indikator terhadap konsep
konservasi dan konsep ekologi. Dalam konsep konservasi yaitu, bagaimana masyarakat
mampu dalam mengendalikan lingkungan dan dalam pengendalian tersebut jenis flora dan
fauna nantinya dapat terancam?. Sedangkan dalam konsep ekologi yaitu, bagaimana
masyarakat dalam merawat, menjaga dan memanfaatkan segala bentuk apapun yang ada di
lingkungan jika tidak digunakan secara bijak?. Tentunya, kita tidak akan tahu sampai kapan
permasalahan ini akan terjadi karena sejatinya sebagai manusia yang selalu memiliki
hubungan dengan lingkungan tentunya mengerti bagaimana pengendalian, penjagaan dan
pemanfaatan lingkungan dan juga literasi terhadap permasalahan tersebut.
0 Comments