Ticker

6/recent/ticker-posts

Membangun Rumah Berilmu Ekoliterasi Konservasi di Era Global




Penulis: Falencia Mauri Amanda

Pekerjaan: Mahasiswa S1 Biologi


Membangun rumah? Tentu saja dalam pikiran kita akan tergambarkan bagaimana

proses dalam membangun rumah. Proses yang dimulai dari menentukan pondasi dalam

membangun rumah hingga ke tahap finishing sehingga terbangun rumah yang sangat indah

dan nyaman untuk ditempati. Sebenarnya, kaitan dalam membangun rumah untuk ditinggali

dengan membangun rumah berilmu ekoliterasi hampir sama karena memiliki maksud dan

tujuan dalam memberikan perlindungan dalam penyangga kehidupan pada manusia dan

hewan. Hal ini juga menimbang dari segi aspek nilai sosial-budaya, nilai konservasi, nilai

ekologi dan sebagainya. Oleh karena itu, konsep dari membangun rumah berilmu ekoliterasi

dikatakan sebagai konsep yang memfokuskan dalam memahami, mendalami, dan

melaksanakan nilai konservasi dan ekologi yang ada di lingkungan maupun di sekitarnya.


Pada era saat ini yang serba canggih berbagai permasalahan yang terjadi dapat diatasi

dengan mencari bagaimana pengupayaannya, pengendaliannya dan penjagaannya melalui

sumber dari sosial media. Hal ini berdampak pada masalah konservasi yang terjadi pada saat

ini. Baru-baru ini, masalah mengenai lingkungan, sebenarnya hal ini bukanlah hal yang baru

didengar. Namun, permasalahan baru ini mengenai lingkungan yang dapat menyebabkan

terjadinya efek radiasi rumah kaca sehingga memberikan dampak pada pasang surutnya air

laut dan aktivitas masyarakat di bidang pertanian.


Dapat dilihat juga pada saat ini, iklim dan cuaca juga tidak dapat ditentukan secara

pasti. Hal ini dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat terutama bagi

masyarakat yang hidup di daerah pantai karena terjadinya pasang surut. Tidak berbeda juga

dengan masyarakat yang di bidang pertanian, mereka harus melakukan berbagai upaya dalam

menangani masalah ini karena tidak hanya kerugian saja yang mereka rasakan tapi ekonomi

yang semakin memburuk. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan

perubahan yang baru saja terjadi di lingkungannya. Sebagai bagian negara Indonesia salah

satu universitas di Indonesia yaitu UNNES (Universitas Negeri Semarang) mencoba

melakukan pengupayaan dalam menangani hal tersebut dengan tujuan memperbaiki

permasalahan lingkungan yang terjadi dan membantu masyarakat dalam adaptasi

permasalahan lingkungan.


Dalam pelaksanaannya, UNNES (Universitas Negeri Semarang) memiliki tiga pilar

konservasi yang dapat diaplikasikan dalam permasalahan tersebut diantaranya, (1) SDA (sumber daya alam) dan lingkungan, (2) nilai dan karakter, dan (3) seni dan budaya. Masa

depan bumi dengan segala isinya, termasuk manusia, sangat tergantung pada kualitas

ekoliterasi. Ekoliterasi atau melek lingkungan merupakan kemampuan atau kesadaran tinggi

masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup dengan segala isinya yang memang harus

dirawat, dijaga, dan dimanfaatkan secara bijak. Untuk itu, membangun rumah ber ekoliterasi

konservasi sangat penting dibangun karena dapat membuat seseorang lebih difokuskan dalam

pemahaman dan pengendalian dalam konsep konservasi, nilai konservasi dan masalah

konservasi.


Dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi terdapat salah satu tujuan dalam

mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan.

Harapan yang didapat selama pembangunan rumah ekoliterasi konservasi adalah mampu

mewujudkan masyarakat yang paham mengenai ekoliterasi dan masyarakat sadar akan

pentingnya suatu lingkungan karena menjadi salah satu nilai budaya bangsa. Dalam

membangun rumah ekoliterasi konservasi ada sebuah pemikiran terkait menjadikan hal

tersebut sebagai warisan negara, karena hal tersebut tidak hanya mengenai konsep konservasi

saja namun terkait kebudayaan, pendidikan dan pelestarian. Oleh karena itu, jika warisan

negara ditambah dengan konsep yang berbeda dengan konsep warisan lainnya tapi bagi

negara kita sendiri membangun rumah ekoliterasi konservasi merupakan warisan baru dan

sangat perlu untuk dilestarikan demi generasi selanjutnya agar dapat dikembangkan dan

dilestarikan.


Ada beberapa program yang di bentuk dalam membangun rumah ekoliterasi

konservasi khususnya dari UNNES (Universitas Negeri Semarang) diantaranya, Eco-library

merupakan kegiatan yang menyediakan buku-buku yang menarik bagi semua kalangan

dengan tujuan dapat dibaca dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Eco-education,

training and research merupakan kegiatan yang memberikan edukasi kepada masyarakat

umum baik berupa edukasi mengenai ekologi dan konservasi dengan tujuan agar lingkungan

dapat terjaga dari segi ekologi dan konservasinya. Eco-collaboration merupakan kegiatan

kolaborasi dengan instansi, lembaga atau pihak yang berwenang dengan tujuan menjadikan

lingkungan dan bumi ini kearah yang lebih baik. Eco-publication merupakan kegiatan berupa

pengetahuan yang sudah didapat dari kegiatan sebelumnya direalisasikan dengan

menyebarluaskan ke masyarakat umum atau bisa juga ke sosial media tujuannya agar

masyarakat di negara ini memiliki persepsi yang sama terkait penjagaan lingkungan dalam

konsep konservasi dan ekologi.


Mengendalikan lingkungan ke arah yang lebih baik merupakan tugas dari semua

setiap manusia karena tidak memandang dari agama, suku ataupun jabatan. Pengendalian ke

arah yang lebih baik dapat diterapkan dari pengetahuan yang didapat dari program yang telah

terbentuk dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi. Sehat atau tidaknya bumi

tergantung dari bagaimana kualitas ekoliterasi yang sumbernya dari manusia apakah manusia

terbuka terhadap informasi dalam pengendalian lingkungan atau tidak. Tingkatan literasi

dalam suatu konservasi dapat menjadikan adanya sebuah indikator terhadap konsep

konservasi dan konsep ekologi. Dalam konsep konservasi yaitu, bagaimana masyarakat

mampu dalam mengendalikan lingkungan dan dalam pengendalian tersebut jenis flora dan

fauna nantinya dapat terancam?. Sedangkan dalam konsep ekologi yaitu, bagaimana

masyarakat dalam merawat, menjaga dan memanfaatkan segala bentuk apapun yang ada di

lingkungan jika tidak digunakan secara bijak?. Tentunya, kita tidak akan tahu sampai kapan

permasalahan ini akan terjadi karena sejatinya sebagai manusia yang selalu memiliki

hubungan dengan lingkungan tentunya mengerti bagaimana pengendalian, penjagaan dan

pemanfaatan lingkungan dan juga literasi terhadap permasalahan tersebut.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS